TIPS MENGHADAPI ANAK REMAJA YANG SUKA MEMBANTAH


Pernah merasakan enggak mak? Keadaan dimana ketika Emak bicara dengan anak selalu dibantah? Anak remaja zaman now, umumnya sama. Cenderung membantah dikedepankan, bukan mendengar. Bagaimana cara mengatasi anak muda seperti itu di atas? Berikut ini beberapa tips menghadapi ananda di rumah, bila sering membantah. 

1. Bicara baik-baik dari hati ke hati.
Biasanya orangtua cenderung emosi jika menghadapi anak yang selalu membantah omongan orangtua. Padahal belum di dengar tuntas tujuannya. Bila keadaan itu terjadi, Emak yang harus belajar menahan diri. Jangan dilawan dengan kekerasan. Karena, yang akan terjadi sama-sama keras. Tidak ada titik temu. Sebaiknya, bicara pada ananda dari hati ke hati. Ajak duduk bersama, atau pada saat makan bersama. Sampaikan, apa yang menjadi uneg-uneg Emak. Umpamakan seperti ini. Signal kalau saling berebut, kan enggak bagus bukan? Begitu juga pesan. Kalau Emak bicara, ananda bicara, siapa yang mau mendengar?  Yang ada, tujuan tidak akan sampai. Sampaikan, kalau Emak ingin saat bicara didengar dulu, setelah selesai baru dijawab. Biar mengerti apa yang dibicarakan dengan jelas, dan tidak mis komunikasi atau miskom istilahnya. Yakinlah Mak, lama-lama ananda juga mengerti jika dibicarakan baik-baik. 

2. Jangan dilawan. 
kesempatan ananda membuktikan atau menyelesaikan omongannya dahulu. Baru setelah selesai,  Emak giliran berikutnya. Belajar bicara tegas ke ananda. Emak dulu bicara, atau ananda yang mau bicara? Supaya ada yang mendengar dan didengar. Tidak berebut dua-duanya bicara. Karena ini juga salah satu cara Emak, membuat keadaan keluarga harmonis. Jadi, harus ada yang mengalah. Semua harus belajar menjadi pendengar, bukan hanya anak saja. Terkadang, sebagai orangtua, egois tidak evaluasi diri, mengapa ananda seperti itu?  Semua dimulai dari Emak sebagai orangtuanya. 

3. Jangan malu bicara maaf, terimakasih dan tolong.
Tiga kata yang bisa membuat harmonis keluarga, dan juga meredakan emosi anak remaja zaman now. Berdasarkan pengalaman penulis  di rumah dan di sekolah, Alhamdulillah membuahkan hasil. Ananda cenderung, melemah emosinya, disaat Emak sebagai orangtua mau mendengar dan memahaminya. Semua dimulai dari Emak sebagai orangtua. Yang menentukan, apakah ananda mau ditahlukkan atau dipahami? Simpel, pilihan kedua rasanya lebih bijak. Setuju ya Mak? 

Demikian tips menghadapi ananda di rumah yang suka membantah. Semoga menginspirasi ya Mak!

Posting Komentar

7 Komentar

  1. Terim kasih sudah mengingatkan Mbak...Anak saya yang besar kelas 7 SMP kenceng-kencengnya membantah ini...hiks!

    BalasHapus
  2. Anak saya usia 4 tahun sudah bisa berargumen, semoga jangan sampai membantah, heuheuuu.. Terima kasih mba sharingnya

    BalasHapus
  3. Haduuh, anak saya belum bisa ngomong hiiks. Terima kasih infonya yaa Mbak Eliiii

    BalasHapus
  4. Memang menghadapi anak terutama usia menjelang remaja, harus lebih sabar.

    BalasHapus
  5. Usia remaja memang masa2 paling sensitif dan rawan. Kita pun sebagai orang tua harus pandai memainkan Peran meskipun harus ttetap tegas

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah, sulungku sama emaknya udah kayak sama temennya sendiri. Alhamdulillah pula, saat bercanda bisa nyelipin sesuatu. Tapi awal ABG, bener, sensitif.

    BalasHapus
  7. Tips pertama itu terbukti mujarab buat saya berkomunikasi dengan dua anak gadis saya.

    BalasHapus