AHOK - DPR , ENDINGNYA GIMANA SICH ?




Sudah berhari hari trending topik dimanapun ini terus bertengger mengalahkan isu publik tentang Hukuman Mati 2 orang Narapidana dari Australia, yang juga seru berseteru . Namun aku belum terlalu minat untuk mengangkat ini karena untuk aku sendiri sih sangat mendukung. Karena dari sisi edukasinya bagus sekali menjadi contoh penerapan hukum Indonesia yang tidak tebang pilih demi Menyelamatkan nasib generasi bangsa Indonesia kedepan lebih baik. Lepas Pro dan Kontranya. " Narkoba " kok di tolerir . Wong " "memassa" 1 orang pembegal saja tidak di tolerir , masak "memassa" jutaan generasi bangsa Indonsia di tolerir dimana letak logikanya ? Baguslah untuk shock terapy supaya para pemasok narkoba atau pengimpor narkoba jangan main main dengan hukum di Indonesia yang selama ini terlalu asyiiik untuk dipermainkan sesuai dengan berbagai kepentingannya .

Kembali pada perseteruan AHOK-DPR yang terus digoreng berbagai media massa dan melecut haru biru berbagai elemen masyarakat dengan berbagai sudut pandangannya dan berbagai kepentingannya . Yang swasta mengatakan , bagus !! bongkar saja sekalian kalau mau merubah mental bangsa Indonesia ini yang membuat peringkat kita teratas dalam contoh kasus Korupsi berjamaah . Entah siapa yang benar , tapi rasanya bukan rahasia umum , perlakuan ini sudah terjadi sejak jaman Soeharto berkuasa , hingga gubernur sebelum Ahok. Tapi hebohnya sampai mendunia ini ya baru kali ini . Sudut lain ada yang mengatakan itu
 menyebabkan keterpurukan rupiah kita lah ! , sudut lain mengatakan gara gara perseteruan ini semua anggaran tidak cairlah . . . yang menderita siapa ? apakah hanya orang orang yang menjadi bagian dalam lingkup Banggar tersebut ? kalau swasta sih . . . mmmmh rasanya belum siiiiiich dari sudut gajiku he he . Tapiiiii . . . bagaimana yang non swasta di Jakarta terutama ? aku kan Bekasi loch .

Macam macam yang kudengar , semua ikut ambil aksi dalam trending topik ini , termasuk di Angkotlah , teman teman kuliahku di Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indraprasta PGRI lah, eeeeeh sampai doseeeenku pak Dr . H. Virgana M.A juga mengangkatnya dalam mata kuliah kami Manajemen Kurikulum MIPA . Seru nggak sih ? kalau menurutku sih seruuuu . Nggak tahu yaa pembaca menyikapinya . Dan itu benar benar kusimak dalam diamku . Takut salah bicara dan menyinggung siapapun . Namun boleh dong aku juga memiliki pemikiran yang bisa kutuangkan disini ?

Sebagai pendidik aku melihat dari 2 sisi kebaikan dan keburukan . Kebaikannya adalah . . .Ahok menjadi sosok yang ditunggu untuk bisa menghancurkan Bola salju Korupsi yang tentunya semua TST kali yaaa ( tahu sama tahu.red). Yang duduk di DPRD ini walaupun katanya dengan berbagai niatan utamanya memperjuangkan suara raksyat , tapi rasanya gula gula cipratan rejeki dan aroma bancakan proyek yang ujung ujungnya fulus bukan rahasia umum lagi . Apakah mampu membuktikan setiap kata katanya yang pedas tentang korupsi yang baguslah untuk mendobrak keberanian kami rakyat yang selama ini gerah dengan mental dan moral bangsa tentang korupsi disemua lini sendi kehidupan bangsa ini .Apakahkah hanya gertakan sambal belaka atau hanya pepesan kosong yang tak bertaring hanya bau baunya saja yang tercium aromanya tapi menguap begitu saja akibat deal deal politik kekeluargaan atas nama kesejahteraan . Kesejahteraan siapa ? ya tahu lah pembaca . Bila terbukti , wow 1000 jempol kuberikan dan itu harus didukung oleh semua komponen masyarakat sebagai awal dari pembuktian slogan "No Corruption at everywhere , everytime . Kita lihat saja . Berani jujur hebat pasti akan landing bebas tanpa hambatan yang itu meringankan tugas guru yang selalu menegakkan nilai sikap kejujuran .

Lalu keburukannya ? yang selalu aku gaungkan adalah kebiasaan adu mulut dimana saja tanpa berkeinginan mencari solusi dengan duduk bersama . Sehingga perang urat syaraf yang nikmat digoreng oleh media akan terus bergulir . Yang melihat ? ya penonton sejak anak anak sampai orang dewasa di televisi . Sehingga seringkali aku mengatakan pada mereka . Indonesia banget sih kamu . Saya tidak minta kamu adu mulut yang akhirnya membantai habis lawan seolah olah musuh . Perbedaan itu wajar tapi jangan dilihat sebagai permusuhan . Ajarilah anak anak kami diskusi permasalahan dengan kesantunan . Bukannya malah perang urat syaraf atau adu mulut , penuh lontaran dan cacian yang bahkan tak dapat menahan kata kata untuk menyebut nama binatang , Dan itu bisa dimulai dari sini parlemen yang menjadi tontonan . Karena ini ditonton oleh jutaan masyarakat wajar semacam variety show tak langsung yang dicontoh anak anak muda atau anak anak kecil yang mungkin berkata dalam hatinya, orang besar dan dewasa saja melakukan hal yang sama ! Toh kami hanya mencontoh . . .oh Nooo . Wajar kalau kadang aku harus ngomel pada anak muridku saat belajar hanya karena sedikit comment saja yang terjadi langsung adu mulut yang tidak selesai selesai . So ? bagaimana endingnya ? we look see lah

Posting Komentar

0 Komentar