Di Rumah Pendidikan Mereka Bermula Sesungguhnya



Rumah ini terasa sepi, anak-anak sudah dewasa dan suamiku pulangnya malam. Rumah sebesar ini rasanyanya hening, di saat murid privat tak lagi bersamaku. Aku memang berprinsip tidak akan mencari murid, hanya mereka yang butuh yang pasti akan datang.

Bimbingan belajar Nurul Amanah yang kudirikan sejak 2007 ini sudah menelurkan lulusan yang tak terhitung. Baik yang cuma sebentar belajar, hingga mereka yang terus menerus belajar sampai merek lulus SMA atau SMK. Seperti tujuan di awal, aku mendirikan bimbel ini adalah untuk menyalurkan ilmu dan meningkatkan kemampuan  siswa yang merasa kurang dengan bekal dari sekolah.

Selain itu, tujuanku adalah sambil mendidik anak-anak ku sendiri hingga mereka lulus sekolah dan melanjutkan ke perguruan tinggi berikutnya. Kenyataannya memang aku memegang sendiri pendidikan tambahan mereka di luar sekolah seperti mengaji, dan pelajaran-pelajaran dasar. Alhamdulillah, ketiganya lulus dengan nilai matematika yang lumayan di atas rata-rata.

Dasar ilmu yang kumiliki adalah Pendidikan Matematika. Berbekal pengalaman merasakan belajar matematika itu kurang karena guruku di sekolah kurang menguasai dan sebagian membuatku memandang minus pada pelajaran matematika, aku tertantang untuk menjadi guru matematika setelah lulus dari D-3 pendidikan Matematika.

Sempat kurang percaya diri, menghindari, bahkan tidak fokus dan sempat menekuni dunia TPA taman pendidikan Al-Qur'an. Namun akhirnya sejak 2003 mantap menekuni secara profesional dan mendalam. Akhirnya begitu fokus, bahkan ketiga buah hati bisa kululuskan dengan nilai terbaik.
Kini ketiganya sudah beranjak dewasa, sulung sudah  hampir selesai setelah terlena oleh pekerjaan dan membuatnya molor 4 semester. Sampai ketika dia sudah berteriak, "Bu Abang lelah jadi mahasiswa" baru kini bersungguh-sungguh menyelesaikan sidangnya Oktober ini, inshaallah. Tengah tak terasa sudah semester tujuh setelah sempat bekerja satu tahun baru melanjutkan kuliah.

Ini memang permintaanku, setalah aku mengabulkan keinginan mereka untuk bekerja dulu baru kuliah. Begitu juga dengan bungsu, setelah setahun bekerja dan diangkat menjadi karyawan tetap mengikuti permintaanku untuk melanjutkan kuliah. Aku memang menyemangati ketiganya, bahwa kelak mereka akan menjadi imam dan kepala keluarga. Harus bisa fight di dunia yang sudah bergerak di generasi industri 4,0.

Dimana persaingan dan tantangannya semakin berat jika kita tidak mau belajar. Belajar memang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Namun, alangkah baiknya jika selagi muda mereka bisa menyelesaikan s-1 selagi aku masih hidup dan menjadi saksi pendewasaan mereka. Berharap bisa terus menjadi manfaat bagi anak-anakku dan keluarga, menunggui mereka ketiganya menikah dan memberiku cucu adalah keinginan yang terdalam.

Semoga Allah mengabulkan permohonanku dan mengijinkan aku mendampingi mereka hingga mereka memberiku cucu kelak, generasiku berikutnya yang lebih baik dan Sholeh dari ketiganya.

#generasijuli
#ibusekolahpertamaanak

Postingan ini diikutsertakan dalam One Day One Post bersama Estrilook Community'.

Posting Komentar

0 Komentar