SELAYANG PANDANG DARI PELATIHAN UNTUK GURU SASARAN KURIKULUM 2013 (HARI PERTAMA)

http://www.jeparahariini.com/wp-content/uploads/2014/10/Kurikulum2013.jpg
Saat secara mendadak aku mendapat pemberitahuan dari Wakasek Bid Kurikulumku bahwa Kepsek kami yang sedang diklat selama 10 hari di Bandung sehubungan dengan SMK kami menjadi sekolah percontohan dari pelaksanaan sosialisasi kurikulum 2013 yang selama ini cukup kontroversial ,  bahwa  sebanyak 9 orang dari 3 Guru mapel yaitu Bahasa Indonesia , Matematika , dan IPS ( Sejarah ) harus berangkat Diklat pelatihan pelaksanaan kurikulum 2013 tersebut.

Dan aku adalah salah satunya dari Matematika yang juga harus berangkat bahkan kloter pertama yang harus berangkat yaitu besok , Sabtu tanggal 13 Juli 2013 , jam 8 harus sudah registrasi di Lembang Bandung. Sementara kloter 2 ( Bahasa Indonesia ) yang Kuningan Cirebon dan kloter 3 ( IPS ) yang ke ke Cianjur  berangkat keesokan harinya , Minggu 14 Juli 2013. Kebayang ga sih gimana aku tidak kalang kabut menyiapkannya, karena diklatnya itu 5 hari loh…ow ow.  Mana harus membuat surat keterangan sehat lagi  , jumatkan biasanya  puskesmas tutup hanya sampai jam 11 siang , sedangkan kami masih disekolah menunggu surat tugas dan transport sampai jam 13.30 ( hadeeh ). Akhirnya aku harus berjibaku dengan waktu , ya sambil diskusi panjang dengan 2 jagoanku yang tengah dan bungsu bagaimana sahur dan berbuka nanti ( tidak lupa titip tetangga takut mereka kesiangan sahur ) . Mana bungsu tanggal 15 Juli akan MOS selama 3 hari di SMKnya , sulung di Medan yang ternyata posisi ada di Tanjung Gusta yang sedang rusuh dan kena pemberlakuan darurat 1 hingga situasi reda , hunting tas , bikin surat keterangan sehat , ( untung aku sudah belanja makanan untuk seminggu lebih dikulkas, jadi aku tidak terlalu khawatir ). Maklum emak emak rempong banget kan, yang dipikir banyak , dalam hati aku ngiri dengan Omjay yang tinggal berangkat ha ha ha. Just kidding Om. Belum lagi perabot lenong yang harus dibawa banyak sekali aw aw emang dasaar emak emak.

Jadilah kami berangkat yang kloter pertama jam 5 lewat kumpul disekolah SMK Yadika 13  , diantar suami salah seorang temanku 1 tim matematika. Alhasil kami sudah tiba di lokasi hotel tempat pelathan jam 7.45    ( maklum sabtu he he ) . Sampai sana ternyata sudah penuh orang kami lihat , bahkan ada yang sudah belanja belanja, waduh kata kami hebat betul ya belum juga diklat piker kami. Rupanya ternyata mereka itu teman teman yang sudah mengikuti diklat tahap pertama 5 hari lalu dan selesai sabtu itu sama seperti Omjay. Lalu kami digiring untuk segera registrasi  mengisi biodata dengan menyertakan 4 lembar foto 3x4  serta menyerahkan surat tugas dan keterangan sehat. Seharusnya ada PPDB ( perintah perjalanan dinas kurang lebih ) tetapi karena kami dari swasta , jadi tidak perlu. Biasanya sih itu hanya untuk yang PNS . Kelas dimulai dari X-7 sampai X-17 semuanya ada 402 peserta dari seluruh Jawa Barat. Padahal semuanya ada 750 sekian guru sasaran dari sekolah sekolah percontohan. Tapi sebagian dipecah ke tempat lain sehubungan dengan kapasitas hotel.


Kami mendapatkan tas , ATK , modul pelatihan dan 1  buku pegangan siswa dan 1 buku pegangan guru yang tebalnya masyaallah….katanya mau nyimpelin pegangan siswa, apa ga berat lagi itu tas ??? wah wah untuk setahun pula , kebayang ga siiiiiiich. Kami saja yang pelatihan bawa bawa tas itu ditambah laptop dll lumayan berat selama 5 hari kedepan. Didalam nya sudah terdapat daftar acara selama 5 hari. Dan itu jadwalnya cukup padat hingga 21.45 karena terpotong untuk berbuka hingga terawih ( 17.30 – 20.00 ) .

Setelah itu kami mulai mencari kamar , rupanya kami belum bisa karena kamar sedang dibereskan setelah peserta tahap 1 keluar pukul 8, tapi sebagian peserta tahap satu juga masih belajar diaula aula seperti kelas. Jadilah kami menunggu hingga pukul 9.30. Untung acara pembukaan baru dimulai pukul 10.30. Itupun baru 50% peserta yang baru hadir dari seluruh daerah Jawa  Barat. Diawal kami sudah dijelaskan bahwa, diklat ini harus dimulai dengan komitmen perubahan untuk menerima Kurikulum baru ini , dan pak mentri mengingatkan melalui irjen LPMP bahwa, kehadiran akan online dan ada penilaian khusus karena pak Mentri sendiri yang mengawal Diklat ini ( ya wajarlah secara gitu,… banyak kritikan pedas dan pro kontra  sebelum DPR menyetujui Kurikulum ini ). Dan nantinya ada sertifikat yang akan menyatakan kami lulus atau tidak lulus diklat ini dengan banyak pertimbangan seperti kehadiran dan test ( waks…sudah ditakut – takuti nih ). Dan yang lebih penting ini kejar tayang berkejaran dengan launching Kurikulum 2013 tanggal 15 Juli besok ( wah dipaksakan banget ya ). Namun mereka minta pengertian kami untuk menerima dan memberi  solusi jika kmi temukan permasalahan dilapangan. Rupanya mereka takut kami akan menolak dan menyerang dengan kritikan atau keluhan. Intinya jalani dululah, selanjutnya gimana nanti akan ada evaluasi lanjutan.

 Dan buat aku yang sudah mengabdi di dunia pendidikan sejak 1990 ( sejak semester 2 ) hingga sekarang , rasanya dunia sempit . Seperti biasa, aku pasti ketemu dengan teman teman se angkatan waktu aku kuliah di IPB Bogor , atau teman teman dari beberapa unit dimana sebelum-sebelumnya aku pernah mengajar.

Setelah pembukaan yang molor hingga setengah jam , akhirnya dilanjutkan kembali pada pukul 12.45 untuk melakukan pretest pertama kami sebanyak 40 soal tentang kurikulum 2013 itu. Dengan lembar jawaban terpisah. Kalau biasanya siswa kami yang mengerjakan LJK dengan membulatkan, sekarang giliran kami melakukan hal yang sama. Setelah itu kami menuju kelas kami masing masng. Dimana aka nada 3 guru pendamping dan panitia di tiap kelas kami masing-masing. Walau belum semua peserta hadir , ternyata panitia cukup on time untuk memulai setiap acara.Jadilah hari pertama betul betul sudah mulai padat acaranya.

Aku bersama teman teman matematikaku satu sekolah sempat membedah buku matematika SMK yang diberikan. Kaget bukan kepalang kami , ternyata untuk setahun itu ada 12 bab yang harus di berikan kepada siswa. Padahal biasanya untuk jurusan akutansi – perkantoran itu hanya maksimal 4 bab , kalau TKR dan TKJ paling maksimal 6 bab. Wah gimana njejalin segitu banyak bab ke anak kelas 10 , tahu sendirilah SMK biasanya 70%nya adalah pelarian dari SMA. Apalagi kami swasta biasanya limpahan dari mereka yang tidak keterima di SMA Negri Favorit/non favorit atau SMK negri . Wong sebelumnya saja mereka sudah ngos ngosan menerima materi tersebut. Rencananya kelas X nanti mereka  melaksanakan UN nya, dan prakerinnya dikelas XII . Jadilah diotak kami dijejali dengan beragam pertanyaan yang akan kami Tanya pada mentor kami dikelas.

Diawal belajar kami berharap banyak akan mendapat jawaban yang akan memuaskan atau paling tidak memenuhi keinginan tahu kamilah.  Namun tidak seperti yang kami harapkan. Diawal 2 guru inti itu juga curhat bahwa mereka juga baru saja pulang pelatihan mulai tanggal 4 juli sampai tanggal 11 juli , dan baru istirahat sebentar , mereka sudah harus berangkat lagi melatih kami. Oooh ini konsep master teahernya seperti ini. Jadi tahap awal, guru nasional , guru inti , baru guru sasaran . Artinya mereka sendiri juga masih gagap dan belum sempat mendalaminya. Artinya , kami seperti duplikasi dari mereka yang belajarnya pun dipadatkan dan belum sempat bahkan tidak diberi kesempatan banyak untuk bertanya ( ow ow ). Untungnya kelasku lumayan kritis dan banyak ibu-ibunya, setelah kumulai dengan pertanyaan pertanyaan merekapun yang lain terpancing untuk bertanya. Memang sejak awal kali mereka sudah menyimpan banyak pertanyaan , entah karena tidak berani atau tidak diberi kesempatan bahkan yang ditanyapun mungkin juga tidak mengerti. Sehingga ini jadi ajang kesempatan yang berhasil kubuka untuk bertanya. Namun karena mentor sejak awal dengan jujur mengatakan bahwa  perbedaan kami dengan mereka hanya beda hari dalam menerima pelatihan yang dipaksakan harus bisa ( bahkan harus ditelan kali ya ), sehingga banyak pertanyaan yang tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Bahkan mereka mengajak kami sejak awal melalui materi “ Perubahan Mindset “ yang intinya kami harus menerima titik. Kurikulum ini dikatakan kurikulum Tumbuh yang nantinya diharapkan akan banyak tunas tunas baru yang bermunculan dan diharapkan menyempurnakan .

Pokoknya materi bisa dibaca lah begitu , selanjutnya kami diajak menganalisis SKL ( Sistem Kompetensi Kelulusan ) , KI (Kompetensi Inti ) dan KD ( Kompetensi Dasar ) bahkan langsung mengerjakan tugas mandiri. Lucunya ternyata silabusnya sendiri belum ada. Katanya pak mentri melalui mentor, silabus sih sudah jadi hanya belum disebarluaskan . Dan KI itu berlaku loh untuk semua bidang studi. Judulnya berkarakterlah kitu kata orang Bandung mah. Hebatnya lagi RPPnya itu loh lumayan banyak untuk setiap pertemuan itu ada 12 lembaran dimana apa yang akan kita kerjakan dikelas setiap pertemuan itu detilnya harus ditulis, begitu juga evaluasinya pun harus yang memenuhi ke tiga kriteria tersebut secara terpisah. Bahkan penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan pun harus ditulis juga secara terpisah. Lebih padat lagi dari RPP KTSP sebelumnya. Nikmati  dan jalani sajaaa kata mentor he he he Maaf ya teman teman banyak pisan laporana, tapi ya gitu dech, biar teman teman itu tau apa saja yang terjadi selama pelatihan, jadi bila teman teman ada yang jadi peserta pelatihan berikutnya ga kagetlah he he.  ( bersambung )


Posting Komentar

1 Komentar