AVANZA ABANG KEMAL "MEMET "

Saat akan posting tulisan ke Kompasiana seperti biasanya , hari ini aku melihat kompetensi blog . Sebenarnya iseng saja sih…tapi ada tema disitu yang menarik . Sejuta kenangan bersama Avanza ,….hhhh bukan tidak ada , tetapi banyak sekali kenangan dari Avanza pertama abang kemal “ Memet “ demikian sulungku biasa dipanggil . Kenapa tidak , setelah sejak umur 6 tahun malang melintang didunia entertainment , baik berupa lomba dan casting yang sejujurnya tidak terlalu “ngoyo” ( mengejar , red ) untuk mendapatkan peran apapun .

Semua mengalir begitu saja , untuk menyalurkan tenaganya yang amat sangat super lincah tidak pernah ada habisnya. Aku ingat sekali , bila si abang memet ini sejak berumur 5 bulan , sudah menunjukkan keaktifannya bergerak . Saat aku pangku selalu ia minta berdiri lalu digerak gerakkan badannya , lalu kakinya loncat – loncat , bayangkan bayi usia 5 bulan loh . Begitu juga saat usia 9 bulan , dia sudah mampu berjalan dengan lancar , subhanallah, aku sangat bersyukur memiliki dan di amanahi sulung ini , dengan segala kecerdasannya . Tidak heran , saat kuajak untuk mengambil surat IMB rumah kami , di kantor kecamatan langsung bertemu dengan pak Camatnya , melihat kelincahannya dan senyumnya yang terus mengembang dari bibirnya yang mungil , bikin gemes siapapun yang melihat. Dan tidak disangka , pak Camat iseng dan menggoda anakku itu, “ abang ayo nyanyi dulu kalau ibu mau dapet surat IMB ini katanya “ , aku geli sekali dengan godaannya . Ada ada saja bapak satu ini . Lebih tak menyangka lagi ternyata sulungku langsung naik ke meja , mengambil vas bunga kecil yang ada di meja seolah mike dan langsung menyanyi lagu Josua yang sedang trend waktu itu . Haduuuuh , bukan bohong , ini sungguhan kok. Akhirnya pak Camat sendiri yang geleng kepala dengan kepedean anakku itu bayangkan umurnya 10 bulan waktu itu tapi jalan dan bicaranya sudah TOP deh.

Kembali ke Avanza , karena talentanya , sejak kecil itulah sejak umur 6 tahun hingga 11 tahun puncaknya setelah melanglang buana dari PH satu ke PH lain mulai dari kegiatan lomba modeling , presenter kecil satu ke lomba lainnya , mulai dari wartawan cilik , model cilik sampai presenter cilik semua sudah dilewati. Mulai dari Bekasi , pindah ke Semarang hingga kembali lagi ke Bekasi , memang talentanya tidak pernah berkurang . Tapi setelah masuk sanggar “ Lenong Bocah “ milik Kak Aditya Gumay di Senayan itulah mulai jadi jalannya untuk mendapat sinetron striping yang melejitkan namanya setelah di PH terakhir MD Entertaiment hanya beberapa episode . Aku ingat diantar ayahnya mulai naik angkot sampe bis dan ojek diawal awal merintis suksesnya di Sinetron “ Entong Abu Nawas “ jadi memet yang meroketkan namanya .

Karena mulai striping setiap hari dan shootingnya dari pagi ketemu pagi lagi , ayahnya tidak tega juga untuk terus memaksakan naik umum , karena dia juga sudah ga kuat nggendong diangkot/bis kalau sudah tertidur. Yah walaupun harus sedikit memaksakan diri , dan setelah berdiskusi dengan kakaknya di AUTO 2000 akhirnya kami menghadiahi abang Memet sebagai apresiasi atas talentanya yang jujur ikut membuat kami bangga memilikinya . Karena soal keuangan tidak seperti yang orang lain bayangkan dan pikirkan , karena kami dari orang biasa jadi betul betul harus mengatur keuangan kami dan hasil dari abang Memet yang kadang keluarnya sering ga lancar / rutin sering sampai sebulan baru keluar episode sebulan lalu .

Malam itu , abang Kemal Memet senang sekali begitu aku juga ikut menjemputnya dengan Avanza barunya yang berwarna silver . Terlebih , dia ternyata sudah sering berlatih menyetir mobil milik para kru di lokasi shooting . Anak itu memang tidak pernah kehabisan akal , tenaga dan tidak pernah bisa diam . Ada saja ulahnya saat menunggu waktu shooting . Karena ayahnya trauma menyetir mobil sejak kecelakaan di Tanjung Priuk tahun 1992 lalu , jadi dia minta adik iparnya yang saat itu sedang tidak ada kerjaan untuk menjadi supirnya . Begitu tahu omnya , si abang dengan mudahnya berkata , om abang aja ya yang menyetir , katanya dengan pede . “ Sekali ini aja sampe rumah deh om katanya merengek , aku tahu ayahnya bukan orang yang tegaan akhirnya tetap dengan didampingi omnya , si abang untuk pertama kalinya malam itu diijinkan untuk menyetir , dan kami dibelakang bukannya tanpa dag dig dug dan penuh doa.

Tapi Alhamdulillah dia bisa membuktikan kalau ternyata memang dia cepat sekali belajar , tinggal pengendalian emosinya . Padahal saat itu umurnya baru 12 mau 13 tahun loh. Avanza itu bagaikan rumah keduanya abang Memet , kemana mana shoting dilokasi manapun selalu setia menemaninya , dia tidur , ganti baju , main game , istirahat dan sebagainya dia selalu menggunakannya . Ada hal yang bikin aku terharu , kalau aku hanya bisa ikut menjemputnya setiap sabtu atau minggu itupun kalau kosong saja , atau kalau dia harus menjadi pengisi acara diluar kota dia minta aku untuk ikut menemaninya .Sering dia berkata , ibu latihan bawa mobil ayo cepet ! kalau perlu les diluar sana , katanya , he he dia tidak tau …aku sebenarnya sudah pernah belajar dan membawa mobil di tahun 1994-1998 . Tapi begitu krisis moneter dan kami kehilangan semuanya , sudah agak lumayan lupa atau grogi juga membawanya . Terlebih SIM ku sudah lama mati yaitu tahun 1995 . Akhirnya aku belajar lagi selama 2 minggu , sudah benar – benar lupa , maklum ibu ibu yang dipikirin kan memang bukan satu , ada dapur , rumah tangga, anak , suami dan pekerjaanku disekolah ( iya aku guru disekolah waktu itu yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah he he )

Tapi yang bikin aku tidak pernah lupa adalah saat aku mulai belajar memasukkan avanza itu ke garasi yang sebenarnya lumayan lebar kok , hanya pertama dan kedua aku lancar , nah yang ketiga saat itu karena depan rumahku adalah warung dan yang punya bapaknya itu cerewet dan galak sekali maklum pensiunan ABRI , jadi saat itu bikin aku grogi saat memasukkan , hampir sepuluh menit kok pakai susah sekali ya memasukkannya . Sehingga beliau terus berteriak , yang bikin jantung rasanya mau copot . Alhasil mobil bisa masuk , tapi menabrak pintu pagar sehingga menimbulkan baret yang panjang di kap mobil depan dan itu dan itu butuh dempul yang tidak sedikit biayanya hampir 4 juta saat kami tanya . Untungnya kakak bilang bisa menggunakan asuransi mobil kami , Alhamdulillah. Kalau tidak waduh terbayang sekali besarnya biaya.

Sayang kami tidak sempat lama memiliki mobil itu , karena setelah hampir 3 tahun stripping episode ke 250 sekian anakku minta berhenti karena ingin melanjutkan sekolah ke SMA , ya SMPnya kemarin sempat di home scholling dan terakhir ikut ujian persamaan di PKBM dekat rumah , Alhamdulillah sekarang sudah semester 3 di STT Telkom dengan program beasiswa. Tapi dengan kondisi keuangan setelah setahun ia berhenti tidak bisa lagi membayar cicilan mobil yang tinggal beberapa lagi dan terpaksa kami jual untuk menambah biaya sekolahnya dan adik adiknya . Tapi kami bersyukur sempat memilikinya, dan abang Memet yakin suatu saat akan memilikinya lagi , dia katakana akan membelikannya untuk ibu kelak suatu saat he he amiin yra anakku , semoga Allah mendengar cita citamu

Posting Komentar

0 Komentar