Setiap rapat kenaikan kelas itu sungguh menggedor hati dan jiwa seorang guru. . Saat itu pedagogik kita dipertaruhkan . . .sejauh mana kita sudah mampu membina dan memotivasi siswa siswi kita . Bukan hasil terakhir yang dilihat , namun proses perjuangan ananda meraih dan menemukan ilmu sebagai bekal melewati perjalanan kehidupan itu lah yang sesungguhnya sang guru mampu meletakkan kesadaran hakiki . Bukan SP, DO, atau nilai merah mereka memperdulikan . Yang mereka perduli bagaimana life skill kelak mereka temukan dan gunakan dalam menghadapi kerasnya kehidupan dunia nyata sesungguhnya . Sambil menghadapi masa masa pubertas atau pencarian jati diri yang amat melenakan . Apalagi ditingkahi dengan rasa malas , kurang motivasi eksternal atau internal . Biasanya saat kenaikan kelas disitulah kita bisa memahami keadaan siswa kita sesungguhnya .
Butuh guru wise menghadapi hal ini seperti memainkan benang layangan kapan harus ditarik kapan harus diulur . Banyak produk gagal ananda justru saat melewati masa masa ini tidak ada kerja sama antara guru-siswa dan orangtua . Saya yakin setiap anak pada dasarnya pintar dan memiliki mutiara terpendam yang bila mereka mau pastinyanya bisa melejitkan mutiaranya itu atau hilang sama sekali . Masalahnya mereka itu mau atau tidak . Lihatlah Thomas Alfa Edison yang sudah di judge idiot oleh guru guru nya dan tanpa kenal menyerah menemukan Lampu setelah percobaan 10001. Lihatlah pula Thomson bersaudara di label gila . . .namun akibat kegilaannya kita bisa menikmati pesawat terbang . Dan masih banyak lagi . . .Ananda belum ada apa apanya , tapi baru gagal sekali dua kali rasanya dunia seakan mau runtuh !! Jangan pernah takut salah !! Karena dengan salah kita tahu bagaimana menemukan yang benar .
Mereka anak anak kita , yang harus terus kita motivasi agar punya daya juang maksimal . . .jangan pernah lelah kawans guru . Sampaikan pada siswa , belajar memang lelah . . . Capek, bete ,. . .menyebalkan . .tapi kelak kalian lebih capek bila kalian membuang waktu untuk belajar , dan ketika terjun dimasyarakat kehidupan tidak ada bekal kehidupan yang kalian bawa . . .
Dan tidak perlu saling berselisih paham atau merasa anak harus kita paksakan mengikuti aturan kita , betul betul harus mau legowo dan sabar , mengerti karakter anak anak kita berbeda . Kalau kita paksakan yang ada kita sendiri yang akan naik darah / stress karena merasa tidak tercapai ketuntasan nilainya , tapi harus memberi pelajaran dengan nilai minim dari kita . Tentu kita bisa baik baik menyampaikan itu ke siswa .
Dan tidak perlu saling berselisih paham atau merasa anak harus kita paksakan mengikuti aturan kita , betul betul harus mau legowo dan sabar , mengerti karakter anak anak kita berbeda . Kalau kita paksakan yang ada kita sendiri yang akan naik darah / stress karena merasa tidak tercapai ketuntasan nilainya , tapi harus memberi pelajaran dengan nilai minim dari kita . Tentu kita bisa baik baik menyampaikan itu ke siswa .
Kalau ananda Lelah , pusing , bingung ? Itulah tanda ananda sudah mulai berproses belajar . . Kalau belajar ga bingung, cape , santai ? Nah itu baru saya bingung sebagai guru . Berarti proses menuju dari tidak tahu menjadi tahu tidak ada ,
Namun yang harus kita sadari para teman guru adalah . . .kemampuan setiap anak itu tidak sama . Kecerdasan itu banyak macamnya , dari kecerdasan itu ada macam macam dalam diri setiap anak , istilahnya adalah kecerdasan ganda atau multiple intelengensia . Pada dasarnya siswa adalah
individu yang unik. Setiap siswa memiliki potensi dan kemempuan yang berbeda
antara yang satu dengan yang lain. Tidak semua individu memilki profil
intelegensi yang sama. Setiap individu juga memilki bakat dan minat belajar
yang berbeda-beda.
Setiap siswa memang memiliki
potensi yang berbeda – beda dan memilki pilihan untuk mengembangkan potensi
yang dimilikinya, namun ada beberapa pengetahuan dan kerterampilan dasar yang
perlu dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah yaitu
kemampuan atau kompetensi dalam bidang :
Howard Gardner (1983)
mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tujuh jenis kecerdasan dasar
yaitu :
Kecerdasan bahasa
Kecerdasan matematis logis
Kecerdasan spasial
Kecerdasan kinestetis jasmani
Kecerdasan musikal
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan intrapersonal
Jadi bisa dipahami , bila seorang siswa bisa memahami 1 atau lebih kecerdasan . Tergantung kemampuan dan kecerdasan setiap orang . Bila matematikanya kurang pasti ada pelajaran lain yang disukai dan diminati . Namun saya juga percaya bila seorang guru mampu membangkitkan dan memotivasi kecerdasan setiap siswa . So , butuh kemampuan pedagogik guru agar bisa melejitkan kecerdasan siswa .
18 Komentar
NAMA:REZA NING PERDANA
BalasHapusKLS:X TKR 3
Nama : LAODE ALAFANDI .A
BalasHapusKelas : X.TKR.3
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusErna Delina
BalasHapusXII AK 2
lukas hutajulu
BalasHapusx tkr 4
DANIELJHON R.H
BalasHapusX TKJ 2
Tino Septianto
BalasHapusX TKJ 1
Dwi Wahyu Wijayanto
BalasHapusX TKJ 1
Kiswah Fadhilah
BalasHapusX.TKJ 3
Maria Eva Daya Ningrum
BalasHapusXIIAP2
Eka Cahyaning Wulan
BalasHapusXII AP2
Eka Cahyaning Wulan
BalasHapusXII AP2
Lisa tri saputri sihombing
BalasHapusXII AP2
Monica Chandra
BalasHapusXII AP2
Agnes evy m
BalasHapusXII.Ap1
ema kristiana
BalasHapusXII ap 2
Aldi
BalasHapusXII TKJ 3
TAUFIK IQBAL XIITKJ3
BalasHapus