Bukan Sahur On the Road


Ramadhan ini, ms Juli nggak bisa lagi sahur on the road. Sejak Pandemik Covid-19 ini sudah total di rumah. Biasanya kalau nggak mabit atau keliling di jalan sesekali untuk berbagi kepada sesama, bekal sahur. 

Ada kerinduan akan sesuatu yang hilang tahun ini. Tambah baper ketika siswa di sekolah japri ms Juli, 
"Aku kangen sekolah ms. Kangen bukber sama bapak ibu guru di sekolah. Kangen sambel ms Juli yang enak waktu tahun lalu kita berbuka" huhu ... Mau nangis saja. 

Satu sisi anak dan suami semakin senang karena ibu full di rumah kini. Secara #dirumahaja terus. Ramadhan kini InshaAllah full sahur dan berbuka terus di rumah. Mashaallah hikmah positif di balik kesedihan luar biasa. Jadi sahur nya pun di rumah saja yaa. Jangan di jalan karena keadaan masih belum memungkinkan. 

Menyimpan kerinduan, tak apa-apa ya mas mbak toh kalian juga bisa full sahur dan buka di rumah, bukan? Yakinlah pasti ada waktunya kita akan berkumpul kembali, bersilaturahmi. Kesabaran kita pasti ada ujungnya. Setuju ya ...

Ramadhan, 
Hadirmu adalah damba di jiwa
Memesona dengan sejuta makna
Bagi energi religi yang semakin melesat

Penuhi jiwa dalam dekap tanpa syarat
Memeluk prasangka ilahiah untuk keajaiban
Yakin, peristiwa bukan tanpa amanah-Nya
Ada hikmah setelah musibah

#Tantanganmenulisramadhan
#day3
#joeraganartikel
#sahur

Posting Komentar

0 Komentar