MATERI AJAR BAHASA INDONESIA PERTEMUAN TERAKHIR ( 2 BAB )


BAB 7    Karya Tulis Ilmiah (Proposal Penelitian)

Anda akan berlatih mendaftar hal-hal yang perlu ditulis berdasarkan topik yang dipilih, menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis ilmiah (berdasarkan pengamatan atau penelitian), menyusun kerangka karya tulis ilmiah, dan menyunting karya ilmiah sendiri atau karya orang lain.

1. Mendaftar Hal-Hal yang Perlu Ditulis Berdasarkan Topik yang dipilih

Sebelum Anda membuat suatu karya tulis ilmiah, maka terlebih dahulu Anda akan menentukan topik apa yang akan Anda angkat dalam penulisan ilmiah tersebut. Misalnya saja Anda akan meneliti mengenai kalimat tidak efektif. Penelitian tentang kalimat tidak efektif sangatlah luas. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membatasi ketidakefektifan kalimat khususnya kemubaziran. Kemubaziran pun memiliki bidang yang luas misalnya kemubaziran reduplikasi, komposisi, kata tugas.


Apabila Anda akan meneliti secara mendalam lebih baik jika Anda memfokuskan pada salah satu saja misalnya kemubaziran dalam hal reduplikasi. Reduplikasi sendiri terdiri dari reduplikasi sebagian, seluruh, historis, morfologis.

Hal-hal yang dapat diteliti misalnya dalam kalimat berikut: 
Para siswa-siswa sedang melaksanakan upacara bendera. Bentuk “para siswa-siswa” merupakan kemubaziran karena kata “para” sendiri berarti jamak.

Pada hakikatnya karya tulis ilmiah merupakan laporan penelitian yang disusun dengan mengikuti format tertentu. Dari berbagai format yang ada terdapat satu kesamaan yaitu: karya ilmiah ini merupakan fakta atau nyata bukan cerita atau rekayasa.

Adapun kategori karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut.


  1. Karya tulis yang berdasarkan pada fakta bukan cerita,
  2. Ditulis dengan format karya ilmiah,
  3. Berupa hasil penelitian atau pengamatan,
  4. Bersifat aktual.
2. Menentukan Gagasan yang akan Dikembangkan dalam Karya Ilmiah

Dalam pembahasan di atas, Anda telah memilih topik tentang ketidakefektifan kalimat khususnya kemubaziran. Dari masalah tersebut, Anda akan lebih memfokuskan pada kemubaziran dalam hal reduplikasi. Reduplikasi ini akan Anda kembangkan menjadi satu bentuk penelitian yang kompleks disertai dengan pembahasan yang lengkap.

Jadi, apabila Anda telah menentukan topik yang akan dijadikan sebagai bahan penulisan karya ilmiah, langkah selanjutnya adalah menentukan gagasan gagasan. Gagasan-gagasan inilah yang kemudian akan Anda kembangkan.

3. Menyusun Kerangka Karya Tulis Ilmiah

Yang dimaksud dengan kerangka karya tulis adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karya tulis. Format kerangka karya tulis secara umum meliputi pendahuluan, pembahasan, dan penutup yang disertai kesimpulan serta saran.


  • Bagian pendahuluan biasanya memuat latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat         penulisan, rumusan masalah, identifikasi masalah, dan landasan teori.
  • Bagian pembahasan memuat gagasan-gagasan permasalahan yang hendak disampaikan. Dikemukakan pula masalah temuan-temuan dan analisis terhadap data-data yang telah dikumpulkan.
  • Bagian penutup memuat secara singkat masalah-masalah penting dari pembahasan sebelumnya. Disertakan pula saran-saran dari penulis yang merupakan tindak lanjut dari penelitian tersebut. Selain hal tersebut, masih pula ditambah daftar pustaka, kata pengantar, dan daftar isi.

FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH

1. Bagian Awal
Bagian awal ini dimulai dari halaman judul sampai dengan abstrak penelitian. Komponen-komponen bagian ini secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Halaman Sampul dan Halaman Judul  , Halaman sampul memuat

  1.      judul,
  2. lambang atau logo sekolah,
  3. nama dan nomor siswa, dan
  4. nama sekolah.
b) Halaman Persetujuan , Halaman persetujuan ini memuat

  1.      judul karya ilmiah,
  2. nama siswa yang menyusun karya ilmiah beserta nomor induk siswa,
  3. tanda tangan dan nama terang pembimbing, dan
  4. kata persetujuan.
c) Halaman Pengesahan
    Halaman ini memuat bukti pengesahan administratif dan akademik oleh kepala sekolah. Halaman
    ini memuat

  1.      judul karya ilmiah,
  2. nama siswa yang menyiapkan karya ilmiah,
  3. kalimat pengesahan beserta tanggal, bulan, dan tahun,
  4. tanda tangan dan nama terang kepala sekolah serta cap stempel.
d) Kata Pengantar

Kata pengantar memuat informasi umum atau uraian singkattentang maksud penulisan karya ilmiah, harapan penulis terhadap penelitian (yang kemudian hasilnya ditulis dalam bentuk karya ilmiah), dan penyampaian rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam karya ilmiah.

e) Daftar Isi

Daftar isi ini memuat secara rinci isi keseluruhan karya ilmiah beserta letak nomor halamannya, mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran. Komponen isi karya ilmiah ini dicantumkan dalam daftar isi antara lain meliputi judul-judul bab dan subbab. Penulisan daftar  isi harus mempertahankan konsistensi dalam pencantuman komponen-komponen itu.

f) Daftar Tabel dan Halaman Gambar (jika ada)

Daftar tabel dan halaman gambar berisi nomor urut halaman tempat tabel, dan gambar tersebut disajikan. Tiap-tiap jenis dikelompokkan dan diberi nomor urut tersendiri.

g) Abstrak

    Abstrak disusun dengan komponen-komponen sebagai berikut:

  1.     nama siswa, ditulis dari belakang apabila terdiri dari dua bagian nama, 
  2. tahun pembuatan, 
  3. judul karya ilmiah (dalam tanda petik, huruf kapital hanya pada awal setiap kata), 
  4. kata Karya Ilmiah ditulis miring, 
  5. nama kota, 
  6. nama sekolah, 
7) kata ABSTRAK    Penulisan isi abstrak tersebut dituangkan dalam

tiga paragraf dengan spasi tunggal. Paragraf pertama berisi uraian singkat mengenai latar belakang masalah dan tujuan penelitian. Paragraf kedua berisi metode penelitian, mencakup populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Paragraf ketiga berisi hasil penelitian dan pembahasan.

2. Bagian Tengah , Bagian tengah ini terdiri dari isi karya ilmiah dan daftar pustaka.

    a. Bab I Pendahuluan
1) Latar Belakang Masalah : Berisi uraian tentang hal-hal yang melatarbelakangi timbulnya masalah.
2) Identifikasi Masalah : Berisi berbagai masalah yang dapat dikenali atau muncul yang berkaitan 
    dengan judul karya ilmiah.
3) Pembatasan Masalah : Berisi masalah yang akan dibahas. Tidak semua masalah yang ada akan 
    dibahas. Tujuannya agar lebih terfokus.
4) Perumusan Masalah : Beberapa masalah yang telah ada pada pembatasan masalah dirumuskan 
    dengan kalimat tanya.
5) Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini menjelaskan secara spesifik tujuan atau hal-hal yang 
     ingin dicapai melalui penelitian ini.
6) Manfaat Penelitian : Manfaaat penelitian ini berkaitan dengan penerapan hasil penelitian, baik bagi     penulis atau pun masyarakat di sekitar.

b. Bab II Kajian Pustaka
    
    Bab ini membahas tiga hal penting yaitu:

1) Kerangka Teoretis
    Dalam sub bab ini diuraikan berbagai teori yang mendukung permasalahan yang diajukan. Uraian       dapat mengambil dari bukubuku dengan berpedoman pada format karya ilmiah.
2) Kerangka Pemikiran
    Dari berbagai teori yang dikemukakan dalam kerangka teoretik kemudian ditentukan suatu          
    kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian.
3) Hipotesis (jika ada)
    Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap hasil penelitian, yang kebenarannya harus 
    diuji secara empiris.

c. Bab III Metode Penelitian

1) Subjek dan Objek
    Subjek adalah semua benda, individu, atau hal yang akan diteliti.Objek merupakan bagian dari           subjek yang memiliki ciri yang dimilikioleh subjek.

2) Metode Pengumpulan Data
    Berisi cara yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian.

3) Alat Penelitian
    Alat penelitian berupa alat-alat yang digunakan untuk memperoleh data. Alat data ini dapat berupa     data, angket, kuesioner, dan lain-lain.

4) Metode Analisis Data
   Penggunaan metode analisis data ini tergantung pada metode yang akan digunakan untuk                    membahas  hasil penelitian.

d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

1) Hasil Penelitian : Berisi hasil-hasil penelitian yang diperoleh peneliti disertai data- data                        pendukung 

2) Pembahasan
    Terhadap penelitian yang telah disajikan pada subbab di atas kemudian diadakan pembahasan.              Mengapa hasilnya seperti itu? Apa kaitan hasil dengan permasalahan yang ada? Jadi, pada                  pembahasan ini dikemukakan pemikiran-pemikiran kreatif tentang hasil penelitianitu.

e. Bab V Kesimpulan dan Saran

    1) Kesimpulan
    Kesimpulan diambil berdasarkan hasil penelitian dan sejalan dengan perumusan masalah.                   Kesimpulan diuraikan secara ringkas, jelas, padat, dan sistematis serta dalam bahasa yang                   komunikatif tentang penemuan-penemuan yang diperoleh dalam penelitian.

    2) Saran
    Saran dirumuskan secara lugas, operasional, dan relevan dengan temuan-temuan penelitian.

f. Daftar Pustaka
    Bagian ini berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan atau pegangan, serta landasan                   penelitian. Daftar pustaka disusun atas dasar alfabetis nama pengarang tanpa nomor urut. 
   (1) nama pengarang, 
   (2) tahun terbit, 
   (3) judul buku, 
   (4) tempat penerbitan, dan 
   (5) nama   penerbit.

3. Bagian Akhir
    Bagian akhir ini memuat semua lampiran yang berupa dokumen atau bahan yang digunakan untuk    menunjang penyusunan karya ilmiah. Lampiran dipilih bahan sedemikian rupa sehingga bahan-         bahan  yang relevan saja yang dilampirkan. Sebelum seseorang memulai menulis karya ilmiah,           terlebih dahulu harus membuat kerangka karya tulis ilmiah ini. Berikut ini contoh kerangka karya       tulis ilmiah.

                                 Kerangka Karya Ilmiah (Proposal Penelitian)

BAB I PENDAHULUAN

         A. Latar Belakang Masalah
         B. Identifikasi Masalah
         C. Pembatasan Masalah
         D. Perumusan Masalah
          E. Tujuan Penelitian
          F. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

         A. Kerangka Teoretis
         B. Kerangka Pemikiran
         C. Hipotesis (jika ada)

BAB III METODE PENELITIAN

         A. Populasi dan Sampel
         B. Metode Pengumpulan Data
         C. Instrumen Penelitian
         D. Metode Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

         A. Hasil Penelitian
         B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

        A. Kesimpulan
        B. Saran


                                         BAB 8 KUTIPAN , DAN SISTEM RUJUKAN

Pengertian Mengutip

Menurut KBBI, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku dan sebagainya; memetik karangan dan sebagainya; menukil .
Pengertian lain , mengutip adalah mengumpulkan dari berbagai sumber. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mengutip merupakan kegiatan mengambil perkataan atau kalimat dari suatu karya tulis orang lain dengan tujuan untuk memperjelas tulisan, memberi ilustrasi, dan memperkuat argumen dari tulisan yang dibuat. Sumber yang dikutip harus sumber yang baru yakni sumber belum menjadi pengetahuan umum dan belum menjadi pendapat umum. Sumber yang dikutip bisa berupaa kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya . Untuk membedakan antara tulisan sendiri dan tulisan yang diambil dari

karya tulis orang lain, pengutip harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa penulis bukan plagiat. Selain itu juga dimaksudkan untuk menunjukkan penghormatan penghormatan penulis kepada penulis karya yang dikutip.
Sistem Pengutipan
Ada beberapa sistem pengutipan dalam penulisan karya ilmiah. Sebagamana dikatakan Lessy (2010) dan Joegijantoro (2010), sistem pengutipan bisa dilakukan dengan tiga cara berikut:

a. Sistem Harvard
Sistem Harvard dikenal juga dengan sistem nama dan tahun. Cara pengutipan sistem Harvard, nama, tahun, dan rentang halaman ditulis dalam kurung. Dalam daftar rujukan nama pengarang disusun menurut abjad. Sistematika penulisan adalah sebagai berikut.
Contoh: 1.

Contoh 2 :

Willm’s tumor is a kidney embrional hard tumor which comes from metanefroses. It is also called efroblastoma. It is big and round. Its colour is greyish-white, konsi. 80% children under 6 years old suffer this with the peak of incidence atau 2-4 years old. Male and female has the same chance to suffer it. Its location usually is unilateral, mostly in the left side. (Buller, H. and Hoggart, K. 1994) Willm’s tumor comes from metanefron blastema patologis proliferation due to the absence of normal stimulation from metanefron ductus to generate tubuli and glomeruli which well-differntiated. The development of renalis blastema to form the strucutre of kidney usually occurs atau the pregnancy period of 8-34 weeks. Therefore, it is expected that the ability orang primitive blastema to form Willm’s tumor can be categorized into germinal or somatic mutation (Dower, M. 1977).

b. Sistem Vancouver

Sistem Vancouve dikenal juga dengan sistem nomor. Sistem penulisannya adalah setiap kali
mengutip,kutipan diberi nomor dengan memakai angka Arab dalam kurung. Dalam daftar
rujukan nama pengarang disusun menurut urutan pemunculan dalam naskah. Sistem penulisan
Vancouver dapat dilihat pada contoh berikut.

The genetic mecanism which is related to this disease is partly known. The patiens of WAGR tumor (Willm’s tumor, anirida, genital malformation and mental retardation) show that there is a sitogenic deletion in cromosom 11, area p13. For some patietns, it is found WT1 gene in the short hand of cromosom 11, area p13. WT1 gene specifically expressesin kidney and be responsible of the growth of Willm,s tumor. (1)Willm’s tumor is composed of primitive metanefric blastema tissues. Besides this tumor contains of tissues which is unsual present in t normal metanefron. The histologic picture which is varied is one of Willm tumor’s characteristics.(2) The clasic picture of Willm,s tumor is triphasic. Based on the histologic and klinic correlation, the histopatologic picture of Willm’s tumor can be categorized into three groups, namely favourable, medium-unfavorable, and unfavorable tumor.(3)

C . Sistem Gabungan

Sistem ini merupakan gabungan dari dua sistem sebelumnya. Penulisan dalam sistem ini adalah kutipan ditulis dengan sistem nomor tetapi daftar rujukan disusun menurut abjad.
Masing-masing sistem di atas mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Gaya
Harvard terutama memberi kejelasan mengenai sumber dan tahun informasi, tetapi banyak mengambil tempat dalam naskah . Sedangkan gaya Vancouver bersifat sangat ringkas. Gaya Harvard banyak dipakai dalam tesis, disertasi serta laporan penelitian, tetapi jurnal biomedik sebagian besar memakai gaya Vancouver.

1. Cara Mengutip
    Ada beberapa cara yang digunakan dalam mengutip adalah sebagai berikut.
    a. Kutipan Langsung
        Kutipan langsung adalah pengambilalihan penuh gagasan, ide, pendapat orang lain sesuai teks             aslinya (salin-tempel teks). Sehingga, jenis ini sering disebut dengan kegiatan copy-paste suatu           karya.  Kutipan langsung memiliki beberapa model, yakni
       (a) kutipan kurang dari 40 kata,
       (b) kutipan 40 kata atau lebih, dan
       (c) kutipan penghilangan sebagian.

1. Kutipan kurang dari 40 kata

Kutipan ini berisi kurang dari 40 kata atau kurang dari 4 baris, sering disebut juga dengan kutipan langsung pendek. Cara penulisannya adalah diketik seperti ketikan teks; diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “); terpadu dalam teks utama; diikuti dengan nama akhir penulis, tahun dan nomor halaman tanpa spasi; nama penulis dapat ditulis terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung sebagaimana dapat dilihat pada contoh berikut.

Lihat contoh berikut !
Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor social ekonomi dengan kemajuan belajar”.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).

2. Kutipan 40 kata atau lebih

Kutipan ini terdiri atas 4 baris atau 40 kata atau lebih, sering disebut juga dengan kutipan langsung panjang. Cara penulisannya adalah: ditulis tanpa tanda kutip; nomor halaman harus ditulis; dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengutip; bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan; sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan; dan diketik dengan spasi tunggal sebagaimana dapat dilihat pada contoh berikut !

Mangkunegara (2009:86) memberikan penjelasan benefit yang lugas pada uraian berikut ini.

Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal kerja, dan meningkatkan keamanan. Adapun kriteria program benefit adalah biaya, kemampuan membayar, kebutuhan, kekuatan kerja, tanggung jawab, sosial, reaksi kekuatan kerja, dan relasi umum. Sedangkan program pelayanan adalah laporan tahunan untuk pegawai, adanya tim olah raga, kamar tamu pegawai, kafetaria pegawai, surat kabar perusahaan, toko perusahaan, diskon (potongan harga) produk perusahaan, bantuan hukum, fasilitas ruang baca dan perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas medis, dokter perusahaan, tempat parkir, ada program rekreasi atau darmawisata.

b. Kutipan penghilangan sebagian

Kutipan penghilangan sebagian merupakan kutipan yang menghilangkan sebagian kutipan pada jenis kutipan langsung panjang agar lebih efisien. Dalam penulisannya, penghilangan sebagian kutipan ditandai dengan tanda elipsis (...) yakni tanda titik sebanyak tiga kali sebagaimana dapat dilihat pada contoh berikut.
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah … diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278).

Apabila bagian yang dihilangkan berupa kalimat, maka tanda yang digunakan berupa titik empat kali (....) dengan alasan, tiga titik untuk mengganti kalimat yang hilang dan satu titik untuk menandai akhir kalimat. Penghilangan sebagian kalimat tersebut dapat dilihat pada contoh berikut.
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain menangkap bola, menendang bola dan menggambar” (Asim, 1995:315).

2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah pengambil alihan ide, gagasan, pendapat orang/karya lain dengan mengubah ke dalam bahasa pengutip (salin-tempel ide). Adapun aturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
1. Kutipan berupa intisari dari kutipan asli
2. Kutipan tidak diapit tanda kutip (“ “)
3. Kutipan terpadu/terintegrasi dalam teks
4. Ketentuan spasi dan margin sama dengan teks yang lain
5. Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan
6. Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka           masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbit diantara tanda kurung.
7. Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai  dengan nama     akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri  dengan tahun terbit.
    Contoh :
   “Persuasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain     agar mereka percaya dan akhirnya bertindak dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau                   pembicara” (Keraf, 1983:3).

Kutipan langsung di atas, dapat diubah menjadi kutipan tidak langsung berikut ini :
Menurut Keraf (1983:3), persuasi pada dasarnya tulisan yang bersifat mempengaruhi keyakinan pembaca agar bertindak bahkan mengikuti apa yang dikatakan penulis.

Dari contoh di atas, lihat kutipan berikut!

Penganalisisan data ditujukan untuk mengupayakan pemahaman pembaca terhadap hakikat penelitian yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Bodgan & Biklen (1982:145) yang berbunyi,
“Analisis data adalah sebuah proses sistematis dalam mencari dan menata transkripsi wawancara, catatan-catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang berhasil dikumpulkan demi meningkatkan pemahaman Anda dan memudahkan Anda untuk mengkomunikasikan temuan penelitian Anda kepada pihak lain”.

Diambil dari Brawijaya University , 2014

Kali ini tidak ada tugas latihan , anda hanya diminta mengunduhnya saja sebagai bahan materi . Terimakasih

Posting Komentar

0 Komentar