Jadilah aku perempuanmu sebentar saja
Rasakan sendiri bagaimana rasanya
Mencintaimu itu terlalu mahal
Terlalu rumit untuk dipahami siapapun
Rasakan sendiri bagaimana rasanya
Mencintaimu itu terlalu mahal
Terlalu rumit untuk dipahami siapapun
Jadilah aku perempuanmu sebentar saja
Rasakan hatiku setiap waktu memikirkanmu
Hingga aku mengabaikan keadaanku sendiri
Demi terjaga dari apapun saat kau memanggil
Rasakan hatiku setiap waktu memikirkanmu
Hingga aku mengabaikan keadaanku sendiri
Demi terjaga dari apapun saat kau memanggil
Terasa sulitkah???
Menjadi perempuanmu dengan segala egomu
Yang tak mau mengerti sulitnya menjalani
Mahligai rumah tangga tanpa komunikasi
Menjadi perempuanmu dengan segala egomu
Yang tak mau mengerti sulitnya menjalani
Mahligai rumah tangga tanpa komunikasi
Diamku kau anggap pembangkangan
Ramaiku kau anggap pemberontakan
Denyut nadi seakan terus berdetak
Memikirkan apa yang terbaik kupersembahkan
Ramaiku kau anggap pemberontakan
Denyut nadi seakan terus berdetak
Memikirkan apa yang terbaik kupersembahkan
Kepada siapa aku memeluk?
Bila peluh tangis kau anggap kelemahan
Senyumpun tak mampu kau beri dalam kelembutanmu
Pulangmu hanya melampiaskan hasratmu
Bila peluh tangis kau anggap kelemahan
Senyumpun tak mampu kau beri dalam kelembutanmu
Pulangmu hanya melampiaskan hasratmu
Kehadiranmu selalu diminta
Padahal bukankah itu kewajiban-mu
Hadir dalam rumah yang niat kau bangun bersama
Menyemai pondasi cinta perlahan-lahan
Padahal bukankah itu kewajiban-mu
Hadir dalam rumah yang niat kau bangun bersama
Menyemai pondasi cinta perlahan-lahan
Tak kuelakkan banyaknya mereka
Yang hadir dalam hidupmu wahai lelakiku
Yang kumasalahkan, mampukah engkau adil
Berbagi segalanya dalam hidupmu nanti??
Yang hadir dalam hidupmu wahai lelakiku
Yang kumasalahkan, mampukah engkau adil
Berbagi segalanya dalam hidupmu nanti??
Takkan mampu aku menolak takdir
Namun, keinginan lari dari ketentuan-Nya
Namun, keinginan lari dari ketentuan-Nya
Seakan terus menggoda menyapa
Meninggalkan hibaan prasangka demi prasangka
Meninggalkan hibaan prasangka demi prasangka
Sejauh apa kumampu menghindar
Nyatanya cintamu masih menjadi panglima
Yang bertahta untuk terus bertahan
Sedangkan keikhlasan masih melayang-layang
Yang bertahta untuk terus bertahan
Sedangkan keikhlasan masih melayang-layang
Kau tanya apa mauku?
Kau marah katamu aku tak bersyukur
Padahal . .
Sederhana yang kuminta darimu
Padahal . .
Sederhana yang kuminta darimu
Jadilah lelakiku, imamku yang mampu
Membagi lahir dan batinmu sama berdiri tegak
Membagi lahir dan batinmu sama berdiri tegak
Memberikan remah kasih sayang
Walau tanpa kesempurnaan tapi . . .dengan kesadaran
Griya Kompas tanpa Bayanganmu, 18 Mei 2018
#day2ramadhankareem
#day2ramadhankareem
0 Komentar