Hari ini aku dapat teman mengawas ujian
mahasiswa seorang senior yang tiba tiba mendapat telp dari anaknya . Lalu tanpa
kuminta dia bercerita bahwa sulungnya dapat beasiswa S-2 ke Cina dari kantornya
kementrian Perindustrian yang artinya dibiayai oleh negara .
Hebatnya dia lulus dari S-1 Unpad
langsung coba coba tes ke Perindustrian dari 1000 pelamar yang diterima 217
orang dan ujiannya sampai 5 tahap tanpa jalur apapun murni hasil kemampuan dan hokinya sendiri . Yang ingin kubicarakan disini
bukan masalah kehebatannya. Tapi adalah idealisnya, ngurus paspor lewat
prosedural . Artinya jalur normal yang selesainya ternyata hampir 2 minggu.
Sang ayah bilang, "heran tuh anak sudah dikasih uang untuk jalur cepat juga
kenapa pilih jalur biasa ???" Waaa bapak ibu tau berapa biaya kalau jalur
tol ? 1 - 1,5 jt sedang jalur biasa 200
ribu .
Dan itu jalur tol yang antri juga lumayan
mbludaknya. Dan itu artinya, kitapun membiasakan dan berkontribusi dengan
adanya jalur tol. Padahal yang masuk ke
kas negara mah tetap yang hanya 200 itu ? Dan dari atas hingga terbawah itu
sudah sama sama tau.
Makanya
saya salut dengan anak muda bungsu si bapak ini yang masih idealis, Heran saya, padahal mereka sudah digaji untuk melayani
kita, masih saja cari tambahan diluar jalur , sudah gitu lama banget lagi .
Padahal kalau mereka mau urus bisa kurang dari 3 hari. Terlebih dengan tenaga
yang numpuk dan sering santai walau sudah siang. Kok bisa ya bisa santai , tapi
pekerjaan sepele selesainya lama ? PARAAAAH!!
0 Komentar