Mengapa Harus Menulis?

Mengapa saya harus menulis? Itu pertanyaan yang kadang ditanyakan oleh teman-teman, bahkan diri saya pribadi. 

Menulis itu kata sebagian orang menyita waktu dan pikiran. Jadi untuk apa capek-capek menulis? Ada juga yang berkata seperti itu. Saya hanya tersenyum sendiri, karena memang kalau setan lagi lewat pertanyaan itu juga timbul dalam diri saya pribadi. Memang betul sekali, tetapi semenjak sarana dan prasarana saya menulis terbuka lebar, saya kini begitu bersemangat. 
 Salah satunya adalah saat bergabung dengan komunitas penulis, atau saat membaca tulisan seorang teman yang kalau saya baca itu, makjleb banget. Sangat mengena sekali. Itu artinya, sayapun memiliki perasaan yang sama, kenapa bukan saya yang menulis lebih dahulu? Atau seharusnya memancing saya juga untuk menulis, apalagi pengalaman saya merasakan sendiri misalnya. Jadi menulis buat saya salah satunya adalah menuliskan perasaan saat mengalami sebuah pengalaman yang buat saya, sangat berkesan. 

Menulis juga buat saya adalah ajang berbagi pengalaman hidup. Seperti pengalaman saya membesarkan anak laki-laki yang amazing buat saya. Bagaimana saya melewatkan tumbuh kembangnya dengan suka dukanya. Dan kini mereka sudah dewasa itu juga jadi kebanggaan saya berhasil melewatkan tanpa tragedi berarti. Walau juga bukan tanpa peristiwa berarti. Saya bangga memiliki 3 jagoan dalam hidup saya yang membuat saya terus belajar dan belajar lagi.

Menulis juga sarana saya mengasah pikiran dan perasaan. Berpikir ekstra bagaimana tulisan saya bisa saya posting baik di wall pribadi FB, blog pribadi, atau di media sosial lainnya, terlebih harus berjibaku dengan waktu, yang kalau tidak hati-hati membuat saya keteteran sendiri. Bagaimana perasaan saya saat di like pembaca dimanapun atau di kritik melalui komentar betul-betul mengharu biru perasaan. Sedih, kesel, sebel, senang dan sebagainya. Benar-benar belajar menerima keadaan itu.
Terakhir menulis juga sarana saya mencapai tujuan. Tujuan apa saja? Pertama, membagi pikiran dan perasaan saya, kedua cara saya belajar melatih tulisan agar lebih berkualitas. Ketiga, saya kan juga punya bisnis atau usaha, nah menulis juga sarana saya memperkenalkan produk dan usaha saya kepada khalayak ramai. Keempat menulis juga sarana saya mencapai tujuan-tujuan seperti silaturahmi, pencapaian prestasi, promosi diri, memperbesar link atau hubungan dan masih banyak lagi. 

Yang jelas dengan menulis, saya menorehkan jejak sejarah hidup saya dan keluarga yang saya punya. Kelak bila saya tidak ada, tulisan ini bisa menjadi manfaat untuk siapapun yang membaca, otomatis pahala yang mengalir dalam amalan saya yang bermanfaat yang saya tinggalkan. Itu yang membahagiakan saya. Tujuan tertinggi dalam hidup. Sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.  Aamiin ya Allah ijinkan itu untuk selalu saya miliki sebagai semangat

Posting Komentar

1 Komentar