Pernah nggak sih ngerasain nulis mendadak stag? Jetlag sama keadaan, kesibukan, kebuntuan ide yang tak bersahabat? Kalau pernah tozz dulu deh, yaa. Rasanya semua pernah mengalaminya, deh.
Ketika diri mulai meniatkan untuk menulis dan meninggalkan jejak keabadian pemikiran, sebenarnya tidak ada alasan untuk terhenti sejenak, ya. Namun, kadang apa daya jika rentetan waktu seakan tak pernah henti memasung kita keinginan menulis kita. OMG, mashaallah . . . Padahal sukses itu tanpa kata TAPI dan NANTI, ya gess .
Baiklah mari menghibur diri supaya tidak terpuruk dalam perasaan bersalah sehingga malah menghilangkan niatan menulis sebagai ladang amal jariah bekal pulang nanti. Duh, duh, duh. Ya apose . . . Jangaan.
Banyak cara asyik kok untuk membuat kita tetap menulis dimanapun. Menulis itu nggak harus di blog, di buku, atau laptop kita, sobat. Ada tempat alternatif yang bisa terus membuat ukhtie bisa terus menulis, sebagai sedekah dan ladang amal.
1. SW (Status WhatsApp)
Sejak medsos satu ini kian familiar untuk dunia, asyik juga buat menjadi tempat pilihan menulis buat pemula, pebisnis, atau kampiun sekalipun. Banyak yang sudah merasakan keajaiban tempat satu ini sebagai tujuan apapun. Yang pemula jadi bersemangat, buat pebisnis makin mood booster, untuk kampiun bisnis seperti tempat asyiik promosi.
Ada juga yang menulis di WhatsApp sebagai bentuk motivasi atau renungan, di dalam sebuah grup. Bisa mendapat interaksi ataupun tidak. Tergantung seberapa tinggi tingkat kesibukan di grup tersebut. Kalau di grup-grup training menulis, pebisnis, menulis di sini masih menjadi tempat yang asyik. Berbagi ilmu dan pengalaman adalah hal yang lazim dilakukan.
2. Facebook
Mungkin orang sudah bosan, sebagian. Namun masih banyak yang setia dengannya karena Facebook seperti tempat nyaman untuk emak-emak baik yang punya kesibukan atau tidak sama sekali.
Keinginan belajar atau mengikuti training dengan cara terjangkau masih familiar di Facebook. Ada saja yang menawarkan iklan lewat FB ads. Nyatanya menulis di FB masih banyak dilakukan karena lebih familiar dan asyik untuk menulis. Baik menulis status, motivasi, atau informasi selain iklan. Adanya Copywriting sebagai cara halus menjual namun pembeli tidak merasa kita jualin.
Bagi yang mengikuti kelas pelatihan di grup WA biasanya juga sering diminta untuk membuat status atau tulisan di beranda FB nya. Sebagai cara untuk memotivasi diri untuk selalu menulis atau membiasakan setiap hari ada yang ditulis.
3. Twitter
Bermain media sosial Twitter enak juga dilakukan. Karakter yang disyaratkan, pada saat pemilu banyak dimanfaatkan para buzzer baik black Champaign maupun market untuk melakukan perang promosi.
Sementara buat non buzzer banyak yang memanfaatkan untuk menulis banyak hal baik motivasi maupun informasi tulisan dalam bentuk artikel, walaupun harus melakukan twit berkali-kali.
Enaknya di Twitter sangat menjangkau luas banyak kalangan. Walau karakter menulis terbatas, namun banyak juga yang menulis di sini dengan segala keasyikannya.
4. Kelas Pelatihan Daring atau Online
Kelas-kelas menulis saat ini banyak dibuka oleh berbagai komunitas. Komunitas apapun mulai dari komunitas menulis, pebisnis, atau praktisi keilmuan. Tujuannya macam-macam, membuka networking, silaturahmi, pengenalan produk, dan masih banyak lagi. Intinya dipaksa untuk berkumpul dengan orang-orang yang selalu memiliki ide untuk menulis.
Jadi, banyak cara ya gess untuk melatih diri ini untuk tetap menulis. Idenya bisa banyak jika kita mau menggunakan platform yang ada, atau memanfaatkan grup dalam komunitas. Tinggal masalahnya kita mau atau tidak itu saja, sih. Menulis sebagai suatu kebiasaan memang harus dibudayakan. Sehingga, bila kita tidak menulis sehari saja, serasa ada yang kurang. Apalagi jika kita banyak merasakan manfaat akibat menulis itu. Oke, sahabat? Selamat malam
#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day12
#EstrilookCommunity
#Day12
0 Komentar