1 Musuh terlalu banyak , 1000 Teman terlalu sedikit . . .!!


                              www.antaranews

Alhamdulillah , aku tidak pernah mau larut dalam dunia perpolitikan di Indonesia . Terlebih saat jelang pemilihan presiden terbaru tahun lalu . Bahkan hingga hari ini pun kalau dituruti masih saja ada yang berusaha memancing emosi politikku . Tapi aku tahu , disinilah kedewasaan seseorang diuji . Nalar berdasarkan logika dan data valid perlu dipikirkan dan jadi pertimbangan . Terlebih posisiku sebagai guru yang katanya digugu dan ditiru , yang itu artinya menjadi model , harus berhati hati berbicara , bersikap dan membuat tulisan . Walau tidak kupungkiri aku juga manusia biasa . Seperti di lagu , " Guruuuuuu juga manusia . . . .punya rasa punya hati . . ." hehehe.


Luar biasa memang pendewasaan politik di negri yang amat kubanggakan ini dengan keragamannya dan toleransi nya . Luar biasa mampu memancing dan merangsang siapapun untuk ikut biacara . Yang itu kupikir bagus , berarti semua sudah mulai berfikir tentang bangsa ini . Walauuuu , terkadang menurut kita caranya salah . Tugas kitalah semua yang mengerti untuk lebih berhati hati berbicara yang bisa menaikkan suhu dan tensi bangsa ini . Yang , walau tanpa politik saja memang sudah mudah tersulut emosinya . . .brrrrr dinginkan ya pak para politikus dan pengamat politik diatas . Jadilah politikus cerdas dan santun berbicara atau mengeluarkan statement .


Indonesiaku ini memang luar biasa , kalau sudah mengidolakan seseorang , mengikuti sesuatu terkadang berlebih , tidak perduli itu benar atau tidak , valid atau tidak pokoknya followers im gone be oke sajalah !! . Itu makanya aku sadar gurulah disini yang dituntut berperan untuk memberikan contoh yang terbaik dalam mengeluarkan pendapat . Pengalamanku masuk dalam dunia perpolitikan di DPD sebuah partai dan berkedudukan sebagai sekretaris , sangat mengerti , bagaimana teman teman petualang politik terus belajar untuk dewasa berpolitik , walau terkadang itu tdak mudah dan selalu bersinggungan dengan berbagai kepentingan , yang terkadang bisa terjebak antara keinginan pribadi ( baca keuntungan ) dan kepentingan bangsa .


Dari mulai pilkada hingga pemilu , selalu diwarnai pro dan kontra antara pengikut setia yang memiliki berbagai latar belakang kepentingan . Aku pernah menyaksikan itu semua dengan hati , perasaan dan pikiran yang nano nano . 5 Tahun merasakan dunia itu , cukup membuatku memutuskan untuk berkata tidak pada ajakan siapapun/partai yang mencoba merayuku untuk bergabung . Dan aku memilih menyalurkan jiwa berpolitikku melalui ajaran santun kepada siswa siswaku , memberikan pemikiran yang dewasa dan menyejukkan tanpa harus menyulut perpecahan . Yang pada akhirnya , pada merekalah aku berharap bisa menjadi agent agent pembawa perubahan mindset bangsa ini . Karena aku selalu meminta mereka untuk menularkan pikiran itu pada lingkungan terdekatnya . Berbeda itu biasa , akan luar biasa bila mereka mampu melewati perbedaan itu dengan tetap bersikap dewasa dan mengedepankan persatuan bangsa.


Dan melalui tulisan demi tulisan yang akan dibaca ( berharap.com) pemangku kepentingan atau para politikus di negri ini . Aku sadar sekali tidak ada pertemanan / persahabatan yang abadi yang ada kepentingan pribadi . Walau aku sendiri tidak setuju dengan prinsip itu , tetapi tetap bermain cantiklah . Sehingga tetap punya banyak teman . Satu musuh buatku terlalu banyak , 1000 teman buatku terlalu sedikit . Itu yang selalu kutularkan kepada muridku . Jangan menjadi koruptor , dinegri yang sudah menjurus ke sistem koruptor . Perjalanan panjang para penjajah membentuk bangsa ini untuk menjadi seperti itu , bukan hal mudah keluar dari keadaan ini . Butuh kemauan bersama , butuh kekuatan bersama dari mereka yang memiliki rasa dan perasaan sama ingin keluar dari keadaan ini . Butuh dukungan politik dari politikus yang masih memiliki hati nurani tulus ingin memajukan bangsa. Butuh Kekuatan penuh dari mereka yang menjadi bagian dari pemerintahan baik daerah atau pusat , untuk bersatu padu menjadi bola salju menggulirkan keinginan menjadikan Indonesia Maju tanpa korupsi dan dan mental pengemis . Bumi Indonesia ini masih menyimpan sejuta talenta bangsa dan SDA yang bisa diberdayakan untuk bangkit lagi menjadi negri gemah ripah loh jinawi . Amiiiiin


Griya Tambun , 16 Januari 2015

Posting Komentar

5 Komentar