Materi Kuliah Bahasa Indonesia setelah UTS


KUTIPAN , DAN SISTEM RUJUKAN

Pengertian Mengutip
Menurut KBBI, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku dan sebagainya; memetik karangan dan sebagainya; menukil .
Pengertian lain , mengutip adalah mengumpulkan dari berbagai sumber. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mengutip merupakan kegiatan mengambil perkataan atau kalimat dari suatu karya tulis orang lain dengan tujuan untuk memperjelas tulisan, memberi ilustrasi, dan memperkuat argumen dari tulisan yang dibuat. Sumber yang dikutip harus sumber yang baru yakni sumber belum  menjadi pengetahuan umum dan belum menjadi pendapat umum. Sumber yang dikutip bisa berupaa kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya . Untuk membedakan antara tulisan sendiri dan tulisan yang diambil dari
karya tulis orang lain, pengutip harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa penulis bukan plagiat. Selain itu juga dimaksudkan untuk menunjukkan penghormatan penghormatan penulis kepada penulis karya yang dikutip.

Sistem Pengutipan
Ada beberapa sistem pengutipan dalam penulisan karya ilmiah. Sebagamana dikatakan Lessy (2010) dan Joegijantoro (2010), sistem pengutipan bisa dilakukan dengan tiga cara berikut:

a. Sistem Harvard
Sistem Harvard dikenal juga dengan sistem nama dan tahun. Cara pengutipan sistem Harvard, nama, tahun, dan rentang halaman ditulis dalam kurung. Dalam daftar rujukan nama pengarang disusun menurut abjad. Sistematika penulisan adalah sebagai berikut.
Contoh:
Willm’s tumor is a kidney embrional hard tumor which comes from metanefroses. It is also called efroblastoma. It is big and round. Its colour is greyish-white, konsi. 80% children under 6 years old suffer this with the peak of incidence atau 2-4 years old. Male and female has the same chance to suffer it. Its location usually is unilateral, mostly in the left side. (Buller, H. and Hoggart, K. 1994) Willm’s tumor comes from metanefron blastema patologis proliferation due to the absence of normal stimulation from metanefron ductus to generate tubuli and glomeruli which well-differntiated. The development of renalis blastema to form the strucutre of kidney usually occurs atau the pregnancy period of 8-34 weeks. Therefore, it is expected that the ability orang primitive blastema to form Willm’s tumor can be categorized into germinal or somatic mutation (Dower, M. 1977).

b. Sistem Vancouver
Penulisan daftar pustaka sesuai dengan sistem Vancouver, yaitu menggunakan nomor urut sesuai dengan yang terdapat pada akhir kalimat/paragraph. Nomor urut disusun berdasarkan referensi yang pertama kali dikutip. Tidak menggunakan abstrak sebagai referensi.

 Cara penulisan daftar pustaka sistem vancouver :
 1. Kepustakaan yang diambil dari jurnal (artikel jurnal dan artikel elektronik) :

Namal N, Vehit HE, Koksal S. Do autistic children have higher levels of caries? A cross-secional study in Turkish children. J Indian Soc Pedod Prev Dent. 2007 June;25(2): 97-102
Feisal A, Indrawati D, Medyawati R. The effect of timing gutta-percha reduction for post space preparation to the leakage of non iso root canal filling. KPPIKG 2009 15th scientific meeting and refresher course in dentistry faculty of dentistry Universitas Indonesia; 2009 Oct 14-17; Jakarta, Indonesia. Jakarta: FKG UI. P.19-26
Dover CJ, Couteur AL. How to diagnose Autism? Arch Dis Child. 2007 June; 92(6): 540-5. doi: 10.1136/adc.2005.086280.
Rondo PHC, Vaz AJ, Moraes F. The relationship between salivary cortisol concentrations and anxiety in adolescent and non-adolescent pregnant women. Braz J Med Biol Res [internet]. 2004 [cited 2011 May 5];37(9):1403-9.Available from:http://www.scielo.br/pdf/bjmbr/v37n9/5400.pdf

 2. Kepustakaan yang diambil dari buku: (buku dan buku elektronik) :

Speroff L, Fritz MA. Clinical gynaecologic endocrinology and infertility. 7th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2005. Chapter 29, Endometriosis; P.1103-33.
Lehner T, 1992. Imunologi pada Penyakit Mulut. Ed. 3. Ratna Farida, NG Suryadhana. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995. H. 112-5.
Jontel M, Holstrup P. Red and white lesion of the oral mucosa. In: Burket LW, Greenberg MS, editors. Burket’s Oral Medicine. 11th ed. [monograph online] 2008. [cited 2011 May 5] Available from: http://www.tpub.com/content/medical/14274/css/14274_55.htm

3. Kepustakaan dari thesis/ disertasi :
 Melanie Sadono. Aktivitas biologi, ekstrak batang s.spontaneum 1.sebagai pemutih gigi. [Disertasi] Jakarta: Universitas Indonesia; 2004

 4. Kepustakaan dari laman internet :

The Effect Of Non Surgical Periodontal Therapy on Systemic Immune Response And Blood Glucose Level Of NIDDM Patients. [internet] 2008. [cited 2010 Feb 14] Available from: http://lib.atmajaya.ac.id
Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada website: http://www.library.uq.edu.au/training/citation/vancouv.pdf

C . Sistem Gabungan
Sistem ini merupakan gabungan dari dua sistem sebelumnya. Penulisan dalam sistem ini adalah kutipan ditulis dengan sistem nomor tetapi daftar rujukan disusun menurut abjad.
Masing-masing sistem di atas mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Gaya Harvard terutama memberi kejelasan mengenai sumber dan tahun informasi, tetapi banyak mengambil tempat dalam naskah .  Sedangkan gaya Vancouver bersifat sangat ringkas. Gaya Harvard banyak dipakai dalam tesis, disertasi serta laporan penelitian, tetapi jurnal biomedik sebagian besar memakai  gaya Vancouver.

1. Cara Mengutip , Ada beberapa cara yang digunakan dalam mengutip adalah sebagai  berikut.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pengambilalihan penuh gagasan, ide, pendapat orang lain sesuai teks aslinya (salin-tempel teks). Sehingga, jenis ini sering disebut dengan kegiatan copy-paste suatu karya.
Kutipan langsung memiliki beberapa model, yakni
(a) kutipan kurang dari 40 kata,
(b) kutipan 40 kata atau lebih, dan
(c) kutipan penghilangan sebagian.

1. Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan ini berisi kurang dari 40 kata atau kurang dari 4 baris, sering disebut juga dengan kutipan langsung pendek. Cara penulisannya adalah diketik seperti ketikan teks; diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “); terpadu dalam teks utama; diikuti dengan nama akhir penulis, tahun dan nomor halaman tanpa spasi; nama penulis dapat ditulis terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung sebagaimana dapat dilihat pada contoh berikut.
Lihat contoh berikut !
Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor social ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
1.     Kutipan 40 kata atau lebih
Kutipan ini terdiri atas 4 baris atau 40 kata atau lebih, sering disebut juga dengan kutipan langsung panjang. Cara penulisannya adalah: ditulis tanpa tanda kutip; nomor halaman harus ditulis; dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengutip; bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan; sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan; dan diketik dengan spasi tunggal sebagaimana dapat dilihat pada contoh berikut !
Mangkunegara (2009:86) memberikan penjelasan benefit yang lugas pada uraian berikut ini.
Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal kerja, dan meningkatkan keamanan. Adapun kriteria program benefit adalah biaya, kemampuan membayar, kebutuhan, kekuatan kerja, tanggung jawab, sosial, reaksi kekuatan kerja, dan relasi umum. Sedangkan program pelayanan adalah laporan tahunan untuk pegawai, adanya tim olah raga, kamar tamu pegawai, kafetaria pegawai, surat kabar perusahaan, toko perusahaan, diskon (potongan harga) produk perusahaan, bantuan hukum, fasilitas ruang baca dan perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas medis, dokter perusahaan, tempat parkir, ada program rekreasi atau darmawisata.
b. Kutipan penghilangan sebagian
Kutipan penghilangan sebagian merupakan kutipan yang menghilangkan sebagian kutipan
pada jenis kutipan langsung panjang agar lebih efisien. Dalam penulisannya, penghilangan
sebagian kutipan ditandai dengan tanda elipsis (...) yakni tanda titik sebanyak tiga kali
sebagaimana dapat dilihat pada contoh berikut.
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah … diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278).
Apabila bagian yang dihilangkan berupa kalimat, maka tanda yang digunakan berupa titik
empat kali (....) dengan alasan, tiga titik untuk mengganti kalimat yang hilang dan satu titik untuk menandai akhir kalimat. Penghilangan sebagian kalimat tersebut dapat dilihat pada
contoh berikut.
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain menangkap bola, menendang bola dan menggambar” (Asim, 1995:315).
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah pengambil alihan ide, gagasan, pendapat orang/karya lain dengan mengubah ke dalam bahasa pengutip (salin-tempel ide). Adapun aturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
1.     Kutipan berupa intisari dari kutipan asli
2.    Kutipan tidak diapit tanda kutip (“ “)
3.    Kutipan terpadu/terintegrasi dalam teks
4.    Ketentuan spasi dan margin sama dengan teks yang lain
5.    Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan
6.    Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbit diantara tanda kurung.
7.    Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbit.
Contoh :
“Persuasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya dan akhirnya bertindak dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara” (Keraf, 1983:3).
Kutipan langsung di atas, dapat diubah menjadi kutipan tidak langsung berikut ini :
Menurut Keraf (1983:3), persuasi pada dasarnya tulisan yang bersifat mempengaruhi keyakinan pembaca agar bertindak bahkan mengikuti apa yang dikatakan penulis.
Dari contoh di atas, lihat kutipan berikut!
Penganalisisan data ditujukan untuk mengupayakan pemahaman pembaca terhadap hakikat penelitian yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Bodgan & Biklen (1982:145) yang berbunyi,
“Analisis data adalah sebuah proses sistematis dalam mencari dan menata transkripsi wawancara, catatan-catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang berhasil dikumpulkan demi meningkatkan pemahaman Anda dan memudahkan Anda untuk mengkomunikasikan temuan penelitian Anda kepada pihak lain”.

JENIS JENIS TULISAN

KARANGAN DESKRIPSI
Kata deskripsi berasal dari kata Latin decribere yang berarti menggambarkan atau memerikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai ( mendengar, melihat, mencium, dan merasakan ) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya. Maksudnya, penulis ingin menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu, dengan sifat dan gerak-geriknya, atau sesuatu yang kepada pembaca (Soeparno, 2004: 4.5 ).
Misalnya,
Suasana di kampus di sore atau di pagi hari setelah mahasiswa pulang kuliah atau mahasiswa bergegas, berlari-lari ingin cepat sampai di ruang kuliah, suasana di jalan raya sering macet, hiruk pikuk di kampus yang sedang membangun oleh gemuruhnya Sang Beko ditambah suara-suara deru mobil truk yang hilir mudik dapat dilukiskan di dalam karangan deskripsi menurut apa yang kita lihat dan kita dengar.
Selain itu , sesuatu dapat dideskripsikan melalui apa yang kita rasakan, kita pikir, seperti rasa kasih sayang, kecewa, cemas,jengkel, haru, jijik, takut, khawatir,dan benci. Begitu pula, suasana yang timbul dari suatu peristiwa, misalnya keromantisan panorama pantai , kerinduan yang mengejolak, kegembiraan atau putus cinta.
Pendeknya, karangan deskripsi merupakan karangan yang kita susun untuk melukiskan sesuatu dengan tujuan untuk menghidupkan kesan dan daya khayal mendalam pada si pembaca.
Untuk mencapai tujuan di atas, kita dituntut untuk mampu memilih dan mendayagunakan kata-kata yang dapat mengekpresikan kesa serta citra indrawi dan suasana batiniah pembaca. Sesuatu yang kita deskripsikan harus disajikan secara hidup, gamblang, dan tepat. Contohnya, kalau Anda memilih kata malam kelam, gelap gulita yang tampak sebuah bintang bersinar nun jauh di sana. Pernyataan ini tidak memberikan atau menciptakan gambaran yang konkret lebih- lebih ada pernyataan yang kontradiksi antara kelam dan gelap gulita dengan bintang bersinar. Mengapa malam menjadi kelam, gelap gulita ? Oleh karena itu, jika Anda menulis deskripsi harus Anda hindari pernyataan yang bersifat umum yang tidak terperinci seperti kata indah,sunyi, dll.
Dengan demikian, dalam menulis deskripsi yang baik dituntut tiga hal yakni
(1) kesanggupan berbahasa kita yang memiliki kekayaan nuansa dan bentuk,
(2) kecermatan pengamatan dan keluasan pengetahuan kita tentang sifat, ciri, dan
          wujud objek yang dideskripsikan, 
  (3) kemampuan kita memilih detail khusus yangdapat menunjang katepatan dan   keterhidupan deskripsi (Akhadiah,dkk.,!997).

Kesimpulan : Deskripsi adalah tulisan yang memberikan suatu gambaran tentang pengalaman panca indra, seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman, atau perasaan. Jenis tulisan deskripsi masih dapat diklasifikasikan lagi ke dalam dua jenis, yaitu deskripsi ekspositorik dan impresionistik (simultatif). Jenis yang pertama merupakan jenis tulisan yang berupaya memberikan informasi dan menimbulkan pembaca bisa melihat, mendengar, atau merasakan apa yang dideskripsikan; sedangkan yang kedua merupakan jenis tulisan yang berupaya membangkitkan reaksi pembaca secara emosional.

KARANGAN NARASI
Karangan narasi dalam pikiran Anda sudah tidak asing lagi. Istilah narasi atau sering disebut naratif berasal dari kata bahasa Inggris narration ( cerita ) dan narrative (yang menceritakan). Karangan narasi menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya ( kronologis) dengan maksud memberi makna kepada sebuah atau serangkaian kejadian, sehingga pembaca dapat mengambil hikmah dari cerita itu.
Dengan demikian, karangan narasi hendak memenuhi keingintahuan pembaca yang selalu bertanya “ Apa yang terjadi ?” Untuk lebih jelas, silakan Anda telaah dengan cermat dua jenis narasi berikut ini!
Contoh 1
Hj.Kuraesih, “35 Tahun Baca ‘PR’ tidak Bosan”
Lebih dari 35 tahun membaca Harian Umum Pikiran Rakyat, tapi ibu yang satu ini tidak pernah bosan. Selama itu ia tetap setia berlangganan “PR” dan tiap hari membaca Pikiran Rakyatdari halaman satu sampai halaman akhir, dari mulai berita sampai iklan-iklannya. Ketika ditemui Direktur Pemasaran PT PR Bandung H.Januar P.Ruswita, Rabu lalu di Purwakarta, Ibu Hj.Kuraesih atau lebih dikenal dipanggil Ibu Laksana, mengaku mulai berlangganan “OR” kira-kira tahun 1969 yaitu saat “PR”melakukan operasi pengembangan pasar di Kota Purwakarta.
“Ibu masih ingat ketika itu posko operasi pengembangan “PR” bertempat di sebuah hotel di depan rumah. Jadi selama beberapa hari, ibu mendapat koran gratis. Karena tertarik membaca “PR”, ibu berlangganan dan bahkan terus ketagihan sehingga menjadi pelanggan tetap sampai hari ini. Ibu tidak bosan baca “PR” selama 35 tahun,” katanya.
(Ruhimat, Pikiran Rakyat :25 Maret 2006).
Contoh 2
Tanganku dia bimbing, kakiku berjalan dengan langkah cepat mengikutinya.Kami duduk di ruang tengah. Ada kursi-kursi di sana. Aku dimintanya duduk di sampingnya.
“ Duduklah, cucu. Di samping kakek. Nah. Siapa nanamu?”
Aku sebutkan namaku, sambil mataku melayang ke sekitar. Semuanya penuh bunga.Aku menatap wajah kakek, kerut-merut kulit tua.
Kataku: “Banyak sekali bunga, Kakek?”
“ O, ya banyak. Aku suka bunga-bunga.”
“ Belum pernah kulihat yang sebanyak ini, sebelumnya.”
“ Tentu saja. Kenapa tidak sejak dulu datang ke sini?”
“ Kenapa kakek tidak datang ke rumahku?”
Ia tertawa mengusap-usap kepalaku. “Pintar, ya. Kau sering memanjat pagar itu, bukan?”
“ Ya. Ternyata kakek mengetahui tingkahku. Siapa memberi tahu?”
“ Mataku, cucu.”
“ Hanya untuk melihat-lihat saja. Kek.”
Ia tertawa terguncang badannya. “Tentu saja aku tahu itu. Kau anak baik, cucu. Karena, mata batinku lebih tajam dari mata kepalaku.” ( Kuntowijoyo dalam Yoyo M.dkk. 1998: 119).

Setelah Anda membaca kedua contoh karangan narasi di atas, tentu Anda sudah dapat membedakan antara karangan narasi informasional dan karangan narasi artistik.
Untuk lebih jelasnya marilah Anda perhatikan perbedaan antara narasi
informasional dan narasi artistik. Anda lihat ciri-cirinya yang dominan pada kedua
macam karangan narasi berikut ini.

Narasi Informasional
1. memperluas pengetahuan
2. menyampaikan informasi faktual
   mengenai suatu kejadian
3. didasarkan pada penalaran untuk
    mencapai kesepakatan rasional.
4. bahasanya informatif dengan titik
    berat pada pemakaian kata-kata
    denotatif.

Narasi artistik
1. menyampaikan sesuatu makna atau
   suatu amanat yang tersirat.
2. menimbulkan daya khayal.
3. penalaran hanya berfungsi sebagai
    alat untuk menyampaikan makna,
    sehingga kalau perlu penalaran dapat
    dilanggar.
4. bahasanya figuratif dengan kata –kata
    konotatif ( Keraf, 1987).

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa karangan narasi informasional atau narasi ekspositoris digunakan untuk karangan yang faktual seperti biografi, autubiografi, sejarah,atau proses cara melakukan sesuatu hal. Sedangkan karangan narasi artistik atau narasi sugentif digunakan untuk karangan imajinatif , misalnya cerpen, novel, roman atau drama.

PRINSIP – PRISIP NARASI
Prinsip dasar narasi adalah alur, penokohan, latar, sudat pandang ,dan pemilihan detail peristiwa. Marilah kita bahas satu per satu.
1. Alur (Plot)
Pengertian alur atau plot dapat Anda pahami melalui contoh berikut: Raja Mati itu disebut jalan cerita. Akan tetapi Raja mati karena sakit hati dalah alur. Apa yang disebut alur dalam narasi memanglah sulit. Dicari. Alur bersembunyi di balik jalannya cerita ( Suparno, 2004:4.36). Perlu dipahami benar, namun jalan cerita bukanlah alur. Jalan cerita hanyalah manisfestasi , be4ntuk wadah, bentuk jasmaniah dari alur cerita.
Alur dan jalan cerita memang tak terpisahkan, tetapi harus dibedakan. Kadang –kadang orang sering mengacaukan kedua pengertian tersebut. Jalan cerita bermuatan kejadian-kejadian. Akan tetapi, suatu kejadian ada karena ada sebabnya, yaitu segi rohaniah dari kejadian. Suatu kejadian baru disebut narasi kalau di dalamnya ada perkembangan kejadian. Dari suatu kejadian berkembang kalau ada yang menyebabkan terjadinya perkembangan. Dalam hal ini, adanya konflik.

Intisari alur adalah konflik. Tetapi suatu konflok dalam narasi tidak dapat dipaparkan begitu saja. Harus ada dasarnya. Oleh karena itu, alur sering dibagi lagi
menjadi beberapa elemen berikut ini:
(1) pengenalan, (2) timbulnya konflik, (3) konflik memuncak, (4) klimaks, dan (5) pemecahan masalah.
Pada fase pengenalan, pengarang mulai melukiskan situasi dan memperkenalkan tokoh-tokoh cerita sebagai pendahuluan. Pada fase kedua pengarang mulai memperkenalkan pertikaian-pertikaian yang terjadi di antara tokoh. Pada fase ketiga pertikaian semakin meruncing. Pada fase keempat terdinya puncek pertikaian.
Setelah fase ini terlampaui, sampailah pada fase kelima ,yakni pemecahan masalah. Alur menurun menuju pemecahan masalah dan penyelesaian cerita. Itulah susunan alur yang berpusat pada konflik. Dengan adanya alur di atas , pengarang membawa pembaca ke dalam suatu keadaan yang menegangkan, timbul suatu tegangan ( suspense) dalam cerita. Dari suspense inilah yang menarik pembaca untuk terus mengikuti cerita. Urutan alur di atas merupakan urutan tradisional.
Seorang pengarang narasi dapat saja mulai dengan pemecahan masalah , seperti dalam roman Ateis (Akhdiat Karta Hadimadja ), Ada pengarang yang mulai dengan konflik memuncak seperti dalam Tanah Gersang ( Mochtar Lubis) dan ada pengarang yang memulainya dengan timbulnya konflik , seperti dalam Merahnya Merah karya Iwan Simatupang. Teknik yang demikian disebut sorot balik ( flash back) yang bertujuan untuk mendapatkan tegangan. Perlu Anda pahami bahwa alur narasi merupakan kerangka dasar yang sangat penting. Alurlah yang mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus berhubungan satu sama lain, bagaimana suatu insiden mempunyai hubungan dengan insideninsiden lainnya, bagaimana tokoh –tokoh harus digambarkan dan berperan dalam tindakan-tindakan itu dan bagaimana situasi dan perasaan karakter tokoh-tokoh
yang terlibat dalam tindakan-tindakan itu yang terikat dalam satu kesatuan waktu. Oleh sebab itu, baik tidaknya penggarapan sebuah alur dapat dinilai dari hal-hal berikut ini.

(1) Apakah setiap insiden insiden(kejadian) susul-menyusul secara logis dan alamiah?
(2) Apakah setiap pergantian insiden sudah cukup terbayang dan dimatangkan dalam insiden sebelumnya?
(3) Apakah insiden terjadi secara kebetulan?  (Keraf, 1983).

2. Penokohan
Adapun salah satu ciri khas narasi adalah adanya pengisahan tokoh cerita bergerak dalam suatu rangkaian perbuatan atau pengisahan tokoh cerita terlibat dalam suatu peristiwa atau kejadian. Tindakan, peristiwa, kejadian itu disusun bersama-sama , sehingga mendapatkan kesan atau efek tunggal. Dalam contoh 1 fokus cerita diarahkan pada “ Hj. Kuraesih 35 Tahun Baca PR tidak Bosan” Apabila di situ diceritakan Ruhimat maka penyebutan tokoh dalam rangka mendapatkan kesan yang utuh mengenai pengalaman hidup sebagai pembaca
Pikiran Rakyat yang sangat setia. Dalam narasi itu tidak disebutkan juga nama-nama lainnya karena nama-nama itu tidak signifikan dalam hubungannya dengan salahsatu aspek dari kehidupan Hj.Kuraesih yang dianggap istimewa oleh pengarang.

3. Latar ( Setting)
Latar di sini adalah tempat dan atau waktu terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. Dalam karangan narasi kadang tidak disebutkan secara jelas tempat atau waktu tokoh berbuat atau mengalami peristiwa tertentu. Sering kita jumpai cerita hanya mengisahkan latar secara umum. Misalnya: senja di sebuah kampus, di sebuah pantai, di sebuah kampung. di malam gelap, di pagi hari nan indah dan sebagainya. Namun, ada juga yang menyebutkan latar tempat dan waktu secara pasti dan jelas.

4. Sudut Pandang ( Point of View )
Sebelum Anda mengarang narasi terlebih dahulu Anda harus menentukan sudut pandang. Sudut pandang dalam narasi akan menjawab pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah ini. Apa pun sudut pandang yang dipilih pengarang akan menentukan sekali gaya dan corak cerita karena watak dan pribadi si pencerita akan banyak menentukan cerita yang dituturkan pengarang kepada pembacanya. Seperti kita maklumi bahwa setiap orang mempunyai pandangan hidup, intelegensi, kepercayaan, dan teperamen yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, keputusan pengarang untuk menentukan siapa yang akan menceritakan kisah, menetukan sekali apa yang ada dalam cerita. Jika pencerita (narrator) berbeda maka detail detail cerita yang dipilih pun berbeda pula.

Kesimpulan : Narasi merupakan suatu bentuk pengembangan tulisan yang bersifat menyejarahkan sesuatu berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis dari suatu peristiwa, kejadian, atau masalah. Kekuatan tulisan ini terletak pada urutan cerita berdasarkan waktu dan cara-cara bercerita yang diatur melalui alur

EKSPOSISI
Karangan narasi lain lagi. Dalam narasi kita menyajikan serangkaian peristiwa. Peristiwa yang satu disusul oleh peristiswa yang lain. Jalur cerita tampak dengan jelas. Peristiwa dan pelaku boleh nyata ada, boleh pula ciptaan pengarang ,hasil imajinasi atau daya khayal Adapun karangan berikutnya adalah karangan eksposisi.
Apa arti eksposisi?
Karangan eksposisi merupakan karangan yang mempunyai tujuan utama untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama informasi. Hal atau sesuatu yang dikomunikasikan itu terutama berupa:
(1) data faktual, misalnya tentang suatu kondisi yang benar – benar terjadi atau bersifat historis, tentang bagaimana sesuatu, misalnya komputer operasi pemogramannya, bagaimana suatu operasi diperkenalkan;
(2) suatu analisis atau suatu penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta, dan
(3) mungkin juga tentang fakta seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus, asalkan tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi .
kata bahasa Inggris exposition yang berarti ‘membuka’ atau ‘memulai’. Jadi, yang harus Anda ingat adalah bahwa tujuan utama karangan eksposisi itu semata-mata untuk memerikan informasi dan tidak sama sekali untuk mendesak atau memksa pembaca untuk menerima pandangan atau pendirian tertentu sebagai sesuatu yang benar.
Seringkali eksposisi itu dususun pendek dan sederhana. Misalnya , petunjuk bagaimana menggunakan obat untuk penyakit-penyakit tertentu, atau di mana letak gedung Rektorat, gedung Gymnasium, Stadion dan lain-lain. Tetapi, tidak jarang karangan eksposisi yang panjang dan sukar banyak ditulis.Misalnya, menguraikan teori/gagasan baru tentang sesuatu. Namun, baik pendek,, maupun panjang, baik mudah maupun sukar, setiap eksposisi harus dipersiapkan dengan seksama dan optimal. Sebelum memaparkan sesuatu, kita sendiri harus memahaminya terlebih dahulu. Jika tidak, eksposisi yang Anda susun akan kabur. Oleh karena itu, gagasan demi gagasan harus Anda susun secara sistematis, sehingga pembaca akan musah memahaminya. Pada umumnya, untuk memperjelas karangan eksposisi, Anda dapat menyertakan gambar, denah, dan angka-angka. Ada oarang mengatakan bahwa satu gambar sama nilainya dengan seribu kata. Jelaslah, betapa pentingnya eksisitensi gambar, denah, dan sejenisnya yang sangat membantu terhadap kejelasan uraian pengarangnya. Silakan, Anda baca , pahami, dan telaah contoh karangan eksposisi berikut ini.
Contoh
TIPS MEREDAM AMARAH
Marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah saw bersabda Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridlai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridlai (H.R. Ahmad). Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan Orang yang kuat bukanlah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah (H.R. Malik).
Cara-cara meredam atau mengendalikan kemarahan:
1.     Membaca Ta’awwudz. Rasulullah bersabda Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (H.R. Bukhari Muslim).
2.    Berwudlu. Rasulullah bersabda Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah (H.R. Abud Dawud).
3.    Duduk. Dalam sebuah hadist dikatakanKalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah (H.R. Abu Dawud).
4.    Diam. Dalam sebuah hadist dikatakan Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan
mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad).
5.    Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadist dikatakan
Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau
melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud). (H.R. Tirmidzi).

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN EKSPOSISI
Langkah yang dapat Anda tempuh dalam membuat karangan eksposisi sebagai berikut:
(1) menentukan topik karangan,
(2) menentukan tujuan penulisan,
(3) merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan sistematis.

Kesimpulan : Eksposisi merupakan karangan yang mempunyai tujuan utama untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama informasi. Hal atau sesuatu yang dikomunikasikan itu terutama berupa:
(1) data faktual, misalnya tentang suatu kondisii yang benar – benar terjadi atau bersifat historis, tentang bagaimana sesuatu, misalnya computer operasi pemogramannya, bagaimana suatu operasi diperkenalkan;
(2) suatu analisis atau suatu penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta, dan
(3) mungkin juga tentang fakta seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus, asalkan tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi .

ARGUMENTASI DAN PERSUASI
Karangan argumentasi dan persuasi ini sengaja dijadikan satu karena memiliki banyak Persamaan . Oleh karena itu, banyak orang yang tidak m embedakan kedua jenis karangan ini, sehingga penamaannya pun disebut argumentasi atau persuasi. Padahal, jika kita melihat dari segi karakteristiknya, kedua jenis karangan ini sebenarnya berbeda ,kendatipun perbedaannya sangat halus. Perbedaannya terletak pada fokus dan penekanannya.
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah agar Anda beroleh
pengetahuan tentang karakteristik karangan argumentasi dan persuasi yang meliputi: pengertian, ciri-ciri, langkah-langkah , dan teknik pengembangan serta mampu menulis karangan argumentasi dan persuasi.

KARAKTERISTIK KARANGAN ARGUMENTASI
Seperti yang sering kita lakukan setiap hari baik dalam kegiatan percakapan sehari-hari, berdiskusi, rapat, seminar, di pengadilan, kita sering menggunakan tuturan yang bercorak argumentasi. Ketika kita berdiskusi baik dengan sejawat maupun dalam forum resmi, kita mengajukan atau menolak pendapat dengan sejumlah alasan yang mendasarinya. Alasan-alasan itu kita ajukan untuk mendukung atau memperkuat kebenaran pendapat, sehingga orang lain menyetujuinya dan mempercayainya. Itulah, argumentasi.
Kalau begitu apa yang dimaksud dengan karangan argumentasi? Karangan argumentasi adalah karangan yang terdiri atas paparan alasan, penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. ( Suparno,dkk. 2004: 5.33). Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan , untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat , pendirian, atau gagasan. Corak karangan ini termasuk corak karangan yang paling sulit bila dibandingkan dengan corak karangan yang lain yang telah kita kaji pada bab-bap sebelumnya. Namun, dalam hal ini tidak berarti karangan argumentasi dianggap lebih penting atau lebih berharga dibanding dengan karangan-karangan lainnya, tetapi kesulitan muncul ketika perlu adanya alasan alasan dan bukti-bukti yang dapat meyakinkan orang lain, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan ,pendapat, sikap , dan keyakinan kita. Jelaslah, karangan argumentasi selalu bermuatan alasan-alasan atau pun bantahan yang memperkuat atau menolak sesuatu dengan cara sedemikian rupa untuk mempengaruhi keyakinan pembaca ,agar mereka sependapat dan berpihak kepada penulis.

Jenis-jenis karangan ilmiah seperti: skripsi, tesis, disertasi, makalah paper ( seminar, simposium, lokakarya) esai, dan naskah-naskah tuntutan pengadilan , pembelaan, pertanggungjawaban, atau surat keputusan , semuanya itu adalah paparan yang bercorak argumentasi.
Setiap karya ilmiah mengunakan argumenargumen untuk meyakinkan atau memperhatikan kebenaran pendapat, gagasan, ide atau konsep mengenai sesuatu masalah kepada pembaca berdasarkan data, fenomena, atau fakta yang dikemukakan. Jadi, kalau begitu apa yang dimaksud dengan argumen? Secara sederhana setiap argumen selalu menjelaskan sesuatu pertalian antara dua pernyataan atau asersi (assertion) yang biasanya diurutkan.Asersi pertama merupakan alasan.(reason).bagi asersi kedua. Misalnya, jika kita berkata:” Biasanya tes matakuliah sintaksis sangat sulit, karena itu saya harus mempersiapkannya sungguhsungsuh minggu ini”. Sebenarnya Anda telah membuat argumen. Kalimat Anda itu terdiri atas dua pernyataan atau asersi. Pernyataan pertama “ tes matakuliah sintaksis sulit” dan parnyataan kedua”karena itu harus belajar /memepersiapkannya sungguh-sungguh.” Pernyataan kedua ini merupakan simpulan dari pernyataan pertama.
Sekarang, silakan Anda kaji kutipan berikut ini agar lebih jelas bagi Anda kemungkinan pentingnya argumen dalam sebuah karangan argumentasi!
Contoh
PERAN BAHASA INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI
Oleh Widodo Hs
Memasuki era kesejagatan (globalisasi) Indonesia harus berhadapan dengan era teknologi dan informasi yang berdampak pada timbulnya masalah –masalah baru. Oleh sebab itu, dalam menghadapi masa depan itu Indonesia turut serta menggantungkan harapan pada perkembangan teknologi dan informasi global yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.pada masa depan itu akan terjadi
perubahan-perbahan sebagai hasil adanya evolusi yang meliputi :
( 1)  evolusi pendidikan,(2) evolusi tyeknologi,(3) evolusi pengetahuan, (4) evolusi demografis, (5) evolusi dalam kebangkitan hal-hal yang tidak terduga.( Wurianto,2002: 233 ).
Kelima evolusi tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan atau eksistensi suatu bangsa yang salah satunya pada aspek kebahasaannya.
…………………………………………………………………………………………….
Dikutip dari buku Kongres Bahasa Indonesia VIII Oktober 2003
Bila kita amati kutipan di atas terdiri atas materi pembahasanyang tersusun sebagai berikut:
1. Pernyataan faktual.Perkembangan bahasa Indonesia pada saat ini memperlihatkan perubahan yang cukup pesat.Berbagai istilah dan kosakata dari disiplin ilmu tertentu mewarnai corak fungsi bahasa Indonesia sebagai pendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Asumsi. Memasuki era kesejagatan Indonesia harus berhadapan dengan era teknologi dan informasi yang berdampak pada timbulnya masalah baru……………………………………………………………………………………. yang salah satunya pada aspek kebahasaannya.

Sebuah karangan argumentasi ditulis tidak hanya sekedar bertujuan meyakinkan pembaca saja. Akan tetapi leh dari itu. Kemungkinan yang kita harapkan dari sebuah karangan argumentasi adalah
1. membantah atau menentang suatu usul atau pernyataan tanpa berusaha meyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk memihak, tujuan utama kemungkinan ini adalah smata-mata untuk menyampaikan suatu pandangan;
2. mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujui;
3. mengusahakan suatu pemecahan masalah; atau mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai suatu penyelesaian ( Suparno,dkk.,2004: 5.36).
Untuk maksud-maksud di atas Anda sebagai calon penulis argumentasi dituntut Memiliki beberapa persyaratan, antara lain
(1) penulis argumentasi harus mampu berpikir kritis dan logis, serta mau menerima pendapat orang lain sebagai bahan pertimbangan,
(2) harus memiliki pengetahuan dan pandangan yang luas tentang apa yang kita bicarakan itu. Kelogisan berpikir, keterbukaan sikap, dan keluasan pandangan memiliki peranan yang sangat besar untuk mempengaruhi orang lain.

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ARGUMENTASI
Pada dasarnya penyusunan karangan argumentasi tidak jauh berbeda dengan karangan eksposisi. Sebagai pegangan Anda langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. tentukan dulu tema/ topik;
2. tentukan tujuan penulisan untuk meyakinkan pembaca;
3. susun kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan;
4. cari fakta, data, informasi, serta bukti yang sesuai dengan kerangka argumentasi Anda; caranya kumpulkan fakta dankesaksian dari orang yang mempunyai kredibilitas tinggi karena akhli dalam bidang yang akan Anda tulis dan dia mempunyai otoritas;
5. dapat pula melakukan penelitian lapangan berulang-ulang untu kmemperoleh data yang mantap dan tidak meragukan;
6. melakukan wawancara dengan berbagai narasumber dan responden;
7. membaca buku-buku yang berisi fakta yang Anda perlukan
8. teliti data yang telah terkumpul, yang betul-betul menunjang topik dan tentukan argumentasi Anda ( seleksi dengan kritis, logis, banding-bandingkan dan hubungkan fakta-fakta menjadi rangkaian pembuktian yang kuat.
9. fakta dari buku harus diteliti identirtas buku tersebut: judul, pengarang , halaman, tahun, sumber kesaksian tuliskan dengan lengkap;
10. fakta dari pendapat orang harus ditulis ahli dibidang apa, berwewenang karena tugas dan kedudukannya
11. meneliti fakta memerlukan ketajaman pikiran dan kemahiran agar memperoleh fakta yang betul-betul memperkuat argumentasi agar tidak dapat dibantah oleh siapa pun;
12. Kembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.

Persuasi
Karakteristik Persuasi
Setiap hari kita selalu melakukan komunikasi dengan siapa pun ,misalnya dalam kegiatan sosial. Adapun media yang digunakan untuk dapat saling berkomunikasi adalah bahasa. Dalam berkomunikasi tersebut sudah pasti kita mempunyai tujuan. Salah satu tujuan kita berkomunikasi adalah menyampaikan pengaruh kepada mitra wicara kita. Dengan kata lain, kita ingin mempengaruhi orang lain lewat bahasa. Bentuk tuturan atau karangan yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain adalah persuasi.
Istilah persuasi merupakan alihan bentuk kata persuation dalam bahasa Inggris. Bentuk kata persuation diturunkan dari kata persuade yang artinya membujuk atau meyakinkan. Jadi, karangan persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajuk , atau pun berdaya-imbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untukmeyakini dan menuruti baik imbaun implisit maupun eksplisit yang dilontarkan olek penulis. Singkatnya, persussi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain melalui bahasa ( Suparno,dkk.2004:5.43). Berdasarkan pengertian persuasi di atas, tentu Anda sudah bisa membedakan persuasi dan argumentasi. Logika merupakan unsur primer dalam karangan argumentasi. Sebaliknya dalam karangan persuasi di samping logika, persaan juga memegang peranan penting. Keterlibata unsur logika dalam karangan persuasi itu menyebabkan persuasi sering menggunakan prinsip-prinsip argumentasi.Oleh karena itu, struktur karanga persuasi kadang-kadang sama dengan karangan argumentasi, tetapi diksinya berbeda.
Diksi karangan argumentasi mencari efek tanggapan penalaran. Sedangkan diksi karangan persuasi mencari efektanggapan emosional. Untuk memperjelas uraian di atas kaji kutipan berikut ini!
Contoh
Pelanggan Oriflame Yang Terhormat
Anda telah membuat pilihan yang tepat! Hai itu menunjukkan bahwa Anda memperhatikan perawatan tubuh Anda. Karena dengan menggunakan produk-produk Oriflame yang berkualitas tinggi dan harganya terjangkau ini Anda akan terlihat lebih cantik alami.
Katalog kami selalu dipenuhi oleh berbagai penawaran menarik dan produkproduk baru yang sangai sesuai bagi segala kebutuhan Anda. Di katalog ini saya hendak mempersembahkan rangkaian Body & Mind baru yang tidak menjadikan kulit Anda lebih halus berkilau saja, namun juga memberikan perasaan tenang yang belum pernah Anda alami sebelumnya.. Melengkapi rangkaian perawatan rambut Hair Solution, kami menghadirkan Anti Ageing Shampoo, Treatment Mask, dan Conditioner untuk membantu memberikan solusi terbaik bagi perwatan rambut Anda. Jangan lupa kami juga menghadirkan Milk and Honey Gold Liquid Handsoap berikut sisi ulangnya yang akan membersihkan tangan Anda sekaligus menjaganya tetap halus dan lembut.
Kesimpulan : Argumentasi merupakan suatu jenis tulisan yang berupaya meyakinkan atau membujuk pembaca untuk percaya dan menerima apa yang dikemukakannya. Ia selalu memberikan bukti yang objektif dan meyakinkan. Ia dapat menggunakan argumentsinya dengan metode deduktif atau induktif. Selain itu, ia dapat pula mengajukan argumentasinya berdasarkan (1) contoh-contoh, (2) analogi, (3)akibat ke sebab, (4) sebab ke akibat.

Karangan persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajuk , atau pun berdaya-imbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untukmeyakini dan menuruti baik imbaun implisit maupun eksplisit yang dilontarkan olek penulis. Singkatnya, persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain melalui bahasa


Diambil dari Sumber : 
  1. Brawijaya University , 2014 
  2. http://mds-pro.tumblr.com/post/16109803836/format-penulisan-daftar-pustaka-vancouver
  3. Modul Mata Kuliah Bahasa Indonesia Kemendikbud

Posting Komentar

5 Komentar