Pendidikan Karakter Menjaga Kebersihan ( Toilet Umum )



Diambil dari : stupidreamers.blogspot.com
Diambil dari : kaskus.co.id

Pendidikan Karakter Menjaga Kebersihan
( Toilet Umum )
MAKALAH



Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan dan Kependudukan Lingkungan Hidup (PKLH)





Dosen: Prof. Dr. T Zahara

Oleh
Juli Dwi Susanti (20137279238)





PENDIDIKAN MATEMATIKA dan IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Desember 2014


Daftar Isi

Kata Pengantar ……

Daftar Isi ……

Bab I Pendahuluan ……

Bab II Pembahasan

1.Arti Kebersihan Fasilitas Umum Toilet dan Manfaat Toilet Umum ……………………………………………………………………………
2.Bagaimana Menjaga Kebersihan Toilet Umum di Indonesia ……………………………………………………………………………
3.Bagaimana Keadaan Toilet Umum di Indonesia ……………………………………..
4.Bagaimana Menanamkan Pendidikan Karakter Menjaga Kebersihan Toilet Umum diIndonesia ……………

Bab III Penutup
Simpulan dan Saran ……

Daftar Pustaka ……


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai Negara yang padat penduduknya, menjadikan Negara ini sebagai pusat berbagai kegiatan, mulai dari pendidikan, perdagangan, perkantoran, dan lain sebagainya. Dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan, dapat dikatakan nyaris tidak pernah berhenti dari berbagai aktivitas. Melihat dari fungsinya, banyak sekali fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat. Fasilitas umum adalah segala sarana dan prasarana yang ada dilingkungan umum yang dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fasilitas umum itu banyak macamnya, diantaranya tempat ibadah, telepon umum, rumah sakit, jalan raya, tempat rekreasi, kendaraan umum,pasar, fasilitas olahraga , toilet umum dan sebagainya.

Satu dari sekian banyak fasilitas umum yang mempunyai peranan dan kegunaannya masing-masind dan yang akan ditinjau kali ini adalah toilet umum. Setiap gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat pariwisata juga bangunan dengan fasilitas untuk umum lainnya pasti memiliki toilet. Namun, tak seperti area lobi atau ruang tamu, toilet masih sering diabaikan kebersihannya. Padahal, kebersihan toilet termasuk salah satu yang paling diingat orang ketika berkunjung ke suatu tempat. Sayangnya, kesadaran untuk menjaga kebersihan toilet, apalagi toilet umum, masih sangat rendah.

Kenyataannya dilapangan adalah begitu banyak toilet toilet ditempat umum yang keadaannya sangat memprihatinkan dan membuat siapapun tidak nyaman untuk menggunakannya. Sekalipun tempat umum tersebut berbayar , namun kesadaran pengguna belum benar benar terjaga , terlebih merasa membayar . Kesan seenaknya terlihat sekali .

Toilet merupakan salah satu sarana sanitasi yang paling vital. Sarana toilet umum merupakan salah satu jenis toilet yang diperuntukkan untuk masyarakat umum yang berkunjung ke suatu tempat. Sering kali disebutkan bahwa toilet umum adalah toilet ketika jauh dari rumah. Dengan demikian pengguna toilet umum akan sangat beragam dan senantiasa berganti. Sebagai akibatnya, toilet merupakan tempat yang potensial sebagai sarana penyebaran penyakit bila sanitasi dan higiene-nya tidak dipelihara dengan baik. Kondisi toilet di Indonesia masih dianggap sebagai hal tabu, dan diremehkan karena memang keadaannya yang kurang diperhatikan. (Untung Suotomo, Triesna Wacik Bangga Jadi Miss Toilet, Bandara, edisi 25, Tahun II, 16-30 September 2010). Selanjutnya dijelaskan, toilet bagi sebagian besar masyarakat Indonesia di masa lalu selalu dianggap sebagai suatu barang yang menjijikkan, kotor, dan selalu diremehkan sebagai sebuah hal yang terbelakang karena membicarakan ini masih dianggap tabu sehingga kebersihannya pun terbelakang. Namun kini, jangan coba-coba anggap remeh karena bisa-bisa citra bangsa ini akan buruk. (Untung Sutomo, Angkat Citra Indonesia, Bandara, edisi 25, Tahun II, 16-30 September 2010).

Melihat situasi toilet yang kadang tidak bersih, membuat masyarakat yang menggunakan toilet merasa tidak nyaman, sebut saja tempat keramaian seperti pasar yang memang dominan terkesan jorok dan tidak terlalu bersih, karena terlalu sering terdapat toilet yang tidak terawat, masyarakat menjadi beranggapan bahwa, toilet kotor adalah hal biasa yang harus dimaklumi karena jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak. Sungguh memprihatinkan bukan??


Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan sejumlah dana untuk pembuatan toilet yang bersih dan sehat. Tetapi terkadang kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan pun membuat program pemerintah untuk toilet bersih tidak berjalan maksimal. Seperti yang telah dilansir dari http://www.rimanews.com bahwa Kurangnya kesadaran masyarakat untuk turut menjaga kebersihan toilet membuat Indonesia menduduki posisi ke-12 dari sekitar 18 negara di Asia yang memiliki kualitas toilet yang buruk. Kualitas buruk toilet di Indonesia ini tentu berimbas pada citra buruk negara Indonesia.
Sebenarnya gerakan toilet bersih dan higienis sudah digembar-gemborkan sejak 10 tahun lalu. Tepatnya sejak 2001, WTO (World Toilet Organization) mencanangkan setiap tanggal 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia. Andaikan gerakan ini juga gencar dicanangkan di Indonesia, bukan tak mungkin sedikit demi sedikit kondisi toilet di Indonesia yang memprihatinkan dapat diperbaiki.

Kebersihan toilet umum di Indonesia menduduki peringkat 12 terburuk dari 18 negara di Asia, kata pendiri Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso."Memang kita masih memiliki toilet yang sangat buruk dibandingkan negara-negara lain. Indonesia berada di atas Vietnam, tapi di bawah Filipina, Malaysia, Singapura dan Thailand," kata Naning Adiwoso di Jakarta, Kamis (13/10/2011).
Naning menyatakan, World Toilet Summit biasanya mengeluarkan daftar jumlah penyakit yang paling banyak terdapat di toilet. Menurut Naning, seharusnya Indonesia bisa lebih baik, tapi budaya masyarakat yang belum merasa memiliki, menjadikan fasilitas umum seperti toilet tidak terpelihara kebersihannya.

"Pendidikan dalam keluarga juga sangat berperan, ada yang menganggap toilet tidak begitu penting sehingga buang air besar atau kecil di kali atau sungai maupun alam terbuka," kata Naning. Dengan jumlah penduduk yang besar, jika masih banyak yang buang air besar di alam terbuka akan menimbulkan penyakit, terlebih lagi Indonesia yang memiliki iklim tropis.

Tingginya mobilitas penduduk juga sangat mempengaruhi kebutuhan akan toilet umum, tapi di Indonesia toilet umum masih belum memadai apalagi kebersihannya masih jauh dari yang diharapkan. Maka, Asosiasi Toilet Indonesia yang berdiri sejak 10 tahun lalu terus berupaya melakukan penyadaran dan pembelajaran kepada masyarakat untuk bagaimana menggunakan toilet yang benar dan membersihkannya.
"Kita mungkin bisa memiliki toilet umum yang lebih baik dan bersih, tapi perlu waktu lama untuk mengubah suatu kultur. Kita harus memulai dari anak-anak, ajarkan mereka bahwa bersih itu sehat," ujar Naning. Nanang menjelaskan, ada lebih dari 80 juta kuman ditemukan di toilet dengan jumlah jutaan. Tidak semua kuman bisa hilang ketika disiram dan dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit seperti diare, tipus dan muntaber.

Perlu adanya pendidikan karakter menjaga kebersihan terutama kebersihan Toilet umum kepada bangsa Indonesia sejak dini . Dimulai dari keluarga dan sekolah , karakter menjaga kebersihan harus sudah tertanam sejak dini sehingga menjadi pembiasaan yang baik . Sehingga diharapkan kedepan terciptanya budaya bersih dari bangsa ini.

B. Rumusan Masalah

berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1.Apa yang dimaksud dengan Arti Kebersihan Fasilitas Umum Toilet dan Manfaat Toilet Umum ?
2.Bagaimana Keadaan Toilet Umum di Indonesia ?
3.Bagaimana Menjaga Kebersihan Toilet Umum di Indonesia ?
4.Bagaimana Menanamkan Pendidikan Karakter Menjaga Kebersihan Toilet Umum di Indonesia ?

C. Tujuan Makalah

Merujuk pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:

1.Menjelaskan arti Kebersihan Fasilitas Toilet Umum dan manfaat Toilet Umum .
2.Menjelaskan Keadaan Toilet Umum di Indonesia
3.Menjelaskan Bagaimana Menjaga Kebersihan Toilet Umum di Indonesia .
4.Menjelaskan Bagaimana Menanamkan Pendidikan Karakter Menjaga Kebersihan Toilet Umum di Indonesia .

D.Kegunaan Makalah

1.Secara Teoretis
a.Memberikan informasi mengenai Pendidikan Karakter tentang Menjaga kebersihan Toilet sebagai salah satu usaha mengatasi masalah Kebersihan Lingkungan Hidup
b.Menambah pengetahuan dan memberi kemudahan dalam mempelajari tentang Pendidikan Karakter Menjaga Kebersihan terutama tentang Toilet sebagai salah satu usaha mengatasi masalah Kebersihan Lingkungan Hidup
2.Secara Praktis
a.Bertambahnya wawasan mahasiswa terhadap Pendidikan Karakter Menjaga kebersihan Toilet sebagai salah satu usaha mengatasi masalah Kebersihan Lingkungan Hidup
b.Dapat mengikuti perkembangan tentang Pendidikan Karakter Menjaga kebersihan Toilet sebagai salah satu usaha mengatasi masalah Kebersihan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti Kebersihan Fasilitas Umum Toilet

Fungsi dan Peran Toilet Umum

Toilet merupakan salah satu sarana sanitasi yang paling vital. Sarana toilet umum merupakan salah satu jenis toilet yang diperuntukkan untuk masyarakat umum yang berkunjung ke suatu tempat. Sering kali disebutkan bahwa toilet umum adalah toilet ketika jauh dari rumah. Dengan demikian pengguna toilet umum akan sangat beragam dan senantiasa berganti. Sebagai akibatnya, toilet merupakan tempat yang potensial sebagai sarana penyebaran penyakit bila sanitasi dan higiene-nya tidak dipelihara dengan baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, toilet diartikan sebagai tempat cuci muka maupun tempat membuang air kecil dan besar (kakus). Istilah toilet umum dapat diartikan kamar kecil (kakus) yang digunakan di tempat umum/publik sebagai sarana bersama. Dengan begitu fungsi toilet umum tak lain adalah untuk memfasilitasi masyarakat tentang kebutuhan akan kamar kecil di tempat publik. Toilet umum sendiri dapat disediakan oleh pemerintah maupun disediakan masyarakat secara swadaya.

Toilet Umum yang Ideal Digunakan oleh Masyarakat

Sebenarnya terdapat standarisasi khusu dalam pengadaan toilet umum bagi masyarakat. Berikut ini adalah standarisasi toilet umum yang disadur dari Perpustakaan Online Kementrian Perhubungan Umum Republik Indonesia.Toilet Umum adalah fasilitas sanitasi yang mengakomodasi kebutuhan membuang hajat yang digunakan oleh masyarakat umum, tanpa membedakan usia maupun jenis kelamin dari pengguna tersebut.
Berikut ini yang termasuk dalm standarisasi toilet umum yang baik, seperti yang dilansir dari situs Kementrian Pekerjaan Umum (PU), meliputi :
• Persyaratan Ruang : Ruang untuk buang air besar (WC) P = 80-90 cm, L = 150-160 cm, T = 220-240 cm dan Ruang untuk buang air kecil (Urinoir)
L = 70-80 cm, T = 40-45 cm
• Sirkulasi Udara : Mempunyai kelembaban 40 – 50 %, dengan taraf pergantian udara yang baik yaitu mencapai angka 15 air-change per jam (dengan suhu normal toilet 20-27 derajat celcius)
• Pencahayaan : Sistem pencahayaan toilet umum dapat menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Iluminasi standar 100 – 200 lux.
• Konstruksi Bangunan :
1. Lantai, kemiringan minimum lantai 1 % dari panjang atau lebar lantai.
2. Dinding, ubin keramik yang dipasang sebagai pelapis dinding, gysum tahan air atau bata dengan lapisan tahan air.
3. Langit-langit, terbuat dari lembaran yang cukup kaku dan rangka yang kuat sehingga memudahkan perawatan dan tidak kotor.

Toilet umum ada di Kantor, Pusat Perbelanjaan, Setasiun kereta api, Bandara, pelabuhan, Pasar, Rumah sakit, Hotel, Restaurant, Rumah sakit, dll. Dimana ada sarana umum biasanya disediakan toilet umum yang diperuntukan bagi umum.

Membangun toilet umum tidaklah sulit…..yang tersulit adalah memelihara toilet umum. Demi kebaikan kita semua alangkah baiknya bila kita sebagai pengguna juga peduli terhadap keberadaan toilet umum. Kebersihan toilet umum bukan tanggung jawab petugas kebersihan semata, tapi pengguna toilet umum juga mempunyai andil besar dalam kelangsungan kebersihan toilet umum seperti :

1.Sehabis cuci tangan langsung keringkan tangan dengan handuk/ tisu / hand dry yang tersedia agar tidak ada ceceran air dilantai
2.Langsung flushing toilet sehabis menggunakan ( toilet duduk ) atau langsung siram toilet sehabis penggunaan ( toilet jongkok )
3.Pembalut / tisu toilet, langsung masukan kedalam tempat sampah sehabis penggunaanya pada tempat sampah yang telah disediakan.
4.Wastafel / hand washing basin hanya digunakan untuk mencuci tangan semata tidak untuk cebok bagi anak anak.
5.Gunakan toilet paper seperlunya saja
6.Penggunaan toilet duduk adalah dengan duduk jangan jongkok diatas toilet duduk.
7.Jangan merokok didalam toilet, selain menjadikan lantai toilet kotor … masih banyak orang yang mengantri .

Manfaat Toilet Umum .

Perkembangan globalisasi yang sangat pesat juga berdampak pada mobilisasi perorangan yang sangat tinggi, baik dari segi jarak travel yang semakin beragam, juga dibarengi dengan frekuensi berpergian yang semakin tinggi. Hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan sarana umum di luar tempat tinggal, dan toilet termasuk salah satu yang terpenting. Pada tahun 2001, telah dibentuk World Toilet Organisation yang bertujuan untuk merangkul pihak-pihak yang peduli terhadap permasalahan kesehatan, kebersihan dan lingkungan hidup. Di Indonesia sendiri telah dibentuk Asosiasi Toliet Indonesia atas prakarsa Naning Adiwoso (ATI, 2006), dan telah dicanangkan Gerakan Nasional Toilet Umum Bersih pada tanggal 17 Februari 2006.

Toilet bukan sekadar ruangan sisa di belakang rumah, persepsi mengenai toilet harus diubah. Toilet adalah bagian hidup yang perting. Kalau toilet diletakkan pada tempat bagus, kering, harum dan ditata dengan artistic maka hidup kita lebih nyaman dan lengkap. Toilet bagian dari kebudayaan kita, wajah toilet adalah wajah kita, sebagai bangsa Indonesia.

Kualitas ketersediaan dan pengelolaan toilet umum sangat tergantung oleh banyak factor internal yaitu pemilik dan sistem pengelolaan, maupun ekternal yaitu pengguna toilet, masyarakat sekitar dan peraturan pendukung. Faktor-faktor tersebutlah yang nantinya perlu dipertimbangkan untuk pengembangan dan perbaikan sistem pengelolaan toilet. Sejak lima tahun lalu hingga kini, melalui salah satu program Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata yang gencar melakukan sosialisasi toilet umum bersih, toilet kini menjadi barang berharga yang cukup diperhatikan kebersihannya, bahkan interiornya pun dibuat sebersih dan senyaman mungkin. Mengapa hal itu terjadi, karena toilet menurut Kemenbudpar menjadi bagian penting bagi sector pariwisata.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh warga dan wisatawan dengan kondisi toilet umum yang aman, nyaman dan bersih. Anda tetap dapat memelihara sanitasi dan higienitas pribadi selama menunggu dan naik turun dari kendaraan umum, bahkan di beberapa negara toilet umum menyediakan ruang ASI bagi ibu,

namun hal terpenting dari penyediaan toilet umum (sanitasi) yang bersih, aman dan nyaman adalah membantu mencegah penyebaran berbagai penyakit menular. Di Indonesia menurut laporan Bank Dunia (http://www.worldbank.org/en/news/feature/2013/08/30/whats-a-toilet worthinfographic, diakses 22 November 2013) kerugian yang ditimbulkan akibat sanitasi yang buruk mencapai USD 3,30 juta di bidang kesehatan.

Warga dan wisatawan yang menghabiskan waktu lebih banyak di luar ruangan bergantung pada sarana sanitasi publik (toilet umum). Infrastruktur berupa toilet umum secara mendasar tidak saja untuk mendukung kegiatan pariwisata tetapi lebih ditujukan pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat lokal, namun dalam pemanfaatannya baik masyarakat lokal maupun wisatawan sama-sama mendapatkan kemudahan dan manfaat yang sama, tentunya manfaat yang dapat mengharumkan nama bangsa.

Aktivitas berwisata dapat didefinisikan sebagai aktifitas berpergian ke tempat tujuan wisata untuk alasan rekreasi atau relaksasi. Dengan demikian, selama berwisata, wisatawan akan berada jauh dari rumah dalam waktu yang relatif lama. Selama berada di luar rumah, maka
wisatawan akan menggunakan fasilitas-fasilitas di tempat umum untuk menggantikan fasilitas yang tersedia di tempat tinggalnya. Fasilitas tersebut termasuk sarana toilet. Dengan tingkat mobilitas masyarakat yang semakin tinggi, aktivitas berwisata juga meningkat pesat, sebagai akibatnya, pengguna toilet umum juga akan bertambah. Aktivitas berwisata baik itu dalam rombongan ataupun perorangan umumnya akan merencanakan perjalanan berkeliling di suatu tempat dalam satu hari sebelum kembali ke tempat mereka menginap. Hal ini juga yang membuat keharusan akan kesediaan toilet umum yang baik di daerah pariwisata. Perkembangan industri pariwisata juga menambah jumlah pekerja yang bergerak di industri tersebut seperti pemandu wisata, masyarakat pedagang di tempat wisata, dan sopir kendaraan wisata, yang berarti tambahan jumlah pengguna toilet umum.

Toilet merupakan fasilitas pariwisata yang penting, beberapa studi telah menunjukkan bahwa toilet dapat berperan dalam penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit gastro-enteritis, diare, kolera dan disentri. Di toilet umum, banyak pengguna dengan berbagai latar belakang menggunakan fasilitas toilet umum yang sama. Pengguna bisa saja wisatawan dengan latar belakang prilaku higiene yang baik atau mungkin juga memiliki hygiene yang buruk, seperti sopir kendaraan umum dengan kebiasaan tidak mencuci tangan, wanita dengan anak-anak, ibu hamil, orang tua, dan lain sebagainya. Toilet sebagai sarana pembuangan kotoran manusia yang

potensial mengandung mikroorganisme patogen, penggunaan toilet bersama mengakibatkan tingginya resiko penyebaran kuman tersebut melalui pertukaran cairan tubuh dan sentuhan pada
peralatan di toilet umum atau disebut dengan cross contamination.

Setiap pengguna toilet mempunyai potensi membawa kuman ke toilet ataupun beresiko memperoleh kuman penyakit dari toilet. Walaupun toilet terlihat bersih, tidak menutup kemungkinan sarana di toilet seperti handle pintu, keran air, closet, tempat sabun dan sebagainya dapat mengandung mikroorganisme patogen dari pengguna sebelumnya. Kualitas toilet umum di suatu daerah tidak saja berkontribusi dalam penyebaran penyakit, tetapi juga menggambarkan tingkat keberadaban masyarakat daerah tersebut (Greed, 2006). Menurutnya sarana toilet umum sebuah kota sangat berpengaruh untuk menciptakan kota yang berkelanjutan (sustainable), aksesibel dan inclusive.

B. Keadaan Toilet Umum di Indonesia

Toilet umum merupakan suatu fasilitas umum yang sangat penting dalam suatu negara. Karena menurut Bpk. Jero Wacik, Toilet adalah pintu gerbang pariwisata. karena merupakan hal yang penting maka sebenarnya toilet umum itu harus dirawat dan dijaga kebersihannya baik oleh pemerintah dan semua orang yang menggunakan fasilitas toilet umum. Tetapi kalo kita melihat keadaan toilet umum dinegara kita ini memang sangat menyedihkan. Kebanyakan toilet umum

dinegara ini sudah tidak terawat lagi, jorok dan tidak layak untuk digunakan, apalagi bila dilihat dari segi kesehatan toilet umum dinegara ini sudah dapat dikategorikan sebagai salah satu sarang penyakit dan toilet umum juga menyebabkan polusi bau, karena kebanyakan toilet umum di Indonesia baunya sangat tidak enak atau bau pesing. Padahal bila dilihat dari kegunaannya, toilet umum merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Tetapi saya yakin tidak ada orang yang akan mau masuk dan menggunakan toilet umum bila keadaannya seperti yang saya sebutkan diatas. Yang menjadi pertanyaan sekarang ” siapa yang akan disalahkan kalau toilet umum tidak diperhatikan..?? ”

Menurut saya ini semua kesalahan dari kita semua yang menggunakan fasilitas toilet umum (rakyat) dan pemerintah. kebanyakan orang hanya tahu cara memakai tanpa tahu cara menjaganya. tidak mungkin kalo kita semua tidak cara pengunaan toilet dengan benar yang ada tingkat kesadaran kita untuk menggunakan toilet dengan benar masih sangat rendah.

Ada suatu pandangan bila negara yang dikatakan maju itu dapat dinilai dari fasilitas umum termasuk toilet, sedangkan bila diliat dari keadaan fasilitas umum termasuk toilet umum dinegara ini dapat membuat orang orang dari negara lain mengatakan kita belum maju kalau kita tidak menjaga dengan benar fasilitas umum.

Keadaan Toilet umum ini juga sebenarnya bukan hanya kesalahan orang orang yang memakai tetapi juga pemerintah dan para wakil rakyat. Hal ini sebenarnya menjadi pekerjaan rumah buat pemerintah dan para wakil rakyat terhormat, karena sebenarnya harus ada anggaran yang dikhususkan untuk merawat toilet umum, supaya keadaan toilet umum ini menjadi lebih baik untuk digunakan. Tetapi sepertinya pekerjaan rumah ini tidak akan pernah selesai karena para wakil rakyat yang terhormat lebih mementingkan toilet mereka daripada toilet umum.

Begitu juga Kesan umum toilet yang ada di terminal dan pompa bensin adalah tidak bersih !! masih untung bila air masih tersedia. Contoh toilet umum tidak bersih sebenarnya bukan monopoli Indonesia, pasti adalah di negara lain juga hanya kita tak tahu saja. Teman Saya pernah pergi ikut rombongan sebuah rapat kerja ke bendungan kuno Du Jiang Yan di Sichuan, China, sebuah daerah sejuk, termasuk indah pemandangannya, tapi saat mau menggunakan toilet umum yang tersedia sangat jorok sekali.
coba tengok sarana toilet umum yang berada di ruang terbuka publik, jangankan membayangkan sebagai tempat lobi-lobi, untuk memasukinya saja perlu perjuangan kalau tidak benar-benar kebelet. Kotor, berbau, tidak ada air, bolong di sana sini merupakan gambaran umum sarana toilet umum di Indonesia.
Coba perhatikan sarana toilet umum yang tersedia pada ruang terbuka publik atau pada ruang publik yang sering diakses oleh warga atau wisatawan seperti pada taman kota dan terminal, selain kondisinya tidak terpelihara dengan baik juga minim perawatan dan beberapa perlengkapan standar lainnya. Kultur masyarakat Indonesia yang selalu membutuhkan air untuk urusan ke belakang turut menyumbang buruknya kondisi sarana toilet umum di Indonesia meskipun hal ini bisa dihindari dengan desain dan pemeliharaan yang baik dengan mempertimbangkan perilaku orang Indonesia dalam menggunakan toilet umum. Di negara-negara maju, penggunaan toilet kering atau setidaknya dengan menggunakan sedikit air sudah lama dilakukan sehingga dengan demikian kondisi toilet di sana jauh lebih bersih, terawat, dan sangat nyaman. Desain toilet umum yang seperti ini bisa ditemukan pada mal-mal besar atau hotel-hotel berbintang di Indonesia termasuk di Gedung DPR sehingga tidak aneh skandal yang tidak sedap muncul dari toilet umum. Di luar gedung DPR atau hotel berbintang cerita tidak sedap juga sering muncul dari toilet umum di ruang terbuka publik, bedanya kalau toilet di Gedung DPR yang nyaman dan harum mengeluarkan “bau” yang tidak sedap, toilet umum di ruang terbuka publik sudah tidak berbau harum juga meninggalkan “bau” yang lebih tidak sedap lagi. Pelecehan seksual, narkoba, sumber penyakit bahkan pembunuhan berawal dari toilet umum yang tidak terawat. Jenis transaksinya pun berbeda, kalau toilet umum di tempat yang terhormat transaksinya bisa mencapai milyaran rupiah, sementara toilet umum di ruang terbuka publik transaksinya cukup Rp. 1000,- yang konon untuk perawatan meskipun kondisi toilet masih tetap kotor serta berbau dan kita penggunanya masih sering main petak umpet untuk tidak memasukan Rp.1000,- ke dalam wadah yang disediakan jika tidak terlihat oleh petugas.
Beberapa tempat tujuan wisata yang merupakan tempat wisata yang terkenal dan dikunjungi banyak wisatawan , Pada tempat-tempat tersebut, umumnya tersedia toilet umum yang cukup dan dikelola dengan cukup baik oleh pemerintah daerah setempat maupun bekerjasama dengan organisasi masyarakat. Namun untuk beberapa tempat tujuan wisata yang tidak terlalu ramai, jumlah fasilitas toilet yang tersedia di tempat tersebut sangat rendah dengan kualitas yang kurang baik atau bahkan tidak tersedia. Fasilitas toilet umum di kawasan wisata justru sering terabaikan baik ketersediaannya maupun kualitas kebersihannya. Untuk di beberapa kawasan wisata yang telah dilengkapi dengan fasilitas toilet umum, permasalahan yang muncul adalah rendahnya tingkat kebersihan akibat pengelolaan yang kurang baik maupun buruknya prilaku pengguna toilet. Di lain pihak, tempat wisata alam seperti pantai dan sumber mata air sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat dalam hal penyediaan toilet. Sebagai contoh di kawasan wisata Suranadi, Narmada Lombok telah di sediakan toilet umum oleh pemerintah desa setempat namun masih sangat sederhana.

Sistem pengelolaannya mengandalkan tarif pemakaian toilet untuk biaya pengelolaan dan pemeliharaan kebersihan. Akibatnya, fasilitas toilet yang dapat terbangun sangat terbatas baik dari segi kapasitas maupun kualitasnya.

Ketidaksempurnaan dalam manajemen pemeliharaan toilet serta diperparah dengan cara pakai toilet yang tidak semestinya oleh masyarakat pengguna akan berakibat pada rusaknya sarana toilet umum yang telah dibangun menggunakan biaya yang tidak sedikit. Permasalahan lain adalah ketersediaan toilet di sepanjang jalur transportasi utama yang menghubungkan daerah daerah tujuan wisata tersebut. Selama perjalanan, bukan tidak mungkin seorang wisatawan akan memerlukan toilet. Sampai saat ini, kebutuhan tersebut terkadang masih dapat dibantu dengan

adanya toilet yang disediakan oleh stasiun pompa bensin disepanjang jalur tersebut. Ataupun, bila toilet memang tersedia, tanda (signage) yang menunjukkan keberadaan toilet tidak dibuat dengan jelas dan tidak sesuai dengan standar penandaan internasional.

Kebiasaan masyarakat Indonesia, terutama kaum pria yang sangat mudah melakukan buang air kecil tidak ditoilet (disemak-semak atau tempat lain), dapat menjadi salah satu factor pendukung rendahnya ketersediaan toilet atau dengan kata lain toilet umum tidak dianggap terlalu vital. Padahal, kaum wanita, orang tua, anak-anak dan kaum penyandang sangat membutuhkan fasilitas toilet yang baik untuk melakukan buang air ditempat umum. Kekurangtersediaan fasilitas toilet, rendahnya mutu kualitas serta kurang baiknya system pemeliharaan merupakan salah satu akibat karena tidak adanya peraturan yang dengan jelas mengatur mengenai penyediaan sarana toilet umum, standar mengenai desain serta manajemen pengelolaannya sehingga akan ditemui standar minimum kualitas toilet di lapangan. Ketiadaan peraturan mengenai kewajiban untuk menyediakan toilet umum ternyata juga menjadi factor utama rendahnya ketersediaan dan kualitas toilet umum.

Manajemen pengelolaan yang buruk tidak menjadi satu-satunya faktor yang berpengaruh pada buruknya kualitas dan kebersihan toilet. Faktor pengguna juga sangat menentukan. Toilet umum yang dibangun di Bali umumnya memang masih didesain sebagai toilet basah dalam artian air merupakan sarana utama untuk menyeka dan membersihkan bagian tubuh sehabis menggunakan closet. Dengan disain toilet basah, kebersihan toilet sangat sulit dijaga, karena lantai toilet akan selalu basah yang berakibat pada tertinggalnya kotoran dari alas kaki pengguna di lantai toilet. Tambahan pula bila closet duduk tidak dipergunakan sebagaimana mestinya, maka kotoran alas kaki juga akan tertinggal pada tempat dudukan closet. Ketidakdisiplinan pengguna toilet untuk membuang sampah di tempat sampah dalam toilet juga menambah buruk tingkat kebersihan toilet.

Tak dapat dipungkiri bahwa toilet merupakan lebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat terutama di tempat-tempat publik yang membutuhkan toilet umum. Karena digunakan bersama, banyak permasalahan yang timbul baik karena perilaku oknum yang kurang bertanggungjawab maupun kesalahan desain. Sebagian dari kita pun mungkin pernah menggunakan toilet umum.

Banyak masyarakat yang enggan menggunakan toilet umum karena berbagai alasan, dan kebanyakan dikarenakan alasan kebersihan. Karena digunakan untuk membuang hajat, banyak kuman penyakit dan bakteri yang bersarang di toilet umum terutama jika penggunanya tidak menjaga kebersihan dengan semestinya.

Sekarang ini banyak toilet umum yang menggunakan toilet duduk, namun tak jarang juga kita menemukan telapak kaki di dudukan toilet. Menurut beberapa orang, mereka enggan menggunakan toilet duduk dan lebih memilih berjongkok di toilet duduk karena mereka takut akan bakteri yang menempel dan tidak biasa menggunakan toilet duduk. Bahkan, dalam kasus lain, ada yang menggunakan wastafel untuk berwudlu atau membasuh kaki.

Bukan hanya malfungsi fasilitas toilet, masalah kebersihan di sekitar toilet pun menjadi alasan banyak orang tak mau menggunakan fasilitas toilet umum karena merasa jijik menggunakannya. Namun kesalahaan ini juga bukan hanya terjadi karena kesalahan masyarakat atau pengguna, dalam beberapa kasus, ketidak-layakan toilet umum juga disebabkan oleh kesalahan desain dalam pengadaan toilet umum.

Mengapa Dapat Terjadi Permasalahan Seperti Ini?

1. Kurangnya pengetahuan

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, banyak masyarakat yang memang belum mengetahui bagaimana cara menggunakan toilet duduk yang kini lebih sering digunakan di fasilitas umum terutama di kota-kota besar hingga akhirnya merekka menggunkan kloset duduk sebagaimana kloset jongkok dan menyebabkan dudukan toilet kotor oleh telapak kaki. Tak jarang juga banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu cara menyiram hajatnya dan menggunakan water spray yang kini lebih sering digunakan dan malu untuk bertanya hingga akhirnya mereka memilih untuk tidak membersihkan sisa aktivitas mereka.

2. Takut menyentuh

Alasan lain mengapa banyak fasillitas toilet umum selalu kotor karena beberapa pengguna takut terserang penyakit jika menggunakannya. Ada beberapa orang yang memilih berjongkok di kloset duduk karena takut menduduki kloset yang digunakan orang lain ataupun banyak yang membuang tissue atau sampah tidak dalam tempatnya karena takut tangannya mengenai tempat sampah yang kotor. Hal ini adalah wajar karena pada kenyataannya lebih dari 21 jenis bakteri dan jamur terdapat di toilet umum.

3. Tidak layaknya fasilitas

Bukan hanya karena kesalahan pengguna, ketidaklayakan toilet umum juga bisa dikarenakan ketidaklayakan fasilitas. Banyak toilet umum yang gelap, lembab, bau, dan memiliki sistem sanitasi yang buruk hingga salurannya sering tersumbat ataupun kekurangan air. Tak jarang juga kloset dan wastafel tak cukup baik kualitasnya hingga mudah rusak dan membahayakan pengguna toilet umum. Kesalahan konstruksi juga menyebabkan toilet umum tak tahan lama dan sangat mudah roboh juga sulit dibersihkan. Alasan yang mungkin paling tepat adalah kurangnya dana untuk membuat fasilitas umum yang baik.

4. Kesalahan desain

Hal terakhir yang ternyata menyebabkan ketidak-layakan toilet umum juga ternyata disebabkan oleh kesalahan desain yang sering tak memenuhi standar sehingga pengguna tak punya pilihan lain selain melakukan apa yang seharusnya tak mereka lakukan seperti menginjak kloset duduk.

Jangan jadikan toilet Indonesia menjadi nomor satu dalam menyumbang berita-berita negatif, tetapi mari jadikan toilet umum di Indonesia menjadi nomor satu dalam mempelopori higienitas dan perilaku hidup sehat bagi setiap warga negara serta membantu memberi citra yang baik bagi

Indonesia sebagai mana yang diungkapkan oleh Greed, “citra suatu negara dapat dilihat dari toiletnya sebagaimana benda ini sering menjadi hal pertama dilihat wisatawan ketika bepergian ke sebuah negara. Toilet umum yang memadai akan meningkatkan pariwisata dan manfaat ekonomi secara keseluruhan

C. Bagaimana Menjaga Kebersihan Toilet Umum di Indonesia

Tingkat kebersihan dan kesehatan toilet umum di Indonesia masih belum terlalu baik. Padahal kebersihan toilet merupakan salah satu indikator penting dalam menaikkan daya saing pariwisata Indonesia.

Naning S. Adiwoso selaku Ketua Asosiasi Toilet Indonesia mengatakan, belum baiknya kondisi toilet umum di Indonesia dikarenakan dua hal. Pertama karena masih kurang pahamnya pengelola toilet dalam memenuhi standar toilet yang baik.

"Pertama, pengelola tidak mengerti desain yang baik untuk toilet itu seperti apa. Misalnya bahwa sanitasi tidak boleh menempel di lantai, minimal 20

centimeter dari lantai," ujar Naning saat ditemui dalam jumpa pers "Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Taman Rekreasi Buatan 2014" beberapa waktu lalu di Jakarta. Dengan kondisi seperti itu maka petugas akan sulit melakukan pembersihan. "Makanya akan sulit mendapatkan toilet yang kering, higienis. Kalau dengan model seperti itu proses pembersihan toilet juga akan sulit," kata Naning.

Selain itu, ujar Naning, pengelola toilet tidak mengindahkan sarana pelengkap toilet lainnya. Seperti air bersih yang mengalir, stiker edukasi bagi pengguna, sabun, tempat sampah, tisu toilet, hand sanitizer, juga kunci pintu kamar mandi. "Dan yang paling penting adalah sign (papan penunjuk) toilet," kata dia. Sementara hal kedua adalah kesadaran dari masyarakat atau pengguna toilet umum itu sendiri.

"Yang terakhir adalah pengguna, mereka harus berpikir bahwa ada orang lain yang akan gunakan toilet itu setelah mereka. Kadang hal ini yang tidak dipahami dan itu masih banyak terjadi," kata Naning. Untuk itu ia berharap dengan diadakannya penghargaan Sapta Pesona dapat meningkatkan kesadaran baik bagi pengelola ataupun masyarakat. "Bagi pengelola tentu ini bisa dijadikan marketing tools. Sehingga rencana pemerintah untuk terus meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia dapat tercapai," kata Naning.

Saya juga memiliki pendapat lain , Bagaimana caranya supaya toilet umum bersih, nyaman digunakan? Tak ada jalan lain, harus ada petugas khusus pembersih toilet. Coba kita tengok toilet di gedung perkantoran yang mempekerjakan petugas kebersihan (cleaning service), apalagi bila perusahaan tersebut menganggarkan biaya kebersihan cukup besar, maka orang akan betah berlama-lama di toilet yang bersih dan harum. Perlukah harum-haruman ? Barangkali tak harus dengan parfum toilet yang mahal, kamper atau kapur barus plus toilet yang bersih sebenarnya sudah lebih dari cukup dilihat dari sisi kebersihan dan kesehatan.

Pertama kali masuk ke gedung Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM) di Jalan Menteng Raya pada akhir 1979 saya sangat terkesan dengan terawatnya toilet di gedung tersebut. Toilet yang disediakan tidak lux, biasa-biasa saja tapi sangat terawat, petugas kebersihan akan mengepel hampir tiap saat setelah toilet digunakan. Sampai hari ini toilet yang usianya sudah puluhan tahun itu masih sangat terawat, bersih. Saya pernah mendengar 32 tahun silam, salah seorang pengajar di sana berkata “Kebersihan toilet adalah salah satu cara menyenangkan dan mengikat pelanggan”.

Kembali ke masalah kotornya toilet umum di terminal bis dan pompa bensin, ada tiga hal yang harus dilakukan pengelola, pertama harus ada visi ada niat menyediakan toilet bersih. Kedua sediakan anggaran untuk perawatan, termasuk menggaji petugas kebersihan, ketiga mengingat budaya lokal kita sediakan toilet duduk dan toilet jongkok. Sudah banyak bukti di pompa-pompa bensin atau rest area, toilet duduk tempat duduknya kotor bekas sepatu karena pengguna tak terbiasa menggunakan toilet jenis ini.

Kebersihan toilet umum harus dimulai dari niat pengelolanya, baik itu di gedung perkantoran, masjid, pompa bensin, rest area atau bandara. Bagaimana toilet umum di bandara Sukarno-Hatta dan Ngurah Rai? Mungkin kita pernah baca keluhan kurang bersihnya toilet umum di bandara internasional tersebut, kalah jauhlah jika di bandingkan dengan toilet umum di Narita, Changi atau Suvarnabhumi. Ketidakbersihan toilet umum bandara Cengkareng dan Denpasar ini jangan-jangan karena pengelola bandara tak punya niat punya toilet umum bersih dan nyaman? Mestinya tidak demikian, toilet umum di bandara Sukarno-Hatta dan Ngurah Rai apa susahnya dibuat sebaik di bandara negara tetangga? Uang mestinya tak masalah, karena penghasilan pengelola bandara jauh lebih tinggi daripada penghasilan sebuah lembaga pendidikan, kunci utamanya adalah visi plusaction pengelola bandara.

REKOMENDASI MANAJEMEN PENGELOLAAN TOILET

Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan pengadaan, sistem pengelolaan dan kualitas fasilitas toilet umum di daerah wisata dan juga tempat-tempat umum lainnya. Rekomendasi tersebut mencakup pembuatan peraturan mengenai toilet umum, strategi pengadaan toilet, manajemen pengelolaan, standar minimum toilet serta pendidikan dan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran penggunaan toilet dalam menjaga kebersihan.

Peraturan Mengenai Toilet Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki peraturan yang dengan khusus mengatur tentang toilet umum dan kewajiban oleh pemerintah setempat untuk pengadaanya. Penyediaan sarana toilet umum untuk perkantoran telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja. Namum dalam peraturan ini hanya diatur mengenai jumlah sarana dan keharusan memisahkan toilet berdasarkan gender, lebih dari itu tidak ada ketentuan lain mengenai toilet, apalagi toilet umum. Di Korea, terdapat sebuah peraturan: Act on Public Toilet, Law No. 7934, 2006 yang mengatur mengenai instalasi dan pengadaan serta pengelolaan higiene toilet umum untuk menunjang promosi nasional Korea tentang higiene dan kesejahteraan. Sedangkan setiap pemerintah kota (city council) di Australia mengeluarkan peraturan spesifik yang mengatur tentang manajemen pengelolaan toilet dan standar untuk toilet umum. Dan sebagai gambaran keseriusan pemerintahnya dalam mengelola toilet, untuk pemeliharaan toilet, di kota Boroondara, Victoria Astralia, pemerintahnya menganggarkan kurang lebih $7,600 atau setara Rp. 50 juta rupiah per toilet blok per tahun. Adanya peraturan yang mengatur mengenai sistem pengadan, pengelolaan, pembiayaan toilet yang jelas, akan sangat membantu dalam meningkatkan pelayanan suatu daerah dalam hal penyediaan toilet umum yang cukup dan dalam kondisi yang baik (Greed, 2006). Peraturan ini juga akan mengkondisikan semua pengelolaan dan pemeliharaan toilet umum berada di bawah control pemerintah daerah. Hal ini erat kaitannya dengan pemeliharaan asset pemerintah sehingga dapat dipergunakan dalam kondisi yang baik dalam jangka waktu yang lama yang berarti efisiensi penggunaan dana pemerintah. Pengadaan Toilet Pemerintah daerah mungkin memang pihak yang paling bertanggung jawab untuk menjamin tersedianya fasilitas toilet umum di suatu daerah dalam jumlah yang cukup. Namun hal ini tidak berarti bahwa semua toilet umum harus dibangun dengan menggunakan biaya dan diatas tanah milik pemerintah. Untuk tempat-tempat wisata dan tempat umum yang dimiliki pemerintah, semua fasilitas di dalam tempat tersebut akan merupakan tanggung jawab pemerintah. Akan tetapi, keterbatasan lahan dan dana pemerintah Indonesia sudah sering dijadikan alasan utama atas kurangnya fasilitas umum. Karenanya tidak menutup kemungkinan pemerintah dapat bekerjasama dengan pihak swasta seperti perusahaan travel, hotel, restauran dan perusahaan terkait dalam industri pariwisata untuk membantu pembiayaan pembangunan toilet umum. Pemasukan di sektor pariwisata yang sangat tinggi, tidak akan mengurangi keuntungan pariwisata itu sendiri jika digunakan sebagian untuk pengadaan toilet umum yang memenuhi standar internasional, karena pada akhirnya hal ini justru akan berdampak positif terhadap jumlah kunjungan wisatawan.

Pemerintah dapat mewajibkan (melalui peraturan) kepada pemilik tempat-tempat umum swasta untuk menyediakan toilet dengan standar minimum sebuah toilet umum, dan tentu saja dengan biaya pihak pemilik. Sebagai contoh adalah pusat perbelanjaan, tempat tujuan wisata yang dimilki swasta, stasiun pompa bensin dan tempat umum lainnya. Pemerintah juga dapat menyisasati pengadaan toilet umum dengan menyediakan beberapa fasilitas toilet dan mobile (moving toilet) yang dapat dipergunakan untuk tempat-tempat dimana sering diadakannya acara keramaian pada waktu-waktu tertentu.

Suatu analisis mengenai ketersediaan toilet dapat dilakukan dengan melihat distribusi keberadaan toilet umum pada peta kota. Dari peta distribusi tersebut dapat terlihat apakah toilet umum telah tersedia pada minimum radius tertentu. Ini juga dapat berfungsi untuk menganalisis apakah pengadaan toilet baru benar-benar diperlukan di suatu lokasi, yang dalam hal ini berusaha untuk menggunakan anggaran seefisien mungkin.

Standar Minimum Toilet Umum

Selain manajemen pengelolaan toilet umum yang harus dipastikan berkesinambungan, sebuah standar mengenai jumlah, lokasi, desain, material, visibilitas, aksesibilitas dan kemudahan pemeliharaan juga sangat diperlukan untuk menjamin toilet umum yang tersedia memenuhi syarat kelayakan, mudah digunakan dan dipelihara. Disamping pertimbangan utama toilet umum yaitu kemudahan pemeliharaan higiene sarana dan pencegahan kontaminasi silang oleh pengguna toilet, beberapa pertimbangan standar minimum toilet umum diantaranya adalah konfigurasi toilet yang meliputi pembedaan gender atau tidak, mengakomodasi pengguna dengan cacat fisik, lokasi toilet mudah terlihat dan terjangkau. Toilet juga didisain dengan pertimbangan mengurangi tindak kejahatan di toilet, sebagai contoh toilet dengan lokasi yang tak terlihat cenderung menarik prilaku kejahatan terhadap pengguna toilet. Life cycle cost management juga menjadi pertimbangan penting karena akan menyangkut biaya operational yaitu, penyediaan fasilitas, pemeliharaan, pengantian barang habis pakai, pembersihan, pengawasan, pembukaan dan penutupan fasilitas. Isu lingkungan sebaiknya mendapat perhatian untuk mendorong disain, konstruksi dan pengoperasian toilet yang ramah lingkungan. Salah satu syarat penting yang juga harus dipenuhi toilet umum adalah adanya tanda penunjuk tentang lokasi toilet dan tanda pada toilet itu sendiri. Tanda tersebut sebaiknya bersifat univessal yang berarti dimengerti oleh orang banyak dan mudah dilihat yang berarti terletak pada daerah ramai dan eye catching. Pada sarana toilet sebaiknya disediakan informasi nomor telepon yang harus dihubungi bila terdapat keluhan atau masalah sehubungan dengan toilet tersebut.

D. Menanamkan Pendidikan Karakter Menjaga Kebersihan Toilet Umum di Indonesia

Tujuan akhir dari semua pendidikan adalah karakter. Sekolah berkontribusi, baik atau buruk, terhadap karakter dan kepribadian tiap murid. Karena perkembangan karakter merupakan bagian integral dari pendidikan, maka pendidikan karakter harus menjadi pertimbangan dari

guru. Pendidikan moral tidak dapat sepenuhnya berhasil jika dianggap sebagai mata pelajaran saja yang diajarkan dalam periode tertentu. Meski bukan menjadi penekanan yang melingkupi seluruh kehidupan dan pekerjaan sekolah tetapi mendidik karakter murid harus selalu hadir dalam pikiran guru.

Pendidikan karakter memiliki dua tujuan realisasi cita-cita besar yaitu, kesejahteraan sosial dan pengembangan kepribadian individu. Keduanya saling melengkapi. Perilaku yang berkontribusi pada kebaikan orang lain akan memberi cara nyata dalam pengembangan kepribadian, dan, sebaliknya, realisasi kapasitas individu berkontribusi, dalam jangka panjang, pada kualitas total dari kehidupan kelompok. Untuk menjadi pemandu dan panutan yang efektif dalam pengembangan karakter murid, guru tidak hanya harus memiliki pandangan dan kemampuan interaksi sosial yang luas dan amanah, tetapi juaga sensitif terhadap kemungkinan potensi laten murid.

Saat ini sangat disadari bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan toilet dan menggunakan toilet dengan baik dan benar masih sangat kurang. Karena itu suatu upaya promosi kesehatan mengenai cara pemakaian toilet yang baik dan benar serta yang dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk menjaga kebersihan toilet untuk kepentingan bersama sangat diperlukan. Bentuk promosi kesehatan seperti kartun humor yang disesuaikan dengan budaya setempat dapat dijadikan pilihan. Sebagai contoh bentuk promosi kebersihan toilet yang dibuat oleh pemerintah Singapura dikemas dalam gambar yang menarik dan humoris.

Itulah sebagian dari beberapa hal penting tentang kebersihan toilet. Hal itu pula lah yang disadari oleh Diplomat asal Singapura, Mark Neo. Meski Neo juga menyadari bahwa hari toilet sedunia ini akan menjadi bahan lelucon masyarakat dan ditertawakan. Namun Neo menekankan bahwa 2,5 miliar orang di dunia sangat penting untuk mendapatkan sanitasi yang layak dan bersih. Memiliki sanitasi yang layak dan bersih bisa menyelamatkan nyawa 200.000 anak setiap tahunnya.

Singapura mengambil toilet sebagai fokus untuk menghargai usaha Jack Sim, pahlawan toilet dunia asal korea selatan, yang menyebut dirinya “Mr Toilet” karena berusaha memperbaiki sanitasi di seluruh dunia. Usul ini mendapatkan pujian dari Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Jan Eliasson. Menurutnya, sanitasi yang layak adalah masalah harga diri dasar manusia.

Eliason menambahkan meskipun pencapaian Target Pembangunan Milenium (MDGs) menunjukkan hasil yang menggembirakan, namun masih terhitung satu dari tiga orang di seluruh dunia tidak memiliki toilet, dan hampir 2.000 anak meninggal setiap hari akibat penyakit diare dan pneumonia. Kerugian ekonomi negara berkembang akibat air dan sanitasi buruk diperkirakan mencapai 260 miliar dolar per tahun.
Data UNICEF

UNICEF juga akan pengadaan fasilitas sanitasi yang berkelanjutan yang dimulai dari individu masing-masing, sekolah-sekolah dan para pemimpin daerah. Hal ini penting, sebab dari data yang dikumpulkan UNICEF masih banyak orang yang belum memiliki fasilitas sanitasi bahkan 1,1 miliar orang di dunia masih buang air besar di tempat terbuka. Jumlah terbesar adalah di India (626 juta), diikuti oleh Indonesia (63 juta), Pakistan (40 juta), Ethiopia (38 juta), dan Nigeria (34 juta). Dua belas negara dengan jumlah penduduk tanpa akses terhadap sanitasi layak tertinggi yaitu: India (626 juta), Indonesia (63 juta), Pakistan (40 juta), Ethiopia (38 juta), Nigeria (34 juta), Sudan (19 juta ), Nepal (15 juta), dan China (14 juta).

Therese Dooley, penasihat senior UNICEF pada bidang sanitasi menyadari bahwa tidak mungkin untuk menyediakan toilet untuk 1,1 miliar orang di seluruh dunia. Maka harus melalukannya untuk individu masing-masing dengan dukungan.

Jadi, diharapkan dalam rangka menyambut hari toilet sedunia yang jatuh pada tanggal 19 november nanti, seluruh umat manusia mampu saling menyadarkan diri untuk kebersihan sanitasi toilet. Paling tidak diperingati dengan membersihkan toilet masing-masing. Karena bagaimana pun juga, Islam juga agama yang mengutamakan kebersihan. Bahkan, kebersihan dianggap sebagian dari iman seseorang.

Mulailah kehidupan bersih di tolietmu!

Toilet dan kamar mandi merupakan garda terdepan sanitasi. Dari toilet dan kamar mandi, semua awal dari kebersihan diri kita. Jika kondisi toilet dan kamar mandi kita tidak sehat maka akan berpengaruh pula pada tingkat kesehatan penggunanya. Di Indonesia, kesadaran untuk menjaga kebersihan toilet dan kamar mandi masih sangat rendah, apalagi toilet umum. Kondisi toilet kita ini ternyata sedikit banyak menggambarkan kondisi sanitasi di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa jumlah rumah tangga di Indonesia baik di perkotaan maupun perdesaan pada tahun 2010 baru mencapai angka 55,53 persen yang telah memiliki fasilitas sanitasi yang layak. Artinya masih ada sekitar 45 persen penduduk yang belum memiliki akses sanitasi yang baik.

Bangsa ini sungguh tengah mengalami kemunduran yang amat serius di berbagai bidang kehidupan. Termasuk hal-hal yang paling dasar dan paling sederhana sekalipun. Salah satu contohnya adalah buruknya menjaga kebersihan dan lingkungan.

Membuang sampah, membersihkan lingkungan sekitar, kamar mandi, WC, dengan berbagai macam alasan masyarakat misalnya, adalah hal-hal ini sangat sederhana yang buat bangsa ini masih harus belajar keras. Sehingga sampai Presiden pun pernah mengatakan, tahu betul tabiat buruk bangsa ini dalam menjaga kebersihan. Ketika berpidato pada Hari Lingkungan Hidup di Istana, dalam hal ini berarti harus menekankan soal bagaimana menjaga lingkungan hidup dan pentingnya menanamkan pola hidup bersih sejak dini.

Kesadaran individu begitu penting untuk menjalankan perubahan kebersihan pada lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Namun mayoritas para masyarakat masih baru berantusias dalam signifikan yang berada di satu aspek saja. Dan para warga setuju dengan harus adanya cara-cara yang dilakukan dalam memberikan alternatif untuk lebih dapat meyadarkan masyarakat tentang nilai kebersihan.

Karakter kesadaran setiap individu itu dimulai sejak dini , sejak dia belajar disekolah . Jika pendidikan adalah untuk menghasilkan karakter yang layak, maka penting bahwa sekolah dan rumah bekerja di tujuan dan lintas yang sama. Ini berarti pengetahuan dan pemahaman haruslah mutual. Karakter-karakter yang baik harusnya dapat dipelihara. Hal pertama yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter seorang siswa adalah dirumah. Ketika usia mereka di bawah tujuh tahun adalah masa terpenting dalam menanamkan karakter pada anak. Dalam hal ini, orang tua (keluarga) perlu menanamkan karakter tersebut sehingga pembangunan watak, akhlak atau karakter bangsa (nation and character building,), mulai tumbuh dan dapat berkembang dalam kesehariannya. Selain itu, pendidikan karakter adalah kunci keberhasilan individu.

Karakter tersebut diharapkan menjadi kepribadian utuh yang mencerminkan keselarasan dan keharmonisan dari olah hati (kejujuran dan rasa tanggung jawab), pikir (kecerdasan), raga (kesehatan dan kebersihan), serta rasa (kepedulian) dan karsa (keahlian dan kreativitas). Pendidikan karakter di lakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga ,satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.

Asosiasi Toilet Indonesia yang berdiri sejak 10 tahun lalu terus berupaya melakukan penyadaran dan pembelajaran kepada masyarakat untuk bagaimana menggunakan toilet yang benar dan membersihkannya.
Dalam hal ini pendidikan karakter tentang kebersihan juga dimulai dari keluarga , Kebersihan toilet menjadi salah satu faktor kesehatan yang penting untuk seluruh keluarga . Bila kamar mandi Keluarga sudah terawat baik, keluarga perlu tahu cara menggunakan yang benar, dan menularkan kebiasaan baik itu pada anak.

Siram kloset dengan air secukupnya setiap kali habis digunakan. Bila tidak, akan timbul bau yang menandakan ada kuman Escherichia coli -kuman pembusuk yang menimbulkan gas H2S. Sementara bau kencing berasal dari kandungan amoniak urin kita yang sangat tidak baik jika terhirup.

Gunakan air, bukan tisu untuk membersihkan diri. Setelah itu, gunakan sapu tangan atau lap untuk mengeringkan. Minta anak perempuan Anda membasuh kemaluannya dari arah depan ke belakang setelah buang air besar untuk menghindari feses yang mengandung kuman penyakit masuk ke liang vagina dan memicu timbulnya infeksi.

Jangan meletakkan barang-barang, misalnya mainan atau baju di atas lantai kamar mandi. Sediakan tempat untuk menggantungnya di dinding kamar mandi. Selain dapat menjadi sarana penyebaran kuman penyakit, benda-benda di atas lantai kamar mandi bisa menjadi sumber bau tak sedap.
Hindari penggunaan bersama alat mandi, seperti sikat gigi dan handuk. Apalagi menggunakannya dengan orang yang sedang atau baru sembuh dari sakit.

Cuci tangan dengan air setiap kali selesai menggunakan kamar mandi. Caranya:
Basahkan tangan dengan air hangat yang mengalir, kemudian gunakan sabun batang atau cair sampai berbusa.
Gosok kedua tangan minimal 15 detik. Gosok semua permukaan termasuk bagian belakang tangan, pergelangan tangan, bagian di antara jari dan di bawah kuku jari. Bilas dengan baik.
Keringkan tangan dengan handuk bersih atau yang dapat dibuang.
Bila tidak ada air, Anda bisa menggunakan cairan pencuci tangan. Keluarkan secukupnya di telapak tangan Anda, satukan kedua telapak tangan Anda. Gosokkan satu sama lain sampai ke jari-jarinya. Biarkan sampai kering.


Ketika di Toilet Umum

Minta balita tidak menyentuh atau memegang benda-benda atau bagian dari toilet.
Ajari anak menggunakan pelapis dudukan kloset sekali pakai atau lapisi dudukan kloset tersebut dengan tisu untuk melindungi bokongnya dari paparan kuman penyakit.
Biasakan balita menggunakan tisu atau lap saat menekan tombol flush, membuka pintu dan menutup kran air.

Produk-produk berikut bisa meminimalkan risiko paparan biologis selama dan sesudah menggunakan kamar mand atau toilet:

- Toilet spray
- Alas duduk di kloset.
- Cairan pencuci tangan
- Tisu antiseptik. (me)

Dengan demikian bila kesadaran itu telah tertanam sejak dini . Kita mungkin bisa memiliki toilet umum yang lebih baik dan bersih, tapi perlu waktu lama untuk mengubah suatu kultur budaya yang selama ini telah tertanam , menjadi pembiasaan karakter kebersihan . Kita harus memulai dari anak-anak, ajarkan mereka bahwa bersih itu sehat,"

Budaya hidup bersih bukanlah perkara remeh. Ini perkara yang amat serius dan fundamental. Karena itu, pemerintah harus menjadikannya sebagai sebuah gerakan nasional. Sudah terbukti, bangsa yang tidak mampu mengurus perkara-perkara dasar seperti itu, sampai kapan pun tidak akan pernah bisa ‘naik kelas’ dan mendapatkan prestasi yang baik.


BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

Untuk menunjang perkembangan terjaminnya keamanan kesehatan masyarakat , penambahan jumlah toilet umum serta perbaikan system manajemen pengelolaannya sangat perlu dilakukan. Hal ini mengingat bahwa sarana toilet memiliki potensi penyebaran kuman penyakit dari pengguna yang satu ke pengguna yang lainnya.

Dalam hal ini peran serta semua pihak sangat diperlukan. Pemerintah diharapkan dapat menetapkan kebijakan atau peraturan yang jelas mengenai pengadaan toilet umum, manajemen pengelolaan dan juga standar minimum kualitas toilet umum. Keterlibatan pihak swasta, lembaga
swadaya masyarakat atau masyarakat setempat dalam pengelolaan dapat dijadikan alternative dalam pengelolaan toilet umum agar kualitas kebersihan terpeliharan dengan baik. Dan ini semua
juga harus mendapat dukungan dari masyarakat untuk ikut memelihara fasilitas umum tersebut yaitu dengan menggunakan toilet dengan baik dan benar. Oleh karena itu sebuah upaya promosi kesehatan tentang pemakaian toilet perlu dilakukan.

Semua upaya perbaikan penyediaan sarana toilet umum ini bertujuan untuk menyediakan sarana toilet umum yang tersedia dalam jumlah dan kualtias yang cukup, terpelihara dengan baik, dan aksesibel.

Hal terpenting adalah penanaman kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan Toilet , baik toilet umum maupun toilet keluarga . Sebagai pendidikan karakter Menjaga kebersihan dan menjadi pembiasaan yang bagus bagi bangsa Indonesia kedepan , itu dimulai sejak dini dan dimulai dari keluarga

Pada akhirnya, pembentukan karakter, khususnya karakter bangsa, akan tumbuh, berkembang dan menyatu dalam kehidupan tiap murid ketika pihak sekolah, rumah dan masyarakat bekerjasama dalam menentukan dan membiasakan standar moral yang mengarah pada pembentukan karakter yang baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

1.http://pustaka.pu.go.id/new/artikel-detail.asp?id=1
2.http://www.rimanews.com/read/20111018/43986/toilet-umum-di-indonesia-kotor
3.https://atmajayanews.wordpress.com/2012/06/21/toilet-umum/
4.http://health.kompas.com/read/2011/10/14/04104558/Toilet.Umum.di.Indonesia.Tergolong.Terburuk.di.Asia
5.http://kita-bermimpi.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-pendidikan-karakter.html
6.http://lppse-dikdas-2.blogspot.com/2012/01/pendidikan-karakter-bangsa-di-sekolah.html
7.http://pendidikanmataram.blogspot.com/2011/12/wc-umum.html

Posting Komentar

2 Komentar

  1. artikel ini sangat bagus sekali. semoga makin banyak orang yang membacanya dan mengambil manfaat dari artikel ini. sehingga banyak orang yang tersadar akan arti pentingnya kebersihan lingkungan untuk menjaga kesehatan kita. Kami menjual tempat sampah fiber berbagai jenis untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan anda,kunjungi kami di: BMB Groups.com

    BalasHapus