LELAKI TAK BERTUAN (19)


Faisal memang tidak bertanya banyak pada Susan tentang kehamilannya. Sempat sedikit ganjil, tapi Faisal sadar,  Susan memang pernah meminta ijinnya untuk mencopot spiral seperti saran dokter kandungan. Bungsu mereka sudah  SMP kini. Jangan sampai spiral yang terpasang dua kali di rahim Susan berdiam lama.

Baca juga:
https://misjulie.blogspot.com/2019/07/lelaki-tak-bertuan-17.html?m=1

https://misjulie.blogspot.com/2019/07/lelaki-tak-bertuan-18.html?m=1

Terlebih keinginannya memiliki anak untuk mengikat hati Susan yang telah dihianatinya. Faisal hanya berpikir sederhana, dengan adanya anak, Susan kembali cair dan bisa menerimanya lebih baik. Perempuannya yang dinikahi siri tak memberinya anak, bahkan dia baru tahu kalau istrinya masih memiliki suami. Perempuan itu meninggalkan rumah demi pelariannya kepada Faisal yang dianggapnya bisa membahagiakannya. Selain lebih muda, tampangnya juga banyak uang.

Faisal memang selalu perlente kalau keluar rumah, walau sebenarnya bokek. Baginya penampilan itu nomor satu, baru yang lainnya. Bertemu perempuan itu sebenarnya saat dalam perjalananya menuju Jakarta. Tujuan utama Faisal adalah mencari pekerjaan di Jakarta dengan bantuan mantan bosnya, Habib. Saat itu, duduk di sebelahnya perempuan lumayan cantik walau sedikit lebih tua tapi terlihat sosialita.

Perjalanan kereta dari Semarang hingga Jakarta akhirnya diwarnai cerita ngibul keduanya. Perempuannya mengaku sedang mencari orang yang mau diajak kerja sama mengembangkan modal. Tapi tidak mau sembarangan orang dipilih. Faisal sendiri mengaku pebisnis yang sedang mengembangkan usaha tapi masih butuh tambahan modal. Entah apa kemudian yang bergelayut dipikiran keduanya. Terjadilah saling tukar nomor ponsel.

Faisal baru tahu belakangan kalau perempuan yang dinikahinya adalah wanita Semarang juga seperti istrinya. Tapi Faisal memilih diam dan menutupi keadaannya, merasa bersalah terjebak cinta sesaat karena butuh uang. Dijanjikan akan memberi modal setelah resmi menikahi nya secara agama di hadapan Habib mantan bosnya. Penyesalan Faisal tak berujung begitu tahu kalau perempuan itu tidak punya modal seperti yang disampaikan saat di kereta. Nasi sudah menjadi bubur.

Nia perempuannya terpaksa berbohong karena lari dari rumah suaminya yang 20 tahun lebih tua dan sudah memberinya anak 6 serta dua cucu. Gaya hidupnya yang materialistis tak mendapatkan keseimbangan, karena suaminya kini sudah memasuki pensiun. Sementara anak-anaknya belum ada yang bekerja. Dua anak perempuan nya sudah memberinya cucu, tapi hidup pas-pasan. Haruskah tega memaksa keduanya untuk memberikan uang jajan lebih untuk dirinya? Sementara hidup mereka saja pas-pasan.

Susan memang tidak pernah tahu, kalau pernikahan Faisal yang kedua berangkat dari kebohongan. Keduanya hidup menderita akibat kebohongan masing-masing. Namun, rasa malu membuat Faisal bertahan. Terlebih Nia sudah tahu kalau istri Faisal ternyata kepala sekolah. Kesempatan baginya untuk memeras demi uang belanja rumah tangga mereka. Faisal bukanlah suami yang tidak tahu diri. Walau memang menghianati Susan, namun dia tak ingin Nia mengganggu Susan dan anak-anak nya.

Nia memang mengancam berkali-kali untuk datang ke sekolah Susan dan menceritakan pernikahan sirinya dengan Faisal. Hal itulah yang ditakuti Faisal.  Susan terlalu baik buatnya, sempurna sekali kebaikannya di mata Faisal. Manut sebagai wanita Jawa, tidak pernah menuntut atau marah-marah seperti Nia. Tidak punya uang juga Susan diam, selalu cari cara untuk bertahan, tidak seperti . . . Ups, tidak sadar Faisal kini mulai membandingkan.
Jangankan Hp, dompet saja kalau tidak disuruh takkan dibuka oleh Susan. Susan sangat mengerti agama, namun apakah cintanya masih bertahan dengan keadaan yang Faisal buat sendiri?  Sudah 10 tahun Faisal tidak pernah menafkahinya. Jarang pulang ke . . . Faisal malu pada Susan yang setiap hari berangkat dan memiliki peluang untuk keuangan. Tidak seperti dirinya. Rasanya 10 tahun ini keadaan sangat tak bersahabat.

Posting Komentar

0 Komentar