Malam ini ada yang berbeda dari malam biasanya. Faisal masuk kamar lebih cepat dari kebiasaannya yang suka begadang menonton sampai malam. Malam ini kerinduannya pada Susan tak terelakkan, kesadaran nya yang telah mengabaikan hati ibu dari anak-anaknya begitu menguat. Kerinduan telah menutup kebodohannya selama ini yang tak pernah sedikitpun mencoba mengerti perasaan Susan.
Susan bukan tak tahu, hanya baginya hanya memiliki kewajiban dan bertahan demi ketiga anaknya. Menghakimi bukan kewajibannya, hanya sikap diam tak bisa dibohongi dari sikapnya. Walau Bungsu berusaha menggoda orangtuanya untuk bercanda, tapi sesungguhnya begitu terlihat kekakuan yang timbul.
Getar suara handphone mengagetkan Susan saat memasuki kamar. Ada rasa takut jika Ammar menghubunginya. Malam-malam lalu Susan biasa menjawab bila sudah di peraduan. Tapi kali ini . . .tak mungkin. Faisal pasti akan sangat marah sekali dan merusak jam-jam istirahatnya. Diliriknya notifikasi yang terlihat di layar.
Seakan pura-pura mengisi hp yang hampir lowbat, Susan mematikan gadget nya. Lalu kembali berbaring di sebelah Faisal yang saat itu seperti kepanasan. Serba salah bersikap, tak tahu harus bertindak apa menakhlukkan kembali hati Susan yang tersakiti.
Susan sendiri sudah terlelap dan menenggelamkan diri pada lautan impian tentang Amar. Tak bisa dipungkiri, kerinduan pada sapaan dan keisengan anak muda itu begitu mengganggu perasaannya. Menggodanya untuk melupakan pekerjaan kepala sekolah yang semakin hari semakin menggunung jelang masa berakhir periode jabatannya.
Amar begitu berani datang ke sekolah tempatnya bertugas. Berpura-pura melamar pekerjaan membawa map coklat ditemani satpam tugas pagi itu.
"Halo mis, ketemu lagi kita" Sapa Amar tanpa beban.
"Hei, ide konyol apa? Beneran mau ngelamar jadi guru?" Tanya Susan penasaran
"Mis mau saya jadi guru di sini? Supaya bisa bertemu setiap hari?" Pertanyaan nakal justru terlontar tanpa basa basi.
Senyum Susan jadi mengembang menahan tawa atas kekonyolan Amar. Tak mungkinlah. Susan tahu persis Amar wiraswasta, tak mungkin mau jadi guru. Tapi, ide brilian Amar ke sekolah dengan pura-pura melamar patut diapresiasi. Seperti gadis muda yang tersanjung dikejar pujaan hati, Susan terus tersenyum di hadapan Amar.
"Saya kangen Mis," Suara yang keluar itu cukup membuat kaget Susan, sekaligus memerahkan pipinyanya yang cabi.
Belum hilang kagetnya, sebuah pelukan membuat sesak dadanya seketika. Tapi, kok justru dia merasakan tindihan yang terasa berat, . . .
"Amar, jangan . . .nggak enak dilihat guru-guru dan orangtua siswa kita begini!" Bisik Susan.
"Ummi! . . ." Sebuah suara seakan membuyarkan bisikan Susan barusan.
Susan terkaget dan membangunkan dari tidur lelapnya. Rupanya hanya mimpi saja.
48 Komentar
Oh tidaaak..
BalasHapusKesebut namanya pula. Duh gimana nih, mau jawab apa nih Susan.
Makin penasaran dengan lanjutannya ah jadinya
Ha ha iya Susan bingung juga njawab nya nantikan ya
HapusWkwkwk susan oh susan ... dalam masalah besar nih. Lanjuut Mis ceritanya.
BalasHapusKira-kira Susan bakal jawab apa ya? Nantikan episode selanjutnya
HapusAkhirnya ada lagi lanjutannya. Aduh bahaya itu ampe kebawa mimpi dan ngigo nyebut nama.. penasaran kelanjutan kisah faisal gimana yah miss hehe
BalasHapusEntah seperti apa marahnya Faisal Susan masih meraba, akankah . . .ah tunggu saja ya
Hapushihihii, kebayang itu menyebut namanya dalam mimpi, hihihi. ditunggu kelanjutannya ya, hihii
BalasHapusSeorang perempuan dan istri sampai kesebut nama seseorang itu artinya . .
HapusHaaayaaaah... Saya kaget juga spitles mau jawab apa sampai ketahuan nyebut nama lelaki lain, wkwkwk... Bingung dan penasaran nih Miss, hihihi, ditunggu lanjutannya ya Miss...
BalasHapusApakah Faisal mau menerima alasan Susan? Kira-kira Susan akan memberikan pembelaannya seperti apa?
HapusWahhh, buahaya ini. Duh amit-amit jangan sampai kejadian deh. Bisa perang dingin nanti, wkwkwkwk
BalasHapusBisa jadi malah perang Baratayudha sepertinya, nantikan ya episode selanjutnya
HapusHmmm...bahaya uy. Pantas aja Faisal marah.
BalasHapusSudut pandang yang berbeda akankah mencapai puncaknya?
HapusAw..aw..aw. Sudah masuk babak bahaya ini. Ikut2an deg2an dengan kisah cinta yang subyeknya tak biasa ini.
BalasHapusEh, saya ketinggalan yg part 10 kayaknya.
Hayuk dibaca dulu part 10 nya mbak hihi
HapusKisah cinta yang tak biasa... Bahaya ini haha.. Ditunggu kelanjutannya miss
BalasHapusTidak biasanya dimana ya mbak? Apakah karena seorang kepsek dan alumni siswanya?
HapusAduhhhh bahaya nihhh...ikut deg-degan. Ahh tggu ahh bagian slnjutnya...
BalasHapusSabar-sabar tahan emosi, mau semedi dulu kira-kira seperti apa si lelaki tak bertuan ini
HapusWow cuma mimpi, kenapa kebangun ya, padahal lagi seru serunya
BalasHapusHe he mbak Ruhama ditunggu ya episode kelanjutannya
Hapuswah.. abis ini susan perang dunia ke 3.
BalasHapusBisa jadi lagi semedi dulu buat cari kelanjutannya
HapusWow... Penasaran nih bagaimana kelanjutannya hehehe
BalasHapusTunggu ya belum fokus lagi buat cerita
HapusLaaah, lagi masuk ke cerita ternyata mimpi. hehe
BalasHapusJadi penasaran sama jawabaannya.
Hayuk ikutin terus mbak
HapusWaduuuuuh gimana nih Susah cilaka kalau begini jadinyaaaa
BalasHapusIya ya repot kalau ketahuan begini jadinya
HapusSaya yang deg degan...takut ketahuan Mbak. OMG, lindungi keluarga ini🙏.
BalasHapusDitunggu lanjutannya Mbak... Jantung jadinikut berdetak kencang membaca cerita ini 😊😊
Wah gimana ya mbak biar nggak ketahuan?
HapusHuaaduuuhh, kacaauuu jadinyaaa...
BalasHapusPake detail segala pula sebutnya, guru2 dan orangtua siswa, huaduuuhhh...
wkwkwkwk kenapa mbak he he
HapusHuaaa kok bisa itu kebawah mimpi nyebut nyebut nama lelaki lain, duh jadi pengen tau kelanjutannya gimana ini
BalasHapusBoleh banget nih mbak ditunggu ya
HapusPenisiriiiin hihihi
BalasHapussabar ya mbak
HapusJadi deg-degan sendiri bacanya, Mbak..haha. Keren ih...
BalasHapusalhamdulillah ditunggu kelanjutannya ya
HapusWahh, tiba-tiba pas baca ini hatiku jadi gelisah. Speechless ihh. Penasaran mba sama lanjutannya
BalasHapussabar ya mbak ditunggu kelanjutannya terimakasih
HapusWah, ampe kebawa mimpi gtu..bahaya ini
BalasHapusJadi perang gak y?
Hihi
Lanjut ah
Dibikin perang nggak ya? atau disudahi?
HapusYaa kok bersambung sih, jadi penasaran nih dengan kelanjutannya. Kira-kira apa yang terjadi ya setelah Susan menyebut nama Ammar tapi untungnya itu cuma mimpi ya.
BalasHapusItu saking kangennya mbak he he
HapusWaduh bahaya. Mimpi sampe nyebut2 nama cowok lain. Jelas suami marah lah
BalasHapusNamanya juga mimpi ya mbak he he
Hapus