HIJRAH ENDLESS

Setiap manusia pasti pernah salah, dan manusia kan tempatnya salah😭. Tapi ketika dia ikhlas berhijrah, sesungguhnya dia telah berisiko. Segala kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan pasti Allah bayar tunai sebagai penguji hijrah-Nya. 

Tapi, layakkah kita menghakimi bahkan merasa diri lebih baik? Tanpa dihakimipun sesungguhnya dia sudah merasa salah. Tidak ada apapun yang diharapkan, selain dukungan baginya agar tetap Istiqomah dalam hijrahnya. Memang siiih, ujian-cobaan-cercaan-fitnah juga bagian dari balasan tunai atas masa lalunya, untuk memantapkan langkahnya. 

Tapi, cobalah menjadi posisinya sebentar saja. Pasti tak mudah dan berat melewati jalannya. HIJRAH memang ENDLESS, takkan pernah usai sampai Allah yakin kita berjalan pada rel-Nya. Walau, Allah juga tidak butuh ibadah, hijrah, atau penghambaan apapun dari manusia. Karena Allah itu Berdiri sendiri QIYAMUHU BINAFSIHI. 

Hai manusia, kamulah yang membutuhkan kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15)

“Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An-Naml: 40)

وَقَالَ مُوسَى إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ
 جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ
“Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim 8)

Begitu pun, jika seluruh manusia kufur kepada Allah, tidak beribadah kepada-Nya, menelantarkan perintah-perintah-Nya dan melanggar larangan-larangan-Nya, maka hal itu tidak membahayakan Allah sama sekali. Akan tetapi kemadaratannya akan kembali kepada manusia itu sendiri (sumber: google)

“Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu.” (QS. Yunus: 108)

Allah Subhaanahu wa Ta’ala pun berfirman dalam hadits qudsi:

“Wahai hamba-hamba-Ku, andai orang-orang terdahulu kalian dan paling akhir, manusia dan jin, seluruhnya berhati orang yang paling takwa diantara kalian, hal itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikit pun.”

Ibadah itu langsung ke Allah hubungannya tanpa perantara manusia, manfaat dan kemudharatannya akan kembali kepada diri pribadi. Bukan manusia lain yang menanggungnya. Tugas nabi, Rosulullah, dan kita saudaranya hanya mengajak, mengingatkan dengan amar makruf nahi mungkar. Bukan memaksa apalagi menghakimi. 

Melihat siapapun mau hijrah apalagi pada kebaikan adalah hal yang wajib kita syukuri. Karena, banyak yang justru hingga akhir hayatnya tidak diberi kesempatan Allah untuk hijrah apalagi bertaubat. Maka, nikmat Allah mana lagi yang teringkari? 

Apalagi di saat Pandemik Covid-19 ini. Untuk bersama kita merenungi. Betapa Allah tak membutuhkan kita, namun kitalah yang amat membutuhkan. Kuasa-Nya telah Allah tunjukkan, betapa mudah baginya me-restart bumi melalui Pandemik. Untuk kemudian kita hijrah atas keseimbangan bumi yang lagi sesuai dengan keinginan-Nya. 

Kecerobohan dan kelalaian kita diingatkan. Untuk terus kembali hijrah pada tatanan dan aturan atas keteraturan bumi dan ibadah-Nya. Seraya bertasbih memuji Allah yang tak henti menjaga kita dan bumi tempat tinggal sementara yang dipinjamkan untuk menjadi Khalifah dan ibadah pada-Nya. Ini juga jadi evaluasi diri seorang ms Juli yang juga manusia tempatnya khilaf dan dosa. Semoga Allah memberikan kesempatan untuk menebus segala khilaf dan dosa sebelum kembali pulang pada-Nya. 


Semoga kita menjadi orang yang pandai bersyukur aamiiin aAamiiin yra. 

Ms Juli dalam muhasabahnya
Boleh di share jika manfaat, tanpa menghapus identitas saya ya temans🙏. 

Bekasi, 15 April 2020 update 

#menulisadalahsedekah

Posting Komentar

68 Komentar

  1. Berstukurlah kita yang diberikan hidayah oleh Allah ya Mis, sehingga bisa hijrah ke jalan-Nya yang lebih baik. Senantiasa berdoa agar hidayah ini selalu menyertai kita hingga akhir hayat, aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aammiin yra iya mbak hijrah adalah sesuatu yang harus terus dilakukan

      Hapus
  2. Betul Ms Juli, dibalik musibah ada hikmah besar yang ingin Allah hadirkan. Ini waktu kita untuk mengevaluasi diri, ibermuhasabah, memperbaiki segala salah. Terima kasih sudah mengingatkan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak Dian lewat saja pemikiran ini apalagi pas dengan Pandemik

      Hapus
  3. Di balik setiap apa yang terjadi, selalu ada hikmah di baliknya, termasuk wabah pandemik ini. Semoga kita bisa memetik hikmahnya dan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik lagi ke depan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aammiin yra mbak semoga kita bisa keluar dari kawah candradimuka ini

      Hapus
  4. Dewi adem banget baca artikel Miss Juli, rasanya kita bisa hijrah sesegera mungkin. Setiap musibah pasti ada banyak hikmah saat kita oandai bersyukur ya Miss, semoga kita termasuk orang-orang beriman dan selalu istiqomah pada jalanNya, Amin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aammiin yra percayalah selalu ada hikmah ya mbak

      Hapus
  5. Betul. Yuni mengerti bahwasayanya kitalah yang membutuhkan Allah. Meski kita semua ingkar padaNya, itu bukan apa-apa. Kita sendiri yang merugi.

    MashaAllah. Self reminder banget ini, Mis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini juga peringatan nyata untuk ms Juli mbak kuh

      Hapus
  6. Aamiin bun, semoga Allah selalu menjaga kita dan istiqomah dalam beragama, terutama pada agama yang sesuai syariatnya. Bismillah kita mampu menghadapi berbagai macam cobaan hidup dan bisa bangkit lagi dalam keterpurukan. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aammiin yra terimakasih mbak Alhamdulillah InshaAllah

      Hapus
  7. Akupun merasakan hal yang sama Miss. Pandemik ini bukan tanpa alasan. Tuhan pasti punya maksud yang baik di balik semua ini. Dan emang bener manusialah yg butuh Tuhan. Bukan sebaliknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak Betty selalu ada maksud dari setiap kejadian

      Hapus
  8. Betul sekali, masa pandemik ini seperti momen hijrah secara berjamaah. banyak hal berubah. banyak hal yang tadinya tidak sempat dilakukan menajdi sempat. Sungguh semua ini terjadi hanya karena Allah dengan "kun"-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Damar mashaallah inilah yang Allah kehendaki?

      Hapus
    2. Iya betul, Miss. Kadang ktta cuma mengeluh saat musibah datang, padahal Allah punya maksud lain yang dibungkus dalam bentuk masalah. InsyaAllah, nanti kita lulus dari pandemi dengan pengalaman spiritual yang lebih baik. Amiin.

      Hapus
    3. Iya ya mbak InshaAllah, seperti kata pak Ridwan Kamil harus ada perubahan dan lompatan karakter untuk mau mengevaluasi diri. Terimakasih sudah mampir mbakkuh

      Hapus
  9. Masa pandemi ini emang bikin muhasabah bahwa Allah lah tempat berlindung. Kita yang butuh Allah, semoga pandemi ini segera berlalu, segera diangkat oleh Allah. Dan kita semua semakin dekat padaNya. Miss Juli terima kasih atas pengingatnya ini :')

    BalasHapus
  10. Amiin
    Iya miss, masa corona mengingatkan kepada manusia yang memang ingat pada Allah karena ternyata banyak sekali manusia yang terlalu sombong. Huhuhu. Semoga kita semua selalu ingat padaNya dan diberikan kesehatan dan keselamatan.Amiin

    BalasHapus
  11. Suka banget dengan tulisan, Allah tidak butuh ibadah kita, kita yang butuh Allah. MasyaAllah dalam sangat maknanya. Semoga setiap detik dari pandemi ini bisa menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik dan taat, aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mbak sudah mampir salam kenal

      Hapus
  12. Di balik sesuatu yg kita anggap buruk pasti ada hikmah yg nanti terasa manis.

    Cukup bersabar menerima ujian di tengah pandemi ini, semoga ujian ini cepat berlalu dan hidup kita bisa normal kembali :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aammiin itu harapan tertinggi pada Allah

      Hapus
  13. Hijrah itu perlu totalitas dan konsisten. Salah satu bentuk bersyukur. Bener bangat, Allah gak butuh kita. Kita lah yang butuh Allah. Masih sering abai dengan ibadah ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak Ferris mengingatkan aku juga terimakasih sudah mampir

      Hapus
  14. Betul sekali Miss, di setiap musibah pasti ada hikmah indah dibaliknya. Kuncinya, harus jadi hamba Allah yang pandai bersyukur. Makasih sudah diingatkan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak mengingatkan saya juga mbak

      Hapus
  15. banyak sekali hikmahnya.. semoga kita bisa tetap berbaik sangka dalam segala keadaan

    BalasHapus
  16. semoga setiap hari senantiasa bersyukur. mudah mudahan selalu istiqomah dalam berbuat kebaikan... yang belom hijrah, semoga cepet hijrah...

    BalasHapus
  17. Betul, Tuhan nggak butuh ibadah kita, malah kita yang butuh Tuhan. Senantiasa berdoa mengucap syukur atas hidup yang diberikan adalah caraku untuk tetap terhubung dengan-Nya. Setiap masalah yang dihadapi pasti ada pertolongan Tuhan.

    BalasHapus
  18. Betul Ms Juli. Selama pandemi ini aku juga sadar, betapa kecilnya diriku. Segala rencana dan upaya jadi harus ditunda gegara corona. Tapi sedikit melegakan karena bukan keputusan aku, melainkan dari luar diriku. Semoga saja pandemi ini segera berlalu, dan kita semua bisa kembali beraktivitas spt biasanya

    BalasHapus
  19. Manusia adalah tempatnya berbuat salah. Oleh karena itu, jika ada yang menasihati, terimalah dengan lapang dada. Bukan malah marah-marah dan menuduh orang lain sok suci. Demikian juga yang memberi nasihat, berilah nasihat dangan cara yang baik dan jika nasihatnya tidak diterima, berlapang dadalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbakkuh terimakasih sudah diingatkan

      Hapus
  20. Betul sekali
    tak pernah ada ujungnya ujian kesabaran kita, terutama saat kita berhijrah
    semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan melimpahkan rahmatNya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aammiin yra InshaAllah itu harapanku mbak

      Hapus
  21. Apalagi di saat Pandemik Covid-19 ini. Untuk bersama kita merenungi. Betapa Allah tak membutuhkan kita, namun kitalah yang amat membutuhkan. Kuasa-Nya telah Allah tunjukkan, betapa mudah baginya me-restart bumi melalui Pandemik.

    ini benar sekali mbak. harus sadar bahwa kita bukan siapa-siapa, tak perlu kita sombong, karena hanya dengan mahluk kecil tak kasat mata kita tak bisa berbuat apa-apa. Allah hanya pengin kita kembali kepada-Nya, bergantung kepada-Nya. Allohu akbar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mashaallah benar banget mbak terimakasih terimaksih banget

      Hapus
  22. Ya Allah, semoga segala kesalahan di masa lalu dpt diampuni oleh Allah. Hijrah memang sangat perlu. Apalagi menuju kebaikan. Alhamdulillah Sama sama saling mengingatkan ya Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak InshaAllah saling mengingatkan

      Hapus
  23. Memang benar pandemi ini sungguh menguji manusia dan ketakwaannya. Saya pernah baca, tawakkal kita itu sebenarnya justru 'obat' untuk kita karena ketenangan batin membuat kita kurang stress dan stamina tubuh jadi terjaga

    BalasHapus
  24. Benar Mba. Pasti ada hikmahnya dibalik musibah besar ini. Yang penting Sabar menjalani semuanya.

    BalasHapus
  25. Masyaallah, makasih remindernya Mis Juli. Kita yang memang butuh Allah. Pandemi COVID-19 ini mengajarkan banyak hal, selalu ada hikmah dalam setiap kejadian.

    BalasHapus
  26. Kita yang butuh kuasa Allah SWT maka dari itu kualitas ibadah kita mesti meningkat terus menerus :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak untuk evaluasi kita terimakasih

      Hapus
  27. Yup bener banget mba kalo dirasa-rasa ya memang kita yg sangat butuh Allah

    BalasHapus
  28. Masha Allah. Memang benar adanya. Kitalah yang butuh sama Allah. Karena memang dari Allah, untuk Allah dan kembalilah kita Allah. Tapi kadang masih sedikit lalai, namun Allah selalu memberikan ingatan kembali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Allah sayang sama kita lewat hikmah ini terimakasih sudah mampir

      Hapus
  29. Sumpahhhh malu bangettt, kalo inget Allah pas lagi butuh ajaaa, hiks. Padahal tiap tarikan nafas kita ini juga anugerah tak terhingga yang Allah kasih secara gratisssss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak alhamdulillah terimakasih sudah mampir

      Hapus
  30. huhu bener banget mba. hati ini masih kurang lembut buat bisa selalu ambil hikmah. padahal ketetapan Allah selalu baik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak alhamdulillah terimakasih sudah mampir

      Hapus
  31. Tulisan ini jadi self reminder banget nih. Mkasi mbak sharingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banget mbak terimakasih sudah mampir

      Hapus
  32. Bener mba selama pandemi ini Saya juga banyak tersadar Kita yg butuh Sama Allah bukan Allah yang butuh kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju sekali mbak terimakasih sudah mampir

      Hapus
  33. Kaya kata hadits arba'in ya Ms Juli... Hijrah itu tergantung ama niatnya, insyaallah kl kita hijrah kepada kebaikan, bakal ketemu sm hal² baik yahh..makasih tulisannya Ms

    BalasHapus
  34. Saat ini memang jadi perenungan untuk kita, agar bisa lebih baik lagi. Kuy tetap semangat

    BalasHapus