Catatan Ms Juli (4)

Kisah sebelumnya: 

http://misjulie.blogspot.com/2019/10/catatan-mis-juli-3.html

Aurel si Manja

Kali ini Ms Juli ingin bercerita tentang Aurel anak di kelas yang manja. Mengapa? Karena dia adalah anak satu-satunya di rumah. Ibunya bekerja di Glodok Mangga Dua bagian administrasi keuangan. Ayahnya bekerja di perminyakan Jawa Timur. Wajar kalau ibunya mencarikan pembantu yang juga menjadi pengasuh anaknya. 

Di awal Ms Juli perhatikan Aurel jarang bermain dengan teman sekelas. Begitu istirahat selalu berlari ke arah mbaknya. Awalnya, Ms Juli tidak terlalu memikirkan sepanjang Aurel anteng dan tidak membuat masalah. Namun, suatu saat ketika harus mengurus SPP yang salah ketik ms Juli harus ke TU, di sebelah ruangan itu ada pos satpam tempat nongkrong OB. Rupanya Ms Juli melihat Aurel nongkrong di pos tersebut bersama mbaknya. Sambil menyuapi Aurel si mbak terlihat bercanda sedikit mesra dengan OB. 

Ms Juli risih melihatnya, sedih karena ada Aurel di sana. Dia akan belajar cepat dari tontonan yang seharusnya belum jadi konsumsinya. Mending main dengan temannya di kelas. Alhamdulillah kelas bersih dan nyaman. Ms Juli bisa mengajar mereka untuk menjaga kelas dengan kesadaran mereka. 

Mereka dibebaskan selama istirahat untuk ngobrol, bermain, bercanda, dan jajan sesuai kebutuhannya. Kalau memang bawa banyak makanan untuk apa jajan lagi, saling berbagi dan bertukar adalah kebiasaan yang ditanamkan sejak awal masuk kelas ini. Ms Juli harus segera bertindak untuk masa depan Aurel ke depan.

Segera orangtua ditelpon dan meminta agar pembantu Aurel untuk segera pulang ke rumah, atau pindah saja wali kelas. Ms Juli merasa tidak dipercaya dengan adanya pembantu di situ. Padahal dampaknya yang terjadi adalah seperti itu, ms lihat dengan mata kepala sendiri. Tidakkah maminya Aurel tahu kalau pembantunya tidak menjaga prilakunya dengan cara bergenit-genit ria kepada laki-laki tapi sambil momong anak majikannya? 

Bukan ms membedakan atau tidak menghargai, tetapi kalau orangtua yang mengasuh tentu tidak akan mengajarkan hal yang belum menjadi konsumsi anak seusia Aurel anaknya. Awalnya berat maminya melepaskan Aurel, namun dengan keyakinan ms Juli untuk menjaga amanahnya akhirnya pembantunya disuruh pulang setelah seminggu berdebat dengan hatinya sendiri. 

Sejak itu Ms Juli mengajak anak-anak untuk membuat Aurel mandiri, mengajak bermain dan membentuknya jadi kuat. Alhamdulillah kalau istirahat mulai mendekat dan sesekali minta disuapi, dikunciri rambutnya, dan sebagainya. Semua ms Juli lakukan dengan senang hati, menganggap semua anak kelas adalah anak perempuan sendiri, yang dipinjami Allah. Ms Juli memang nggak punya anak perempuan. Tiga jagoan semua di rumah dan dibesarkan ms Juli. 

Dari sisi pelajaran Aurel mulai terlihat talentanya, mau mengajarkan teman-temannya bagaimana berhitung yang benar. Mulai mengajak bermain duluan, intinya dua bulan sudah mulai terlihat. Karena ms Juli saat itu sambil kuliah, sering kalau ujian dari pusat, berpesan pada anak-anak di kelas untuk tidak ramai dan mengganggu kelas lain. Istirahat dan banyak di kelas, nggak usah keluar-keluar yang membuat kepala sekolah waktu itu marah. 

Luar biasanya, piket sampai bilang bahwa anak-anak ms Juli itu mandiri. Nggak rame dan sangat tertib, main sendiri, mengerjakan tugas yang ditinggalkan ms Juli. Nggak ada yang nakal, cengeng apalagi bikin ribut. Padahal usia segitu lagi caper-capernya, bukan. Puncaknya, orangtua Aurel menyatakan terimakasih karena sudah membuat anak semata wayangnya jadi mandiri. Sekarang di rumah apa-apa maunya melakukan sendiri, jarang cengeng, dan menyusahkan maminya kalau belajar. 

Geli itu mendengarnya adalah ketika di rumah Aurel mempraktikkan gaya seolah ms Juli di hadapan mbak pembantu di rumah. 
"Mbak, denger ya. Ms Juli mau ujian. Jangan bikin masalah, kerjasama sama temennya, kerjakan apa-apa sendiri. Jangan cengen dan mudah minta tolong. Kalau bisa dikerjakan sendiri? Kenapa nggak?" sambil gayanya menirukan cara berbicara ms Juli. Pembantunya melaporkan cerita itu ke maminya. He he

Kelak di SMP dan SMA ms Juli akan mendengar bahwa Aurel menjadi atlit perenang  tingkat sekolah dan kabupaten di Bekasi. 

Itu adalah sebagian kisah ms Juli di kelas, itu mengapa kalau kenaikan kelas mengapa ayahnya atau ibunya jadi penasaran ingin ikut ambil raport, yang tak pernah dilakukan sebelumnya. Seolah ms Juli adalah guru  yang ingin dikepoin orangtua. Selalu jadi cerita yang tak bosan dibawa oleh anak-anak di rumah. Ada saja yang diceritakan tentang ms Juli, baik materi, cerita, kegiatan, dan sebagainya. 

Banyak dari orangtua awalnya tidak percaya jika anaknya bisa mandiri, ketidakmandirian anak di kelas lebih dinodai oleh orangtua sendiri. Dengan alasan sayang berlebihan, rasanya takut bila anaknya kelaparan, takut nggak kenyang, selalu membawakan tas sampai ke kelas, dan memberikan apa-apa yang diminta oleh anaknya. Namun itu cerita lalu yang kini sudah mulai ditinggalkan oleh anak kelas dua dan orangtuanya. Bahkan, yang tadinya nggak suka makan sayur, cengeng, atau ngompol, bisa berhenti. Keajaiban yang ma Juli syukuri juga orangtuanya di rumah. 

Tak heran, saat kenaikan kelas mereka ingin menghadiahkan ms Juli berlebihan. Sebagai bentuk terimakasih karena sudah mengajarkan dan membentuk anaknya banyak hal. Dari sini juga orangtua banyak belajar dengan ms Juli, bahkan sampai sudah lulus kini kami masih dekat dan silaturahmi. Terkadang say hello untuk menanyakan kabar, konsultasi tentang pendidikan anak-anaknya yang lain, atau konsultasi urusan rumah tangga hihi, mashaallah kadang geli sendiri. 

Ada orangtua yang juga lantas menitipkan anaknya di tempat bimbel Nurul Amanah yang ms Juli dirikan di rumah. Dengan alasan, agar pendidikan saat menjadi wali kelas anaknya nyambung bahkan sampai ada yang hingga lulus SMA dititipkan. Anaknya juga nggak mau kalau harus les atau pergi ke bimbel lainnya. Rupanya mereka sudah cocok dengan cara pengajaran dan bimbingan ms Juli. Istilah jawanya "pasrah bongkokan" yang penting anaknya sekolah lancar dan bisa mengikuti pelajaran di kelas dengan baik. Tak jarang akhlaknya pun lebih dipercayakan untuk dimotivasi dan dinasehati ms Juli. 

Banyak keuntungan yang ms Juli dapatkan selama dekat dan menjadi sahabat anak dan orangtua. Ms Juli nggak punya waktu untuk menyesali keadaan dan kesedihan yang banyak ms Juli hadapi. Begitu banyak yang harus ms Juli hadapi dan tangani baik di sekolah, bimbel, dan rumah. Tiga jagoan di rumah juga dididik untuk bisa menjadi kakak buat adik-adiknya yang les di rumah. Kalau ms Juli ada acara atau rapat di sekolah sampai sore, anak-anak yang memegang les dan membantu menyelesaikan PR. Seolah tidak ada ms Julipun mereka tetap belajar. Bila anak-anak belum dijemput ojeknya atau ibunya, anak-anak les akan bermain dengan ketiga jagoan ms Juli dengan baik, tanpa membuat masalah. 

Setiap lebaran, ms Juli selalu berlimpah bingkisan dan parsel dari orangtua di kelas dan les privat. Nggak pernah ms Juli itu belanja keperluan lebaran, semua sudah diservis oleh orangtua sebagai tanda terimakasih dan imbal balik atas kasih sayang yang diberikan kepada anak mereka. Padahal ms Juli tulus melakukan itu semua. 

#blogjadibuku
#joeraganartikel

Posting Komentar

12 Komentar

  1. Masya Allah Miss. Bisa menjadi guru yang di rindukan dan di percaya sama orang tua dan anak-anak, adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Hubungan kita tidak hanya sekedar sebagai guru dan murid, tetapi lebih dari itu. Sebagai pengganti orang tua di sekolah, yang memang tulus menyanyangi murid2 kita.

    BalasHapus
  2. Miss Juli perhatian sekali dengan muridnya pantas orang tua jadi ingin tahu juga dengan Ms. Senangnya kalau setiap guru perhatian begini. Tidak acuh.

    BalasHapus
  3. MasyaAllah, guru idola ini, sih. Aku pernah punya murid les yang nempel banget sama aku, tapi belum pernah punya guru yang bisa sedekat itu.

    BalasHapus
  4. Bahkan si manja bisa menjadi mandiri di bawah asuhan Ms Juli. Ini luar biasa Ms. Pingin belajar banyak dari Ms.

    BalasHapus
  5. Ms Juli idola banget, semoga anak2ku bisa dapet guru yg TOP banget kyk Ms Juli

    BalasHapus
  6. Mis Juli guru idola nih, anak murid suka diajar karena sabar dan penyayang. Dedikasinya tinggi, pantas jika OTM sangat menghormati Mis Juli. Tetap semangat ya, Mis

    BalasHapus
  7. Mis Juli masyaAllah, mengajar karena passion emang beda ya. barokallah mis..

    BalasHapus
  8. Serunya... punya guru kaya mis juli. Nggak cuma gaul dan update terus tapi banyak talenta. Termasuk punya segudang trik supaya bisa dekat dengan murid-muridnya. Ini guru idola 😍😍😍

    BalasHapus
  9. MasyaAllah barakallah. Setuju miss, karena pernah punya pengalaman kerja di TK. Kebanyakan orang tua sendirilah yang gak sabaran menunggu anaknya mandiri, dan secara gak sadar orang tua yang bikin anaknya jadi manja. Padahal coba kalau bisa menahan yah. Semua anak pasti punya potensi mandiri

    BalasHapus
  10. Wow, Ms. Juli, gak heran deh kalau jadi guru idola. APalagi bisa menanamkan satu karakter yang memang penting sekali untuk masa depan anak. Pasti bahagia banget ya, Ms.

    BalasHapus
  11. Masya Allah, pantas saja hadiah begitu melimpah. Rupanya Miss Juli tak sekadar guru yg menyampaikan materi di dalam kelas saja tapi juga ikut mendidik anak di luar kelas yg tak bisa dilakukan orang tua mereka. Baarakallah :)

    BalasHapus
  12. Wow, seandainya anakku yang kedua dulu diajar misjulie, mungkin dia cepat mandiri

    BalasHapus