Elegi Menjelang Pagi

Hening sunyi sepi menggigit rasaku saat ini. Seseorang telah hadir menyelinap merasuki sukma laraku. Memaksa membuka gerbang memori yang sesungguhnya telah lama kutinggalkan menepi. Tak mampu kuhindari apalagi membenci dalam ilusi sekalipun.

Sekian belas purnama menghianati janji kembali menjalani. Jalinan hati dipertahankan tak juga berati tanpa komunikasi. Seakan hilang ditelan bumi setelah malam jahanam menggetarkan  merobek batas malu dan kesucian diri. Meninggalkan jejak amanah-Nya yang harus dipertanggungjawabkan tanpa kecuali. 

Menunggu tanpa kepastian dan janji suci menutup lembar hitam. Seakan segalanya berlalu hanya sekilas dan tak pernah terjadi. Sementara garis batas agama harus diperbaiki tanpa peduli lagi. Surut rasa menghampar memeluk kesunyian tanpa selimut pasti.

Sepertiga-Nya perlahan berakhir meninggalkan jejak genangan tak berbekas. Panggilan-Nya mulai berbisik menyapa hati yang terus menggeletar. Resital mimpi ini harus diakhiri dengan berani. Ya Allah, dia bukan milik masa depanku kini. 

Gelapnya segera berakhir bersama untaian tasbih dan istighfar tanpa henti. Lantunan ayat suci mampu mengakhiri segala gejolak jiwa teredam. Bangkit, seiring sang surya malu-malu perlahan mengecup bumi. Kupeluk buah hati lukisan wajah memori tertinggal tersemat dengan segenap jiwa. 

Bekasi, 1 Agustus 2020

Posting Komentar

10 Komentar

  1. Untaian tasbih dan istighfar tanpa henti. Lantunan ayat suci mampu mengakhiri segala gejolak jiwa teredam....Ada Yang Maha Kuasa mengiring jalan, yakin dan percaya akan segala ketetapan. Tangguh diri menuju esok hari!

    BalasHapus
  2. Lama sekali nggak membaca tulisan romantis syahdunya Mis Juli.

    Memang benar, Al Qur'an hadir sebagai penyejuk hati kita. Saat masalah menghampiri, membaca dan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci dapat membuat hati lebih tenang.

    BalasHapus
  3. Ko haru ya bacanya. Ada kepedihan, kekuatan dan harapan.
    Untukmu pejuang tangguh, ya gelap pasti berganti sinarNya.
    Ketika untaian tasbih dan lantunan ayat suci memberi damai.

    BalasHapus
  4. Masyaallah, bacanya bikin terharu. semoga kita senantiasa selalu ingat Allah dan menjadi pribadi yang kuat selalu serta tetap sabar dalam setiap cobaan menerpa. Aamiin.

    BalasHapus
  5. Saya sepechless miss. Begitulah hidup. Ada pahit, manis, asam, semua harus dijalani

    BalasHapus
  6. Rasanya menenangkan kala berkencan denganNya di sepertiga malam. Semoga keistiqomahan selalu kita jalankan untuk hal-hal yang baik.

    BalasHapus
  7. Penuh renungan mendalam nih puisinya Miss Juli. Pas banget dibaca di sepertiga malam atau pas senja.
    Setau saya, ini jenis puisi esai. Benar kah?

    BalasHapus
  8. Baru kali ini membaca tulisan Mis Juli. Terima kasih mengingatkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, ketika di sepertiga malam kesempatan kita mengadu apapun kepada Allah. Hanya kepada Allah apapun susah senang kita mengadukan, bersyukur, dan memohon lindunganNya

    BalasHapus
  9. terimakasih miss pengingatnya, mantap bener. Hanya kepada Allah swt kita bergantung dlaam menjalani hidup ini

    BalasHapus