Siapa bilang berbagi itu harus banyak uang, kaya, dan bergelimpangan materi dulu? Bagaimana kalau dalam keadaan sempit? Padahal dalam hati ingin sekali berbagi, bukan?
Saat diberi keluangan untuk berbagi harta, pikiran, dan kebaikan seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya. Walaupun keadaan kita sedang tidak menguntungkan sekalipun.
Pengalamanku rasakan saat krismon melanda dan keluarga hidup dalam keadaan morat-marit tak menentu. Terkadang sedih ingin membahagiakan anak-anak namun terbatas pendapatan. Allah saat itu sedang menguji keluargaku sepahit-pahitnya.
Terkadang aku merasa minder untuk berkumpul bersama siapapun baik tetangga, maupun sanak saudara. Di situlah syaitan menggodaku dengan sukses kekurangan dan permasalahan keuangan menjadikan alasanku untuk tidak bersyukur dari sisi apapun. Hingga kemudian kesadaranku mulai timbul dan terbuka, ketika melihat seorang nenek yang lumpuh masih sanggup berjualan tanpa mengharap belas kasihan dari siapapun.
Bahkan, ketika melihat seorang ibu yang hanya memiliki sedikit uang untuk berbelanja makanan rumahnya, nenek itu menggratiskan sisa yang harus dibayarkan. Aku terharu saat itu dan malu. Aku yang masih muda dan lengkap jasmani, mengapa mental lemah sekali dengan kekurangan.
Akhirnya kuputuskan untuk belajar menerima dan berserah total kepada-Nya. Mengapa tidak, toh segalanya bila kupikirkan takkan pernah berkesudahan. Utang, piutang, kesulitan, ujian, dan apapun itu namanya. Dipikirkan atau tidak pasti akan lewat dan dilewati. Jadi sepanjang aku sudah berusaha maksimal, ikhtiar, selanjutnya yang selama ini kulup akan adalah, bahwa HASIL itu adalah wilayah Allah.
Bukan hakku untuk mengatur hasil seperti yang kuinginkan. Namun, aku yakin hasil itu sesuai yang dibutuhkan. Karena Allah maha mengetahui kebutuhan umat-Nya, bukan keinginannya.
Mulailah hari-hari aku berburu kebaikan. Kebaikan untuk ikhlas, tulus, dan BERBAGI. Ya! berbagi di saat sulit bukan hal yang mudah, tapi juga bukan tak mungkin. Menyadari belum memiliki hal lain yang bisa kubagi. Mulai dengan berbagi senyum, kepada keluargaku sebagai semangat dan motivasi mereka. Setelah itu baru lingkungan sekitar di manapun aku melangkah.
Hal yang kurasakan, aura dalam keluarga ini jauh berbeda. Kami mulai jarang bertengkar masalah kesulitan, anak-anak terasa damai dan lebih mudah diatur. Begitu juga dengan perasaan di dalam dada, lebih lega dan tenang. Jarang sakit kepala, mungkin karena asupan oksigen juga ya hehe sok tahu ya aku.
Hal yang paling kuingat berikutnya adalah, saat mengantar bungsu ke TK-nya, aku tidak hanya sekedar menunggu. Selain senyum kepada orangtua yang sedang menunggu, akupun mulai berbagi pertolongan baik dalam bentuk tenaga maupun pikiran. Di TK itu pada umumnya banyak ibu-ibu yang belum berhijab walau TK Islam, termasuk ibu gurunya juga ada beberapa yang belum.
Jadi, aku satu-satunya yang berhijab walau hijabku mulai sedikit nakal. Dalam artian, jilbab naik kuikat, memakai celana panjang kadang terlihat lekuk tubuh.
Dulu, aku pernah begitu rapih, hijab panjang dan selalu memakai gamis. Tapi seiring dan alasan krismon, jilbabku mulai naik ke atas ahaaaa.
Nah, orang tua itu meminta aku untuk mengajar mereka membaca Alquran. Mengapa? Karena aku selalu membawa Alqur'an kecil untuk kubaca saat menunggu bungsu pulang sekolah yang hanya 2-3 jam saja. Si bungsu juga terkadang fasih mengaji saat hafalan juz Amma. Alhamdulillah saranku untuk memulai membaca menggunakan IQRA di setujui ibu-ibu.
Jadilah aku memiliki kegiatan mengajar mengaji sambil menunggu si bungsu. Alhamdulillah positif. Semangat emak-emak itu begitu kuat, terharu nggak sampai dua bulan, khatam IQRA. Mulailah mereka membaca Alqur'an, wajah bahagia begitu tampak di wajah mereka semenjak bisa membacanya. Ah teringat wajah ikhlas nenek yang mengikhlaskan ibu itu untuk membebaskan kekurangan pembayaran. Baca juga indahnya berbagi di sini:
https://educationartikeltips.blogspot.com/2019/04/indahnya-berbagi-yuk-berbagi-membuat.html?m=1
Semarang, Awal 2002.
55 Komentar
Ketika kita niat berbagi ikhlas karena Allah, insya Allah justru Allah memberikan banyak kelapangam pada kita. Dan bukankah ini memang perintah Allah bersedekah dI kala lapang dan sempit, maka yakin saja akan balasanNya.
BalasHapusIya mbak terimakaksih sudah mampir, aamiin dalam keadaan apapun siap berbagi
HapusSubhanallah, Miss ... aku mewek hikz. Jadi teringat dulu pernah dimintain teman kerja buat ngajarin ngaji. Belum sempat ngajarin, temenku dipindah ke cabang lain :'(
BalasHapusMashaallah paling tidak niatnya sudah sampai ya mbak
HapusJustru kalau berbagi dalam keadaan sempit itu, bakalan dapat pahala yang banyak dan tentunya mendatangkan rezeki yang melimpah.
BalasHapusAAmiin inhaallah terimakasih doanya mbak
HapusKisah hidup yang luar biasa ya mbak. Alhamdulillah semua terlalui dengan baik. Berbagi disaat sempit pasti sangat berat namun Allah sudah memberi ganjaran yang luar biasa.
BalasHapusBetul mbak Narti sangat berat banget tapi bukan tidak mungkin
HapusBerbagi dalam keadaan lapang itu biasa, tapi bisa dan mampu ikhlas berbagi dalam keadaan sempit itu luaarrr biasaa..
BalasHapusYess benar mbak MIra sangat luarbiasa berat dan tantangannya
HapusBerbagi dalam keadaan sempit itu challenge banget yah miss. Mengukur segimana legowonya kita buat berbagi. Tantangan banget. Tapi pahalanya ga usah ditanya itu gede banget ampe disebutinnya juga berlipat-lipat entag berapa lipat. MasyaAllah
BalasHapusYa seperti janji Allah dalam Alquran seperti bulir yang berbuah 70 kali lipatnya
HapusMasyaallah, barakallah terus bun dengan ilmunya. Benar sih berbagi di kala sempit bukan perkara mudah. Sulit heee. Tapi ya itu bukan berarti enggak bisa asal niat sih ya insyaallah ada aja jalannya. Makasih sharing inspirasinya bun. Terus berbagi bun ~
BalasHapussama-sama mbak benar berat banget tapi bukan nggak mungkin
HapusMasya Allah Mis...terima kasih sudah diingatkan ya
BalasHapusBerbagi harta, pikiran, dan kebaikan seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya. Walaupun keadaan kita sedang tidak menguntungkan sekalipun.
Bener mbak sangat terasa sekali di saat tidak beruntung
HapusMasyaa Allah Tabarakalloh, terima kasih Miss telah berbagi ilmu dan hikmah. Tentang mengajarkan mengaji, saya jadi teringat saat kuliah. Mengajarkan seorang teman belajar Baca Al Qur'an, Masyaa Allah hingga kini ia selalu berbuat baik pada saya dan keluarga bahkan kepada orang tua saya. Jangan lelah bersedak ya Miss.
BalasHapusIya benar mbak sopia aamiin inshaallah
HapusMiss terimakasih sudah diingatkan untuk terus berbagi. MashaAllah jadi merenung, apa yang bisa aku berikan untuk umat :'(
BalasHapusBarokallah aamiin yra alhamdulillah hanya ingin berbagi kisahku sendiri
HapusLuar biasa, masya allah. Mis sudah mengingatkan untuk berbagi ke sesama umat. Ada baiknya memang "mencolek" teman agar bisa saling eling pada sesuatu yg baik untuk umat.
BalasHapusIya mbak benar banget sangat menyentuh bila kita saling mengingatkan
HapusSetuju banget Miss, berbagi tidak melulu soal uang dan saat lapang. Justru ujian terberat tuh berbagi saat kondisi saedang sempit. Dan berbagi bisa dengan pikiran, ilmu yang kita miliki. Terima kasih MIss, sudah diingatkan
BalasHapusiya mbak alhamdulillah terimakasih juga sudah mampir, semoga kita selalu bisa saling berbagi ya
HapusPemahaman tentang berbagi seperti ini memang harus disebarkan, agar tak ada satu orang pun yang memiliki ketakutan untuk melakukannya. Berbagi itu bisa apa saja dan malah menambah.
BalasHapusAlhamdulillah terimakaksih mbak sama-sama saling mengingatkan
HapusSetuju banget euy sama paragraf awalnya. Berbagi memang nggak harus uang, dan itu benar. Tapi kadang orang tidak menganggapnya begitu. Karena sedikit salah kaprah, jadi berbaginya nunggu memiliki uang dulu. Huhu
BalasHapusHe he iya mbak terkadang orang melupakan itu
Hapusterima kasih sdh mngingatkan untuk ttp brbagi wlpun kita sedang merasa sangat kekurangan y mb^^
BalasHapusSama-sama mbak semoga terus istiqomah ya
Hapusbenar. karena melihat orang bahagia lantaran kita itu rasanya sangat membahagiakan.
BalasHapusBahagianya yaa mbak bisa berbuat padahal dalam keadaan sulit
HapusBetul bgt miss.. keadaan yg serba sulit harusnya nggak menghambat kita untuk bisa tetap berbagi karena Allah lah yanh akan mencukupkan bahkan menggantinya denan sesuatu yg jauh lebih baik
BalasHapusIya mbak betul banget yaa, allah ganti dengan yang lebih baik
HapusSemangat berbagi mbak, ini juga pesan buat diriku. Yuk mbak semangat. Berbagi akan membuat kita lebih bahagia karena ada rasa syukur melihat kebahagiaan dari orang yang kita beri..aamiin
BalasHapusAamiin kebahagiaan sederhana hanya melihat orang bahagia
HapusAlhamdulillah... barokallah Mbak. Dengan berbagi Allah pasti menggantinya dengan berlipat ganda. Semoga bersemangat yaa.
BalasHapusItu pasti mbak inshaallah aamiin yra terimakasih
HapusMasyaAllah Mbak, menunggu sambil mengajar ngaji pula. Amal jariah yg InsyaAllah akan mengalir terus :)
BalasHapusPasti senang banget ya Mbak, Ibu2 itu tidak sungkan dan tidak malu pula untuk kembali belajar dari Iqra, MasyaAllah.
Subhanallah inshaallah amat senang sekali mereka bisa membaca lagi
HapusUjian banget ya mbak berbagi di saat sempit. Tapi di situlah letak pahala terbesarnya.
BalasHapusSemoga Allah mudahkan kita semua. Aamiin.
aamiin yra inshaallah di situlah letak tantangannya
HapusMbaknya keren.. Berbagi ilmu walau dalam kesulitan ekonomi, semoga Allah selalu melimpahkan rejeki ke mba sekeluarga. Aamiin
BalasHapusAaamiin yra semoga terimakasih ya mbak inshaallah
HapusSemoga kita bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita ya mbak..berbagi tak selalu harus dengan uang..bahkan pengalaman kita dan ilmu yang kita bagikan bisa berguna untuk yang lain...
BalasHapusAAmiin inshaallah mbak Muyas terimakasih
HapusAlhamdulillah mbak, bisa membantu para Ibu Ibu belajar IQRA karena berbagi bisa juga dengan ilmu. toh nanti saat kita meninggal kita tidak bawa apa apa selain amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak soleh solehah.
BalasHapusAamiin yra inshaallah terimakasih mbak alhamdulillah
HapusBerbagi dlm keadaan lapang itu biasa, berbagi dlm keadaab sempit itu baru luar biasa.
BalasHapusKeren ba👍👍
Alhamdulillah terimakasih aamiin yra doanya mbak terus bisa begitu
Hapussalah satu prisnsip hidupku adalah berbagi tidak pernah akan merugi :)
BalasHapusBenar mbak benar adanya inshaallah aamiin yra
HapusSelalu ada pertolongan kalo niat kita sdh baik.
BalasHapusYes Mbak, berbagi itu indah apalagi jika kita mampu berbagi dalam keadaan sempit, tentu kesannya akan lebih bermakna
BalasHapusmemang sebuah ujian dalam keadaan sempit itu rasanya sangat berat untuk berbagi, tapi aku selalu percaya kalo lewat jalan berbagi pada keadaan sempitlah rezeki akan d lancarkan.
BalasHapus