Sebulan lalu, kami di rumah berlimpah kurma sukari. Kebetulan ada orderan, alhamdulillah. Tersisa 3 kilo untuk stok di rumah.
Iseng mis Juli mengolah sekilo kurma untuk menjadi penganan camilan di rumah selama bulan puasa. Setelah dikupas dan bijinya dibuang mis Juli memasak kurma dengan campuran butter dari Indofood yang bikin enak olahan segala kue. Lalu setelah itu diblender dan sebagian dicampur dengan pisang Raja.
Setelah itu campuran kurma pisang bisa jadi isian bolen. Sebagian lagi bisa jadi isian nastar. Alhamdulillah keluarga suka, manisnya sedang ditambah keju yang ngeju banget dari kraft. Setelah berbuka dengan air putih dan hitungan ganjil kurma, biasanya sepotong dua potong kudapan tadi menjadi alternatif mengurangi gorengan. Bukan karena mahal nya migor saja, pilihan kesehatan lebih utama.
Ramadan kali ini, aku mengurangi kegiatan tahunan berjualan kurma. Entahlah bawaannya males banget, sedang beradaptasi dengan pilihan lain. Cumeng, kuliner hand made, dan travel umroh kali ini sudah cukup menyita waktu sambil menunggu SK P3K pemerintah turun di tempat tugas yang baru. Kangen ngajar? Pasti ... tapi harus dilawan. Masih mengurus kelas persiapan magang sampai batch 24 dan melayani chat-chat dari perwakilan 7 kelas untuk konsultasi pelajaran, cukup menghibur di sela kesibukan ms Juli yang lain.
Ternyata rinduku pada kalian masih semanis kurma. Terima kasih buat chat-chat manis penuh kerinduan. Ms Juli pun harus diakui belum sepenuhnya move on dari sepuluh tahun penuh kenangan berkesan bersama kalian. Terlebih medsosku penuh dengan gambar kalian bersama ku. Kelak kalian sukses, pasti akan teringat kenangan kita itu ya anakkuh, love you all.
#day11
#TantanganMenulisRamadan
#nurulamanahpublishing
#joeraganartikel
0 Komentar