Ditengah
kesibukanku mengolah nilai kurtilas kelas X OT3 yang menjadi tanggung jawabku ,
aku juga harus memikirkan bimbelku yang saat ini sedang memiliki program
Intensif kelas IX SMP yang senin besok sudah akan menghadapi ujian Nasional
selama 4 hari sampai hari kamis . Kumulai sejak tanggal 6 April lalu , memang sudah kuhitung hingga ujian berakhir mereka
akan semakin terasah menghadapi model soal ujian sejak 5 tahun ke belakang .
Dimana mereka belajar setiap hari kecuali hari Minggu . Mereka adalah murid setiaku sejak kelas 5 SD
hingga sekarang .
Bukan
soal bimbelku yang akan kuceritakan disini , tetapi soal Ms Rista , tutor
bimbelku yang mengajar Bahasa Inggris diIntensif ini . Aku baru mengenalnya
begitu kelas intensif ini dimulai . Masih muda sekali dan baru lulus 2 tahun
lalu . Penampilannya imut , tapi suaranya cetar membahana , dan asyik sekali
mengajar bahasa inggris . Sama sepertiku , menikmati sekali perannya sebagai
guru Bahasa Inggris yang di UN kan . Namun , tiba kali ke 4 mengajar , Ms Rista
sama sekali tak bisa kuhubungi , atau ku sms . Aku sempat kelabakan , bagaimana
tidak, tidak mungkin aku mencari lagi pengganti dengan waktu mepet . Ini juga
awalnya adalah kawanku , tapi karena menjelang ujian ini kawanku juga sibuk ,
oleh karena itulah di oper ke Ms Rista .
Anakku
bungsu sempat menghendle pertemuan ke 4 bahasa inggris itu , tapi anakku takut
merasa tidak maksimal , walau Alhamdulillah muridku yang 10 orang sangat enjoy
. Malamnya baru kudapat kabar bila Ms Rista ayahnya harus masuk ruang ICU .
Tapi tidak bilang sakitnya apa dan dirawat dimana . Tapi aku tetap mensuportnya
dengan ucapan yang menenangkan tak tega kutanya tanya .
Pertemuan
ke 5 pun Ms Rista juga belum bisa hadir , karena ayahnya masih di ruang ICU ,
aku sempat bingung campur aduk perasaanku , rasa tanggung jawab itulah yang
membuatku gelisah . Untung kawanku yang merekomendasikan Ms Rista mau
menggantikan walau terburu buru . Tapi untunglah . .
anak anakku tidak kecewa . Memang sebagian sudah ada yang les bahasa
inggris , jadi agak mempermudah translatenya .
Alhamdulillah
pertemuan ke 5 Ms Rista bisa , walaupun itu nego waktu pagi , aku sempat agak
sebal , tapi aku tahan , kujaga sampai dia bisa bertahan sampai anak anakku
selesai ujian . Akhirnya kami bertemu juga , saat anak anak mengerjakan lebih
dulu sebelum dibahas , barulah ms Rista bercerita bahwa ayahnya harus cuci
darah dan badannya sudah bengkak , diawali dari gula diabetesnya . Aku terdiam
, teringat akan almarhum yang sama ceritanya , dan ketika kutanya , sudah coba alternative
? dia bilang justru setelah mencoba alternative
itulah keadaannya mulai memburuk .
Alternative
memang cocok cocokan , dan harus diminum sesuai kadar serta kapasitasnya .
Harus didampingi obat dokter juga . Ms Rista bercerita bahwa dia adalah anak
satu satunya dirumah itu . Ayahnya sudah 56 tahun , dan ibunya 48 tahun . Dan
dia harus bergantian menjaga ayahnya karena ibunya juga harus bekerja . Itu
kenapa dia tak bisa mengajar ditempatku , bahkan mengajar disekolahpun
ditinggalkan pula . Jatuh simpatiku , da nada rasa berdosa didadaku . Ikut
merasakan penderitaannya . Lalu dia tunjukkan pula bahwa , sudah ada rujukan
dari rumah sakit saat ini kepada rumah sakit yang ada mesin cuci darahnya .
Ibunya sudah tak mampu menghadapi ini , stress berat , jadi semua harus
ditanggungnya sendiri . Kupeluk Ms Rista dengan penuh sayang , maafkan aku ms , semoga kamu kuat , ayo ,
segera selesaikan . Aku coba cari info dimana RS yang bisa cuci darah ya ,
kataku iba . Ms Rista menangis , kuhapus air matanya , ayo sist must be strong
!! kataku dengan bahasa inggris. Ya
ternyata dia bingung bagaimana proses ke RS mana dan bagaimana , kasihan .
Selesai
mengajar , akupun sudah siap dengan info RS yang dimintanya , dan kukuatkan
untuk berserah diri ke Allah minta yang terbaik . Ayo kamu bawa motor sist
kataku . Yang kuat ingat ayah dan ibumu menunggu . Kupandangi motornya yang
terus menjauh meninggalkanku . Maafkan aku , aku harus menyiapkan raport UTS
sist , kataku dalam hati .
Dan
malam ini , sebuah sms masuk ke ponselku , Ms , racunnya sudah masuk ke otak
katanya dengan icon menangis dari Ms Rista . Aku merinding , teringat almarhum
, detik terakhir juga begitu . Yang sabar ya Ms, Mintalah terus yang terbaik
dari Allah . . .aku ingin sekali segera berangkat menengok ke rumah sakit
dimana ayahnya berada kini , tapi jujur aku masih trauma . . .dengan alm dulu ,
walau telah berlalu hampir 3 tahun . Yang
sabar ya Ms Rista . . .maafkan aku
11 Komentar
Ricky Almahenrah X TKJ 1
BalasHapusArlingga Prayudana
BalasHapusX TKJ 3
Nama : LAODE ALAFANDI .A
BalasHapusKelas : X.TKR.3
ELSA ANGGI APRLIANA
BalasHapusXII.AP1
SAFIRAH RAZANA XII AP 1
BalasHapusSAFIRA RAMADHANI XII AP 1
BalasHapusMEITA FAUZIATI XII AP1
BalasHapusNama:Rizky Yasin Fadilah
BalasHapusKelas:XII TKR 3
Tugas MTK bikin cerpen
MS Rista
Di tengah kesibukanku mengolah nilai kurtilas kelas x ot 3 yang menjadi tanggung jawabku aku juga harus memikirkan bimbel,bukan soal bimbelku yang akan kuceritakan di sini tetapi soal MS Rista.Tutor bimbelku yang mengajar bahasa inggris.Tiba kali ke 4 mengajar,MS Rista sama sekali tak bisa dihubungi.Anaku bungsu sempat menghendle pertemuan ke 4 bahasa inggris.Pertemuan ke 5 pun MS Rista juga belum hadir,karena ayah nya diruang ICU.Alhamdulillah pertemuan ke 5 MS Risya bisa hadir.Alternatip memang cocok - cocokan tapi harus di dampingi obat dokter.Kupeluk MS Rista dengan penuh sayang.Semoga kamu kuat.Selesai mengajar akupun sudah siap dengan info RS yang di pintanya.Dan malam ini,sebuah sms masuk ke ponselku MS,racun nya sudah masuk ke otak katanya teringat almarhum detik.Terahir juga begitu.
Komentarnya: MS Rista anak yang taat terhadap orang tuanya,untuk patut di contoh karena memang seharus nya begitu kita sebagai anak harus berbakti terhadap orang tua.
Gilang Nurdiansyah
BalasHapusXII TKJ 3
Chriis Hartanto XII TKJ3
BalasHapusAwad
BalasHapusXII TKJ 3