Akadmu Telah Terucap


Jalanku sulit penuh liku onak duri
Seakan menebus lembar hitam perjalanan
Hanya mensyukuri jadi obat penghibur hati.
Terpilih karena Allah berkehendak atas takdirku

Bayangan masa depan yang belum tergenggam
Kepastian kenyataan yang naik turun bagai ombak
Melebur kecemburuan rata tanpa syarat
Menghentikan amarah tanpa legalitas

Mencumbu bumi hempaskan genangan
Menatap tegak kepala tanpa galau-an
Yakin aku hanyalah artisnya
Melakoni sinetron hidup tanpa bisa memilih peran

Mengharap remah keadilan dan kasih sayang
Berharap perjalananku bukan mainan
Mengetuk hati nurani sebuah tanggung jawab
Akadnya telah disaksikan bukan sekedar mengucapkan.
Akankah mampu berbagi kasih sayang dan kenyataan
 
Tanpa melepas sedikitpun ridhoNya?
Aku memang bukan Siti Hajarnya Ibrahim
Yang dikuatkan takdir rahim dan perasaan mulia
Imamku, bila kasih sayangmu terus menyelimuti takdirku? 

Kenyataannya, akadmu sudah terucap

Posting Komentar

0 Komentar