Luka Itu Menuju Kematian Hati


Memerah luka tanpa menyayat.
Bagai memercik cuka dalam irisan tanpa darah.
Meriak gelombang tanpa menepuk.
Lebih dalam dari menggunting dalam lipatan lainnya.

Jika hidup hanya seperti lampu
Setelah putus atau redup usai maknanya
Takkan ada kelanjutan peristiwa
Karena perginya kehidupan hanya permainan

Dunia bukan panggung sandiwara
Emosi tak perlu dikedepankan
Dalam diam biarkan luka menganga
Tak perlu dirasa dalam pikiran berkepanjangan

Getir perjalanan hanya siklus biasa
Pada setiap mahluk tanpa nyawa
Tak perlu rona dalam kehidupan . . .
Sejatinya matinya hati tak perlu ditangisi.

Episodenya penuh luka menganga dalam datar hati tanpa kata

Posting Komentar

0 Komentar