HIKMAH RANGGA , AYAH IBU LAWANLAH EGOMU. . . .



Diambil dari : www.kaskus.co.id

Ramainya berita tentang seorang Rangga yang demi mendapatkan kasih sayangnya yang abadi , yang tidak didapat baik dari ayahnya atau ibunya , ide cerita komik Manga Jepang , memilihnya untuk bunuh diri demi mendapatkan perhatian dari ayah ibu kandungnya , sungguh mengusik hatiku sebagai seorang ibu , wanita maupun sebagai pendidik . Betapa tidak seorang anak yang berada dalam lingkungan mapan , sekolah elit , namun miskin perhatian dan kasih sayang dari mereka yang mendapat amanah dari Allah . Yang mungkin buat yang sulit mendapat keturunan , apa saja akan dilakukan demi mendapatkan buah hati .




Masyaallah para ayah ibu , nikmat mana lagi yang kalian ingkari ??? jika seorang anak yang kau beri kesempatan hidup tak kau tanggung jawabi ? Atas nama Egoooo ? Lawanlah !!! Mengerti sekali , pernikahan dan cinta itu awalnya saja yang manis, dan seharusnya manis itu tetap kau jaga . Namun kalau bukan karena agama dan keinginan bertahan , yakin yang akan dikedepankan adalah EGO !! Aku juga merasakan itu dan melewati , butuh kesungguhan dan keinginan bersama untuk melawan EGO atas segala perbedaan dan perselisihan , dimana disitulah sesungguhnya pembelajaran hidup dan kedewasaan kita . Yang aku juga yakin pasti nggak mudah melewati itu . Atas nama lelah , himpitan ekonomi , masalah perbedaan dan apapun yang ujungnya EGO , selalu dipertaruhkan . Mungkin , kalau belum ada atau belum hadirnya seorang anak , silahkan . Walaupun tak semestinya begitu .


Aku tidak menyudutkan siapapun ayah atau ibu , laki laki atau perempuan , oh No !! Allah ciptakan kita laki laki dan perempuan dengan segala kekurangan dan kelebihan untuk saling melengkapi dan mengasihi dalam rumah tangga . Bukan setelahnya untuk saling menzolimi , saling menyakiti dengan menunjukkan super power yang sebenarnya semua bermuara pada EGO kita sebagai manusia . Aku dulu ingin memiliki momongan , apapun kulakukan , dari tangisan doa hingga usaha medis dan sosial kulakukan . Setiap melihat anak kecil pasti kuurus dan kurawat dengan penuh kerinduan . Mau anak tetangga kek , keponakan , sampai anak muridku waktu di TPA, sampai kukorbankan harga diriku jika ada anak tetangga , sudah kuurus dengan kasih sayang , eh disalahkan orang tuanya ketika si anak sakit padahal aku hanya ingin ikut merasakan bagaimana bahagianya menjadi seorang ibu . Padahal usiaku saat menikah adalah 19 tahun , tapi baru mau umur 24 Allah kabulkan doaku dan sempurnakan aku sebagai wanita , diujung lelahku berharap . Dan selama itu harus tutup kuping ( perasaanku loh yaaa ) sindiran , nasehat bagaimana cara agar cepat hamil . Namanya sensitive perasaan gimanaaaa gitu ! . Tapi EGO memang harus kukalahkan saat itu . Demi panen buah dari kesabaran atas penantianku . Buat kalian wanita yang setelah menikah langsung mudah hamil , bersyukurlah . . .bagaimana yang seperti aku , mereka yang setelah 10, 15 th atau mungkin sepanjang perkawinannya belum diberi momongan ?


Dalam Al-Quran cukup jelas ada dan tidak adanya anak adalah ujian . Apakah kita manusia mau berfikir ? Aku merasakan , sebelum ada anak diberi kelimpahan rizki subhanallah , begitu diberi anak suamiku diuji dengan Krisis moneter , menganggur . . .disitulah ujian kita sebagai keluarga . Apakah mampu melewati masa masa sulit itu . Kalau EGO yang kudepankan sebagai perempuan ? mungkin yang mudah kutinggalkan dia , atas nama apapun, uang dan kenyamanan. Terkadang , maaf , kita hanya mau enaknya saja , senangnya saja . Begitu juga para suami , jika EGO yang dikedepankan , mungkin yang mudah meninggalkan perempuan yang belum juga memberikan keturunan untuknya atau hanya karena bosan lihat istrinya yang tidak berdandan , lusuh , peot dan matanya senangnya jajan pasti dengan mudah meninggalkan keluarganya . Namun apakah memiliki anak segala galanya tujuan akhir dari perkawinan kita ??? Oke kalau memang ingin keturunan , tapi belum dipercaya Allah bagaimana ? andai semua orang tua yang belum diberi keturunan mau mengadopsi anak anak terlantar dan miskin di panti asuhan atau manapun , yakin tidak akan ada yang namanya panti asuhan , atau anak anak jalanan yang menjadi peminta minta atau para kriminal kecil .


Aku sempat bilang pada suamiku , untuk menikah lagi sebagai rasa bersalah dan solusi keinginannya memiliki keturunan , saat itu ia mengatakan , memangnya menikah hanya untuk memiliki keturunan ? kalau belum diberi ya adopsi anak saja bu , banyak temanku juga yang belum punya anak. Butuh keikhlasan , kesabaran dan doa , katanya , Aku ingat sekali . Saat itu aku merasa bersyukur , namun apabila saat itu dia memutuskan menikah lagipun aku harus ikhlas , yang penting dia mau adil dan ingat tujuan menikah lagi untuk apa ? sudah mampukah ? sudah adilkah ? adil katamu belum tentu adil kataku ? Namun bila agama dikedepankan sebagai pegangan mencari solusi inshaallah , tidak ada masalah yang tidak bisa dicari solusinya . Itulah mengapa saat kemudian ditahun ke 5 aku diberi 3 anak langsung dalam waktu 4 tahun setelah ikut program penyubur sekian tahun , namun kemudian diuji dengan kemiskinan , kerepotan dan kekurangan , ya kupertahankan dengan segala perjuangan dan jatuh bangunnya . Hingga kini kulewati dengan 3 jagoanku yang sudah beranjak dewasa dan kuantarkan alm suamiku ketempat peristirahatannya yang terakhir setelah 23 tahun melewati biduk rumah tangga dengan suka dukanya .


Kalau EGO yang kukedepankan maka yang terjadi adalah perceraian, PUAS ??? oh noo , tidak !! , ada korban setelahnya . Yaitu anak anak kita , dimana mereka akan jadi korban atas pertengkaran kita dan contoh tidak baik melihat tontonan permusuhan dan unjuk EGO dari kita yang bernama orang tua . Padahal mereka juga akan mencontoh kita menjadi seorang ibu / seorang ayah saat mereka dewasa kelak dan berumah tangga . Itu mengapa kuputuskan untuk bertahan dan mengalah . . . demi amanah Allah yang lama aku mendapatkannya , masa hanya karena kesulitan ekonomi , dan ego kami berdua kulepaskan mereka , masyaallah .


Aku tidak bermaksud menggurui , Tidak !! , namun memberikan kesadaran . . .Walau bunuh diri bukan jalan yang diridhoi Allah , namun ada pelajaran berharga dari seorang anak yang bernama Rangga. Kasih sayang teman temannya , guru gurunya disekolah , atau nenek kakek dan om tantenya , takkan mampu menggantikan kerinduannya akan kasih sayang seorang ayah dan ibu kandungnya . Baru kemarin kubuat tulisan di http://misjulie.blogspot.com/2015/01/nasehat-terbaik-adalah-kematian-jika.html , apakah Kematian orang tuanya akan menjadi nasehat terakhir , jika seorang anak / remaja tak mampu dinasehati untuk berbuat baik dan benar selama masa hidupnya ? Selagi mampu membahagiakan dan menyenangkan orang tuanya ketika diberi waktu / kesempatan . Bagaimana bila sudah tidak punya ? Begitu juga dengan kita sebagai orang tua apakah kematian anak kita akan menjadi nasehat terakhir kita , bila kita tak mampu memberi kasih sayang dan menjaga amanah kita dengan melawan EGO dan bertahan ?? sungguh tragis sekali .


Sebagai seorang wanita yang diberi kodrat melahirkan dan menyusui , semarah apapun atau secerewet apapun karena kelelahan kita mengurus amanah buah hatiku akan sakit dan menangis bila anakku sakit panas tinggi , atau kecelakaan , ingin rasanya kugantikan tempatnya merasakan sakit itu , apalagi sampai dia pergi meninggalkanku untuk selamanya . Ya Allah , kecuali setelah kurawat dengan maksimal ternyata Allah mengambilnya sebagai jalan terbaik tentu aku harus ikhlas bukan ??? karena Dia sang pemilik , tapi ini sudahkah kita maksimal ??? Wahai wanita , laki laki ? Bapak Ibu , renungkanlah lagi , apa tujuan kita membentuk rumah tangga ini ? sebelum menyesali setelah terjadi perceraian dan anak yang menjadi korban , karena tak mampu melawan EGO dan bertahan sambil mencari solusi atas segala permasalahan dalam rumah tangga. Semoga tidak terjadi Rangga rangga berikutnya , apapun , ini salah kita sebagai orang tua . . .Ayah ibu , Lawanlah EGOmu. . .bertahanlah . .!! Demi mereka amanahmu yang harus kau syukuri dan kau selesaikan hingga tuntas.


Griya Tambun , 19 Januari 2015 #Prihatin Atas Kejadian Bunuh Diri Rangga korban perceraian orang tua #

Posting Komentar

1 Komentar