Cintaku Pada Dunia Pendidikan itu Cuma Dua , Dualeeeeem Sekaliii !!


                                     


He he mengikuti bahasa gaul yang sedang trend di dunia maya , sosmed dan SMK ku ini membuatku ikut terpancing juga untuk berkomentar . Betapa tidak , bila sudah kuhitung sejak aku tercebur dalam dunia ajar mengajar , dari mengajar bohong bohongan waktu SMA kelas 10 – 12 yang selalu diminta mengajar menjelang ulangan Matematika-Kimia-dan Fisika oleh teman sekelas , menjadi sukarelawan mengajar TPA di Masjid Alghifari Bogor , Atau mencari pengalaman di SMP Al-Irsyad Bogor menjadi guru Biologi . Hingga menjadi Mengajar Sungguhan untuk menjadi professional sejak 2003 – hingga kini menjadi guru Matematika .




Kalau disuruh menghitung 1 sampai 10 , ternyata rasa cintaku pada profesi mengajar dan semua tentang dunia pendidikan itu ternyata hanya Dua ! Kok dua saja ?? Iyaaaaa , Cuma dua . Itu Dualeeeeeeeeeem banget . He he he kena dech . . . Alay banget yach . Namanya juga mengajar anak anak remaja , kalau tidak bisa menyesuaikan diri tentu susah terjadi komunikasi otomatis KBM pun juga terganggu , Itu kenapa aku berusaha memahami keadaan jiwa remaja yang kini aku banyak berkecimpung didalamnya .


Tentu berbeda , mengajar SD dan mengajar SMK yang rata rata pasti memulainya dengan jiwa labil untuk melewati penemuan jati diri mereka , termasuk anak anakku sendiri , yang semuanya mulai beranjak dewasa . Itu yang kusyukuri sekali , dengan pengalamanku sendiri ku gabungkan dengan ilmu mendidik baik yang sudah kudapat dari Lembaga Pendidikan resmi ataupun melalui pelatihan atau workshop yang rajin aku ikuti .


Tidak terasa jika kuhitung sejak aku SMA mengajar teman temanku sendiri tahun 1987 , hingga tahun 2015 ini hampir 28 tahun . Dari yang belum pegang SIM mengajar hingga punya SIM mengajar resmi yaitu Sertifikat Pendidik Professional . Dan sepertinya dunia ini yang paling lama dan paling aku cintai . Buktinya secapek apapun , sekecil apapun rejekiku , tapi aku suka sekali rupanya . Aku sampai bilang kepada anak anakku , obat ibu sakit itu ya mengajar . Kalau sudah berdiri didepan kelas dan mengajar aku bisa lupa dengan rasa sakitku . Itukan artinya cintaku dualeeem kan kepada dunia pendidikan .He he


Semoga aku masih bisa terus mengabdi dengan atau tanpa penghargaan sekalipun . Karena bagiku mengajar adalah bagian dari darah kehidupanku . Komitmenku untuk ikut mencerdaskan anak bangsa , terlebih aku ingin anak bangsa menyukai matematika mulai sejak dini selalu terus menggema dalam nafasku . Amiiin


Griya Tambun , 16 Januari 2015

Posting Komentar

1 Komentar