Pandemik Berakhirlah Untuk Kami

Pandemik Berakhirlah Untuk Kami

Suka cita Idul Fitri kali ini sungguh berbeda maknanya tersirat. Ada sedih yang mendera hati ms Juli saat ini. Betapa tidak, kali ini nggak bisa pulang kampung menengok orang tua yang tinggal mereka Pakde dan budeku di Jogjakarta. Merekalah pengganti mamah papahku. 

"Nggak usah pulang ya, Nak. Di sini banyak yang dikarantina." Begitu Pakde saat jelang puasa, ms Juli tahu sedih anak dan cucunya nggak bisa pulang saat ini. Namun dia menutupi sedihnya, kangennya dia pada si sulung yang setiap pagi dipantengi gambarnya dengan sinetron barunya, tak bisa ditutupi. 

Sudah sejak alm mamah meninggal pakde mencari kami, untuk menyambung silaturahmi yang terputus. 27 tahun sejak tahun 1987 beliau pergi dari rumah kami karena kerja sebagai PNS dan menikah di Jogjakarta. Mamah yang sudah dianggap seperti kakaknya selama ini berat hati ditinggalkan. Akhirnya baru pada tahun 2014  aku baru bisa bertemu dan dipertemukan kembali oleh Allah. Itupun mendapat nomer dari kakak sepupu yang hampir dijodohkan tapi aku menolak. 

Qodarullah Allah jadikan jalan untuk menyambung kembali.  Bahagianya ms Juli dan anak-anak kini kembali memiliki orang tua, mbah akung-putri lagi. Setelah sejak th 2000 ditinggal mamah papah, juga kakak sulung di Lampung yang berpulang ke Rahmatullah, nggak punya siapa-siapa lagi. 

Alhamdulillah di Lampung masih ada adik Mbah Aisah yang juga sudah meninggal. Dua kali baru bertemu, semangat hidup dan ibadah beliau yang luar biasa juga menjadi semangatku dan anak-anak. Begitu banyak cita-cita usai Pandemik tempat silaturahmi yang ingin dituju. Keluarga alm mbak di Lampung yang juga omku masih ada bersama 3 keponakan. Anak-anak mbak Lampung, demikian ms Juli memanggil juga masih ada dan lengkap serta sangat mengenalku. Sebelum mama wafat, kita sudah tersambung dan seolah mama menitipkan untuk terus tersambung. Semua itu kulakukan demi mamah dan papah. 

Eid Mubarak ini sementara lewat vical dulu. Semoga Allah mengabulkan doa bersama yang terus dilangitkan. Utamanya adalah puasa kali ini selesai dan meningkat lebih baik lagi, setelah apa yang terjadi pada umat muslim di seluruh dunia. Seluruh rencana dan keinginan banyak yang tertunda. Mengambil hikmah dan pelajaran itu adalah jalan terbaik yang ingin Allah ambil untuk kita. Semoga badai segera berlalu, berganti pelangi cerah yang mendamaikan dan menjadi semangat baru. Aammiin yra 

#Tantanganmenulisramadhan 
#joeraganartikel 
#day21
#hariraya 
#idulfitri 
#pandemic

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Aku aminkan kencang ya miss. Aamiin semoga pandemi ini segera berakhir.. Biar bisa silaturahmi secara langsung nggak cuma vcall

    BalasHapus
  2. Yuni ikut mengaminkan ya, Mis. Yuni juga udah kangen banget ingin mudik. Vcall memang bisa. Tapi kok kayaknya Yuni kurang puas jika enggak sungkem.

    Bismillah, semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiin Ya Rabb.

    BalasHapus
  3. Ya Allah jadi inget bapak, beliau sudah berpulang,, pingin sekali pergi ke makamnya ziarah,,
    Semoga pandemi ini cepat berakhir.

    Saya kira tantangan nulis ini cuma di FB mis bisa ditaro di blog to heje

    BalasHapus