Dia Penjual Kue Baskom


Pixabay.com



Sebut saja namanya Anisa. Nama yang cukup indah sebenarnya, diambil dari nama surat dalam Al-Qur'an. Namun setelah remaja, sifat dan perangainya tak lagi mencerminkan Al-Qur'an.

Sejak ibunya mengajak pindah ke Sukabumi, Anisa tak mampu lagi menutupi rasa kecewa karena harus hidup sederhana. Anak perempuan satu-satunya yang terbiasa berlimpah materi dan kasih ayah ini harus belajar hidup sederhana. Ayahnya telah berpulang, suami yang menikahinya di usia belia dan menghadiahinya kemewahan telah menceraikan Anisa karena bangkrut dan harus pulang ke negaranya di Arab Saudi. Anisa ditinggalkan begitu saja tanpa kesan dan pesan. Untung belum ada anak diantara mereka sebagai pengikat.

Karena pernah menikah, biasa hidup mewah, dan kurangnya pendidikan membuat Anisa mudah terbawa pada pergaulan kurang baik di desa tempat tinggalnya kini. Dia lebih banyak bergaul dengan wanita-wanita Borjuis dan wanita malam. Nasehat ibunya tidak pernah digubrisnya. Bahkan bentakan saudara laki-laki nya pun tidak mampu mengurangi kebiasaannya untuk keluar malam.

Keluarganya tidak pernah mengetahui, jika Anisa kini lebih dikenal sebagai penjual baskom. Lebih tepatnya wanita penjual kue baskom sekaligus bisa dibeli kemolekan tubuhnya. Demi memenuhi keinginannya untuk terus hidup dalam gelimang uang, membuat Anisa gelap mata. 

Disamping terbiasa digauli suami, ternyata demi rupiah Anisa mau disetubuhi oleh laki-laki manapun yang mampu membayar dan memberi kemewahan untuk dirinya.
Berganti-ganti pasangan dijalani, seolah tidak takut akan adanya hari akhir dan kematian. Terlebih dia masuk ke komunitas wanita yang mau di kawin kontrak oleh mereka pedagang timur tengah selama berada di Indonesia. Begitu kontrak habis, seperti piala bergilir akan ada laki-laki lain yang menjadi gantinya. Ibunya hampir tak pernah dikunjunginya. Vila adalah tempat tinggalnya mereguk kenikmatan dan kemewahan.

Namun, akhirnya kejayaan Anisa harus tumbang dan berakhir dengan tragis. Anisa divonis terkena penyakit kelamin yang mematikan. Sempat dirawat di rumah ibunya selama dua Minggu, akhirnya harus menghembuskan napasnya dipangkuan ibunya yang selama ini tak pernah didengar nasehatnya. Ketulusan ibunya untuk merawat bungsu dan anak perempuan satu-satunya.

Ada kisah menarik dan bisa menjadi inspirasi bagi pemudi zaman sekarang. Saat dikuburkan hingga selesainya, tidak ada masalah berarti. Ibunya bersama ketiga kakak laki-laki dan para istrinya tetap setia mengiringi prosesi penguburan sampai selesai. Namun, ada kejadian menarik yang cukup menyayat hati siapapun yang hadir di sana.

Begitu para tetangga beranjak pergi, tiba-tiba ibunya berteriak histeris. Dia memaksa anak-anak lakinya untuk membongkar kuburan adik perempuannya itu. Walau diberi pengertian, tetap saja ibu tetap memaksa untuk dibongkar kuburan Anisa. Ada apakah gerangan, dengan naluri seorang ibu?

Penjaga kuburan pun terpaksa membantu membongkar bersama kakak laki-laki Anisa. Disaksikan ibu dan ipar-ipar perempuannya. Hal mengejutkan terjadi begitu melihat kain kafan Anisa sudah tidak karuan bentuknya. Bukan hanya pocongnya saja yang terbuka, tetapi kain kafan itu sudah terbuka lebar hingga ke ujung kakinya.

Tampak di sana, di bagian kemaluan Anisa segerombolan serangga hitam berkumpul penuh hingga menutupi. Ibu dan kakaknya panik dan berusaha mengusir serangga tersebut. Sang ibu pingsan, begitu melihat kenyataan bahwa bagian kemaluan putri bungsunya menjadi bolong karena daging nya banyak termakan serangga hitam tadi. Allah tunjukkan kekuasaannya sebagai ibroh bagi siapapun yang masih hidup.

Bagi para penzina, Allah bayar tunai langsung di hari kematiannya. Berupa balasan bagi mereka yang menjual kemolekan tubuhnya pada laki-laki yang bukan halal untuknya. Juga bagi mereka yang tidak pernah mau mendengarkan nasehat ibunya. Hal yang samapun terlihat pada bagian payudaranya. 


Bagian-bagian yang selama ini memberikan kenikmatan pada laki-laki pengggilir tubuh Anisa. 
Subhanallah, berita itu cepat sekali tercium tanpa bisa dicegah dan tentunya membuat sang ibu malu dan sedih. Sungguh menjadi pelajaran bagi wanita manapun. Baik pemudi maupun wanita dewasa yang mengambil pergaulan bebas tanpa mau terikat aturan agama. Jika Allah sudah berkehendak seperti itu apa yang bisa dilakukan?

Masih sempatkah diberi waktu untuk bertobat? Wallahu alam bishowab.
Semoga anak-anak  dan keluarga kita terhindar dari hal-hal tidak baik dalam pergaulan. Melibatkan Allah selalu dalam penjagaan terbaik. Karena hanya Allah penjaga terbaik yang kita andalkan, dengan doa-doa terbaik seorang ibu sejak bayi dilahirkan. Memberikan bekal agama yang kuat dan selalu menjadi orang terdekat yang bisa memberikan motivasi dan pendidikan yang terbaik. 


#kisahinspiratif
#diambildarimajalahummitahun1990
Bekasi, 13 Oktober 2018

Postingan ini diikutsertakan dalam One Day One Post bersama Estrilook Community'.

Posting Komentar

0 Komentar