Jadi guru pembelajar itu nggak mudah, tapi bukan tidak mungkin loh. Bapak ibu guru hebat, ada yang punya pikiran seperti itu? Rasanya kita semua sama kok. Kemajuan teknologi mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi. Sesuai zamannya, generasi yang sudah terpapar teknologi harus dihadapi bukan dihindari, betul?
Mereka tanpa kita bisa kok belajar di manapun. Kelas virtual atau online sudah tersebar dimana-mana dengan mudahnya, gratis pula! Jadi kalau nggak mengikuti perkembangan, nggak ngup-grade diri, jangan salahkan. Saingan kita bukan bapak guru hebat di sini, tetapi teknologi virtual tanpa batas yang kaya warna, gambar, simpel, penuh tutorial yang bisa dipelajari oleh siapapun termasuk anak usia PAUD sekalipun.
Kita sudah mengalami. Kita dimana, instruktur dimana, ketemu tuh dalam satu kelas Maya tanpa tatap muka tapi bisa familiar dan sudah seperti keluarga saking intensnya pertemuan di 2-3 Minggu pelatihan VCT (virtual Coordinator Training). Mengapa? Karena kita disatukan satu tujuan, semangat, dan keinginan untuk menjadi pembelajar.
Serunya peserta dengan peserta dan peserta demgan instruktur saling interaksi dalam satu grup saling info, bertanya, suport dan memotivasi. Alhamdulillah yang tadinya takut, bangun keberaniannya. Tadinya bingung mau mulai dari mana, mulai tergoda untuk mencoba ahayyyy. Seneng kan? Sukses bareng? Yang selesai lebih dulu nggak pelit berbagi ilmu, para instruktur rela digodain waktunya untuk informasi yang sebenarnya sudah dibahas di awal saat pengenalan. Sekali lagi TOP PISAN euy . . .
Tahu nggak? Bukan ketatnya kelulusan, banyaknya persyaratan untuk lulus yang mencambuk kita! Tapi kemauan bapak ibu guru sendirilah biang keladinya sudah mau dibangunkan macan tidurnya. Jadi terimakasih pada diri itu penting yang mau bangun dan melesat untuk sukses bersama. Nggak ada lagi seribu alasan untuk tidak melaksanakan menjadi host, moderator, atau presenter.
Mencoba canva untuk membuat flyer, dan melakukan google form untuk pembuatan absensi, bolak balik rekaman gagal tanpa suara adalah cerita seru di balik dapur VCT batch-4 periode yang berakhir Juni ini. Jadi angkat topi buat yang berhasil menaklukkan sejuta rasa menggoda untuk tetap bertahan dan menjemput keberhasilannya dalam team. Bravo!
Kami team instruktur Jabar 77-3 dengan bangga mengucapkan welcome to guru pembelajar four poin zero.
Jangan lupa share, berbagi ilmu dengan rekan sejawat dan siswa, praktikan jangan berhenti sampai di sini saja. Terlalu banyak ilmu keren dari peserta dan instruktur Indonesia lainnya yang jadi bank ilmu supaya pembelajaran di kelas nggak ngebosenin. Agree yaa. . .
Jangan lupa share, berbagi ilmu dengan rekan sejawat dan siswa, praktikan jangan berhenti sampai di sini saja. Terlalu banyak ilmu keren dari peserta dan instruktur Indonesia lainnya yang jadi bank ilmu supaya pembelajaran di kelas nggak ngebosenin. Agree yaa. . .
36 Komentar
Agree miss,keren.guru hebat harus terus belajar.thanks ilmunya miss juli.
BalasHapusSama-sama mbak alhamdulillah senangnya bisa bersama meraih sukses
BalasHapusIbu saya juga seorang guru SD. Memang iya, jadinya banyak belajar tentang internet, power point, ngetik di excell, dll. Selalu salut sama guru, orang yang paling berjasa selama belajar dulu.
BalasHapusTerimakasih mbak Alhamdulillah. Masih terus belajar kita
HapusYa Allah keren amat ya sekarang ini, semoga makin sukses pendidikan di Indonesia
BalasHapusAammiin yra inshaallah mbak
Hapusnggak mudah banget. tapi kalau nggak update ilmu ya kasihan juga muridnya. ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, masa iya pengetahuan gurunya jalan di tempat. kasihan kan muridnya.
BalasHapusmangats berjuang mbak. semoga sukses ya. lancar terus belajarnya.
Aamiin yra inshaallah terimakasih ya mbak
HapusKarena sekarang teknologi sudah merajalela semua kalangan harus paham dengan kemajuannya ya, Miss. Bagaimana pun teknologi itu tidak bisa dihindari.
BalasHapusYes bener banget mbak mengajar sesuai zamannya
Hapusteknologi sekarang harus bisa jadi sahabat ya mbak di era 4.0 ini, aku juga yang awalnya gaptek kudu dikit-dikit mulai belajar..selalu semangat mbak :)
BalasHapusHe he iyaaa, semangat juga mbak
HapusJangankan para guru, saya yg emak gaptek tiap hari di rumah aja mau gak mau kudu belajar teknologi informasi biar nggak kalah sama anak zaman now ^^ Dan satu²nya motivator adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.
BalasHapusYess setuju banget mbaak generasi now gitu
HapusNah, iya, sekarang mah emang zamannya online, Miss. Kalau nggak mau belajar, bukan hanya tertinggal, tapi munduuur jauh ke belakang.
BalasHapusWelcome guru 4.0
yihaaaa bener banget mbakkuuuh
HapusBenar sekali. Mwnjadi guru pembelajar itu yg tak mudah. Guru yg tak lelah mencari ilmu supaya bisa mempersembahkan yg terbaik utk murid muridnya.
BalasHapusTerimakasih mbak setuju banget
HapusKeren sekali guru yang mau terus belajar demi masa depan anak didik yang cerah.
BalasHapusSemua sekarang harus dipaksa seperti itu mbaaak
HapusEmang kudu apdet ya
BalasHapusBiar gak kudet hee
wkwkwk iyaaa mbak ga enak jadi guru kudet
HapusAdanya VCT tenaga pendidik makin profesional ya Mis Juli. Semngat selalu mencari ilmu demi anak didik.
BalasHapusDiharapkan seperti itu mbak perlahan tapi pasti
HapusMakasih infonya Mis. Anak saya udah daftar. Semoga bermanfaat...Semangaaat..
BalasHapusAammiiin yra inshaallah mbak semangat maju bersama
HapusSetujuu nih, jadi guru tetep harus belajar :)dan membagikannya. Apalagi kalo berhubungan sama teknologi gak boleh gaptek nih para guru, semangat :)
BalasHapusItulah selalu suka kumpul dengan para emak pembelajar seperti mbak he he
HapusBetul miss. Kita yang tua tua harus mau lari ngejar yang muda. Hehe.. semangat!
BalasHapusSetuju banget hihihihi 100% bener banget
HapusIhh serunya cerita para guru yang mulai bangkit dan berani mencoba teknologi.
BalasHapusSukses terus untuk pelatihannya Mis Juli.
Terimakasih mbak Nanik inshaallah terimakasih
HapusMeskipun nggak lama, saya sempat jadi guru di TK,SD dan guru privat.Terasa banget bedanya kalau kita terus mengupgrade ilmu dengan berbagai referensi baru. Lebih fresh saat ngajar. Anak ya lebih semangat. Semangat terus ya, Miss.
BalasHapusTerimakasih mbak Damar . . . semangat jugaa
HapusSemakin kesini, para guru pun makin digenjot ya mba untuk melek digital. Jangan sampai kalah sama muridnya. Terlebih untuk sistem pembelajaran, bermanfaat banget sebagai inovasi tepat guna.
BalasHapusBenar harus mengimbangi perkembangan zaman
Hapus