Semangkuk Kenangan dalam Kolak Biji Salak



Sore ini rencana bikin takjil menu kolak biji salak. Mengenang kenangan masa kecil yang teramat suka dengan makanan berbasis ubi ini. Sejak kecil tiada hari dilalui selama berbuka puasa, tanpa kolak biji salak. Ms Juli lupa nama penjualnya pakde siapa, tapi selalu ingat kalau berbuka, uang jajan pasti untuk membeli bukaan ini. 

Bukan nggak mau memuji, tapi sungguh ada yang berbeda dari buatan pakde ini. Kolak biji salak buatannya terasa khas dan kentalnya jangan ditanya. Kenangan itu nggak pernah hilang, hingga anak-anakku besar. Alhamdulillah nya mereka semua juga suka. Itu kenapa sore ini harus memaksakan diri membuatnya. Semata untuk membuat bukaan puasa  yang manis juga kenangan indah tentang makanan ini.

Berbekal tutorial youtube Chanel mbak Irma di komunitas masak yang ms Juli ikuti. Sekilo ubi, setengah kg tepung kanji, santan kara kecil 2 bungkus, daun pandan, dan vanili bungkus. Dua kali nonton, langsung segera dipraktikkan. 
Alhamdulillah eksekusi pembuatan nya berlangsung lancar dibantu bungsu. Walau bulatannya besar-besaran karena ingin cepat selesai saat sesudah ngulenin. Wow ternyata anak-anak suka, sukaa banget jadinya. Sulung yang sudah hampir sebulan membersamai juga suka dengan masakan ibunya hari ini. Manisnya gula merah pas, ditambah santan luar biasa perpaduannya. 

                          msn.com

Dalam seminggu ini sudah dua kali bikin menemani puasa, kenangan kembali melayang pada ingatan. Mamah, pakde, aku bisa bikin kolak biji salak, sebutan makanan yang kubuat berbahan dasar ubi. Dua kali dipuji serumah termasuk ayah Umar yang langsung tandas tak bersisa. Alhamdulillah. Astaghfirullah jangan terlena, segera move on dari masa lalu. Apalagi nih besok, yang gampang? Kangen sambal ubi  krupuk mie ...

Sampai hari ini belum ada yang bisa memenuhi kenangan masa kecil puasaku dulu, soal sambal ubi yang dicocol di krupuk mie warna kuning,  hiks ...

#Tantanganmenulisramadhan
#joeraganartikel
#day12
#kolak

Posting Komentar

0 Komentar