HIKS ABANG LUTHFI KANGEN AYAH YA…..


minggu lagi tepatnya 15 Januari 2014 , setahun sudah kepala keluarga kami pergi untuk meninggalkan kami untuk selama lamanya . Rasanya seperti belum lama ini kami melewatinya ,……ah cepat ya waktu berlalu . Dan aku, bersama 3 jagoan melewatinya bukan tanpa kendala , bukan tanpa rindu dan kehilangan yang begitu terasa….. Tahukah ? ketegaran ke-3 jagoan itu yang justru menguatkan aku untuk terus bisa bertahan menatap dan meraih keinginan agar mereka bisa terus memperjuangkan masa depan mereka , selagi aku mampu.

Sebulan pertama rasanya begitu terseok seok walau aku pura-pura tegar , tapi ga bisa ditutupin, kalau ternyata aku sangat kehilangan. Walaupun, dalam biduk rumah tangga ini bukan tanpa bumbunya yang nano nano. Pahit , manis , asin dan getirnya bukan tak pernah kurasakan , namun seperti pada umumnya….baru akan terasa setelah tiada . Hal itulah yang kini kurasa , Bukan untuk mencari salah dan benar, namun selama ini , hampir 23 tahun telah kulewati masa bersama almarhum Yarzal disampingku . Yang telah menyempurnakan aku sebagai wanita , dan istri dalam rumah ini dengan kehadiran 3 jagoan ganteng nan sholeh menjadi pelengkap dalam rumah tangga ini .

Awalnya setiap melihat dan mendengar ambulans, jantungku berdetak kencang dan rasanya ingin berhenti , dan tak terasa pasti ujungnya nangis….sampai sampai 3 minggu aku harus cuti dari semua pekerjaan utamaku . Kerjaanku hanya menangis dan terus menangis , bukan untuk menyesali , tetapi karena sakitnya yang hampir 2 tahun kulewati sebelum wafatnya. Ya , tanda tanda itu sebenarnya sudah ada , tapi aku mengabaikannya , karena yang kutahu dia adalah orang yang pandai menyemangati dirinya sendiri dan kami keluarganya . Walau bukan juga aku tak tahu , dia punya masalah lain . Tapi sebagai orang beragama justru beliau yang selalu mengingatkan kami , bahkan ketika aku berbelanja ke warung Bude Lantri begitu kami memanggilnya , bude itu bilang, suamimu itu seperti sudah siap ya, tiada hari tanpa ngaji setiap menjelang subuh dan bakda isya . Dia seperti sudah punya firasat bahwa umurnya tidak lama lagi , subhanallah Dengan anak-anak juga begitu , 2 bulan selalu kulewati dengan tangisan yang kata mereka amat menyayat hati , setiap mereka bertengkar ( namanya juga anak-anak ) aku hanya bisa berteriak teriak memanggil ayahnya yang biasanya jadi penengah mereka , tapi melihat aku sudah seperti itu biasanya diakhirnya aku sesek nafas dan pingsan , ya Allah , gini rasanya ditinggal kepala keluarga , kami memang tidak pernah berjauhan satu sama lain kecuali saat tahun 2001-2003 kami terpisah , dia di Jakarta aku dan anak anak di Semarang . Hanya kurang lebih 3 tahun .

Setelah therapy the post di Bogor dan semangat 3 jagoan , sahabat sahabatku , baru aku bisa melewati masa masa sulit itu perlahan lahan . Kasian anak-anak , siapa yang akan mencarikan mereka nafkah dan menyemangati mereka juga kalau aku terus terpuruk demikian pikirku . Subhanallah , peluang demi peluang , serta kegiatan demi kegiatan bisa membuatku melewati masa sulit itu, mulai dari smk , kampus hingga IGI apapun kuikuti agar aku tidak banyak waktu untuk merenung . Anak anak juga jadi ikut bersemangat , mereka mendukung apa saja yang kulakukan , tentunya tanpa aku harus meninggalkan tugasku sebagai seorang ibu , hingga aku mulai rajin menulis sebagai saluranku untuk mencurahkan segala isi dihati dan dikepalaku dengan cara yang bijak .

Hingga tak terasa hingga hari ini menjelang akhir tutup tahun 2013 …pagi ini seperti biasa aku bangun pagi untuk mengawas ujian mahasiswa di Cijantung di hari terakhir . Saat aku harus membangunkan 2 jagoanku no 2 dan 3 ( yang sulung di Bandung ) , untuk sholat subuh , dan ternyata abang luthfi anakku nomer 2 belum membereskan tempat tidurnya . Terpaksa aku beresi dulu karena aku memang tidak senang kalau kamarku berantakan sebelum aku pergi . Ya sejak almarhum tidak ada mereka memang tidur bareng bersamaku .

Yang bikin aku tertegun adalah sebuah kaus berwarna abu abu bergaris merah milik almarhum suamiku berada di bawah bantal yang ditiduri anakku itu , ada tangis yang tiba tiba menyeruak didadaku . Tak terasa air mataku menetes dipagi ini , ya Allah ternyata abang Luthfi kangen ayah ya nak…ya Allah , saking aku lelahnya semalam tidur cepat tidak tahu kalau ternyata dia semalam kangen , maafkan ibu anakku….sejak raportan aku belum libur jadi semalam tidur cepat , apalagi hari ini terakhir ibu ngawas . Ibu juga kangen nak dengan ayahmu , yuk kita doakan semoga ayahmu dilapangkan dan diterangkan kuburnya , dijauhkan dari siksa kubur dan ditempatkan disisi Allah ditempat yang paling mulia . Amiin yra , Untuk menebus rasa bersalahku dan mengerti akan kerinduannya , aku mengambil foto kaus ayahnya itu yang ada dibawah bantalnya sebelum kurapihkan , lalu ku kirim melalui bbm dan kuforward ke abangnya di Bandung . Maafkan ibu ya anak-anakku, bukan ibu nggak tahu , kalian juga kehilangan dan rindu ayah kalian , tapi kita tahu kan ibu harus mencari untuk masa depan kalian .

Tambun City , 31 Desember 2013

Posting Komentar

0 Komentar