PERBEDAANLAH YANG DISEBUT BAGIAN DARI DEMOKRASI


Kalau membalas komentar ketika menulis di web lain, dikritik atau dicaci sudah biasa. Tapi kalau dua hari ini saya membalas komentar di suatu grup, itu karena sedang melatih mental keperempuanan, kepenulisan, marketing dan apalah, apalah. Alhamdulillah nggak pakai mewek atau menangis apalagi berdarah-darah.

Katanya, Kalau yang hak dikalahkan atau dicurangi lalu kita kecewa, menangis  dan marah, bersyukurlah ... karena, itu tanda benarnya iman. Berbahaya, kalau kita senang dan bahagia melihat kebatilan yang menang, itu tanda iman sedang bermasalah bagian dari sifat orang munafik! Semoga  kita terlindungi Allah dari sifat-sifat demikian.

Alhamdulillah, walhasil hari ini saya nyaman saja. Prinsipnya adalah  sampaikan walau hanya seayat saja, lagiankan cuma kenal di medsos kok nggak lihat mimik wajah abaikan saja sakit hati. Di rumah,  perbedaan itu biasa, kami dan sulung terbiasa berbeda kenal dan melihat mimik wajah serta bahasa tubuh, kadang bikin nyesek. Tapi, terpenting adalah  jangan adu mulut yang memancing dendam dan emosi.

Istilahnya HARAM dan NAJIS lah perdebatan semacam itu saya tanamkan sejak kecil. Jauhkan dari keluarga kami sampai anak cucu kelak. Alhamdulillah aman-aman saja sampai sulung berumur  24 th bulan ini. Kalaupun dia jago debat, lah memang kuliahnya saja di ilmu komunikasi, juara debat bahasa Inggris provinsi, kampusnya, pernah jadi si usil di Memet Entong Abu Nawas sinetron, menjadi tokoh antagonis. Mau nggak mau hampir 250 episode penjiwaan nya lumayan ngeri-ngeri sedap.

Alhamdulillah setelah nggak lagi shooting, nggak melupakan kesantunan sebagai anak di rumah dan sebagai kakak kembali mau beradaptasi. Bagaimanapun agama dan keutuhan keluarga adalah pondasi yang selalu ditanamkan dalam keluarga ini. Jadi, berbeda itu biasa, kepala boleh sama hitam tapi dalamnya laut siapa yang tahu. Jangan disamakan apalagi diseragamkan. Kita nggak bisa memaksa orang untuk suka atau benci kita apalagi menyamakan pemikiran. Biarkan mengalir apa adanya. Apalagi tiga jagoan dalam pencarian jatidiri dan ababil (ABG labil hihi). Harus punya napas panjaaang sekale.

Selama silaturahmi dan kebaikan dikedepankan 'sans aje' kata anak sekarang. Berlomba-lomba itu dalam kebaikan, karya, dan amal, bukan yang lain. So, kalau jodoh, rezeki nggak kemana. . .ahahay. Perbedaanlah yang merupakan bagian dari demokrasi bukan yang lain seperti kecurangan, ketidak adilan, atau undisiplin. Berbeda itu bikin dunia berwarna, setuju ya . . .kalau kita semua sama dong, berarti robot atau mainan yang dipajang di etalase. Seragam itu ketika dinyalakan semua ahirrrr kompak berteriak.

Selamat melaksanakan ibadah sholat Maghrib ah temans . . .muhasabah kecil semoga bermakna yeee juga buat self reminder

#msjulipunyagaya

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Kalau saya tipe yang nggak senang debat miss. Apalagi debat kusir. Jadi kadang suka ngalahan. Apalagi ama orang yang bukannya sibuk cari kebenaran tapi malah sibuk cari pembenaran. Akunya jadinya males

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he iya mbak belajar melatih kesabaran

      Hapus