Mencetak Lulusan SMK sebagai Wirausaha Bukan Pengangguran



Sehubungan dengan tingkat pengangguran di Jabar tertinggi, terutama Bekasi, dimana lulusan SMK banyak yang belum tertampung di dunia kerja. Pemerintah melalui program  SPW (Sekolah Pencetak Wirausaha)  di harapkan mampu menjadi alternatif solusi.  bagaimana mencetak siswa menjadi calon pengusaha, pembuka lapangan kerja, bukan hanya mengharapkan pekerjaan.


Tahun pelajaran 2019-2020 ini Ms Juli diamanahi mata pelajaran PKK untuk diampu.  Sejujurnya ngeri-ngeri sedap saat memegang kelas PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan) yang jamnya banyak, tanggung jawabnya berat, membentuknya? Walah dalaaaah nggak bisa SIM salabim. Step by stepnya harus dirancang sedemikian rupa.





Untungnya sejak kecil jiwa usaha dan enterpreneur yang ditanamkan mamah luarr biasa jadi modal, ya aku besar dan lulus sekolah dari hasil warung dan usaha mamah yang hanya lulusan SMP tapi jago salon, masak, dan menjahit. Juga gemblengan papah. Modal jadi guru 30 tahun nggak cukup sieey. Tapi dengan kumpul di KPMI Bekasi Raya, IIDN, Joeragan Artikel, The Post dan grup pengusaha atau komunitas pebisnis lainnya cukup membantu.
PKK itu tidak bicara produk, tapi bicara peluang, mental, setelah itu melahirkan . . . Pebisnis sejati sejak dini. Yang digembleng dengan cuaca dan kondisi apapun tetap optimis dan positif melihat ke depan.



Mulai dari tantangan membuat produk lokal, merancang proposal,  dibuat video tutorial, finishing produksi, unggah video tutorial ke YouTube, dichalenge mampu menjual produk buatan ke guru atau siapapun, membuat promosi, mengungkap potensi diri jika menjadi pebisnis dengan segala kemampuannya, serta wawancara pebisnis idola atau pebisnis sukses untuk dibuatkan video profilnya . . .aaaaaargh masih banyak deh di kepala ms juli.
Sampai terlaksananya market day yang berjalan bergandeng tangan dengan SPW (sekolah pencetak wirausaha) SMK Yadika 13 mulai hari senin sampai Jumat secara bergilir antusias diikuti siswa kelas 12 dengan penuh semangat. Apalagi bila.omzet bisa dua kali lipat modal wadaduuuh bangganya.











Ada yang lapor, "Miiis, dagangan kita laris manis tanjung kimpul, eaaaa"
atau

"Mis, kita tutup lapak duluan yaaa, . . .sudah habis tuuuh" dengan ikon gemez-gemez gimanaaa gitu bikin ms Juli senyum penuh kerling.

Wah, apa saya perlu ganti mapel nih? Dari matematika ke PKK #eaaaa
Apalagi begitu grup Market Day dibuka untuk narahubung. Ms Juli jadi suka ngomporin, iklan mereka biasanya mampir manis ke grup SMK bapak ibu guru SMK Yadika 13 tuuuh. Biasa . . . Memenuhi rasa lapar karena belum sarapan pagi, camilan makan siang bagi bumil, atau makan siang bapak-bapak guru yang harus digoda siswa-siswi yang berkeliling menawarkan dagangan.

#spwsmkyadika13
#enterpreunership

Posting Komentar

0 Komentar