BOM WAKTU KEADILAN

Andai hati bisa kupindah
Takkan mungkin semerana ini.
Bukan perempuan yang mudah ke lain hati,
Walau mungkin ada yang lebih mencintai dan mendamaikan hati

Mengapa ego besar sekali
Mencintai dengan caramu.
Berontakku tak pernah mampu
Emosimu seperti tembok Cina bagiku

Tak adil sejak dalam pikiran.
Jiwa raga pikiran dan usaha tak pernah cukup
Membuat keadilan berpijak pada pelukan
Terlalu banyak persembunyian hatimu

Katakan caraku bertahan
Melewati perjalanan tanpa kecemburuan dan tangisan
Tanyakan hatimu, mampukah bahagia
Di atas puing kesakitan yang ditaburkan?

Terbuat apakah hatimu?
Setega itu memperlakukan dan mencintai
Sedangkan perjuangan telah habis peluru tak bersisa
Bertahan demi ibadah surgaNya semata

Bila . . .
Bahagia terus dipertaruhkan
Elegi nestapa tanpa . . .

Posting Komentar

0 Komentar