Positif-negatif Tradisi Rutin Menjelang Ramadhan


Diambil dari for-mass.blogspot.com
Memang bila tradisi sudah melekat di hati masyarakat tiada seorangpun yang bisa menghilangkannya seperti halnya tradisi ziarah kubur dalam rangka menyambut ...

Setiap mendekati  bulan puasa,  yang paling menonjol dan bikin macet adalah nyekar ke makam dan pasar kagetnya ( lebaran juga sih ). 2 Hari pelatihan guru menulis di Teacher Writing Camp 2 6-7 Juli  yang berlokasi di Wisma UNJ , setiap pulang menuju Bekasi  tempat  tinggalku aku pasti melewati tempat pemakaman karena aku menggunakan motor sebagai alat transportasiku.

Kalau hari biasa aku bisa dengan nyaman dan lancar melewati  lokasi  ini, untuk kali ini aku butuh setengah jam lebih untuk bisa melewati jalan ini yang dilalui kendaraan 2 arah sekaligus motor/mobil yang terparkir  dibadan jalan. Ya lokasi  parkir para pejiarah itu kiri kanan sungguh menyita jalan dan membuat macet. Dan tampaknya tukang parkir dadakanpun tidak terlalu perduli dengan kemacetan itu , yang mereka perduli adalah bagaimana hari hari itu mereka mempunyai tambang pundi uang lebih. Toh tidak setiap hari mungkin itu yang terpikir oleh anak anak muda yang menjadi tukang parkir dadakan tersebut. Alhasil biasanya 2 jam jarak Jakarta – Bekasi bisa kutempuh, maka kali ini yang terjadi adalah 3,5 jam aku baru bisa sampai rumah.

Yang kedua, pagi ini , karena baru libur aku sengaja ke pasar agak siangan. Beres beres rumah dulu , Kupikir  agak siangan lebih santai , ternyata…masyaallah  begitu penuh parkiran dan pedagang  dadakan yang memenuhi pasar bercampur dengan pengunjung pasar yang juga rasanya lebih banyak dari hari biasanya. Sehingga lokasi parkiran berubah menjadi pasar kaget yang tumpah hingga ke badan jalan juga. Haduuh…mungkin pikiran pengunjung pasar sama kali ya dengan pikiranku,  beli sesuatu yang jadi menu special dihari pertama puasa. Hal itu sudah menjadi tradisi di keluargaku sejak lebih 20 th lalu. Walau kami sudah terbiasa puasa sunnah senin kamis , tapi untuk Ramadhan , kami selalu menyambutnya lebih wah dari biasanya. Selain untuk dukungan moral kepada anak-anakku juga buat aku adalah hiburan atas liburan ini yang mereka sama sekali tidak kemana-mana, maklum aku harus bekerja  ekstra  untuk persiapan mereka masuk sekolah nanti.

Akhirnya ada banyak hal positif dan negatif yang terjadi , dari  rutinisme tradisi diawal Ramadhan mungkin perlu perhatian semua pihak dan kembali ke pribadi kita masing masing, agar lebih banyak positif yang terjadi ketimbang hal negatif yang seharusnya bisa  diminimalisir. Akhirnya kita bisa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan khusyu dan hati bersih amiin yra.

Posting Komentar

1 Komentar