Cintamu Laksana Grafik di Hatiku

Ms Juli - Bekasi 

Menderu naik turun cinta dalam rinduku yang selalu terkoyak oleh api cemburu namun tak pernah kau tuntaskan. Kadang manis seperti cokelat hitam yang selalu kumakan untuk menahan berat badanku kadang meroket oleh amarahku. Pahit menyiksa melebur rindu yang kugadang dalam angan sejak lama namun tak terlampiaskan. 

Harus apa aku mempertahankan asmara ini agar terus bersemi dalam cintamu yang selalu kau tarik bila kujauh darimu. Lelah airmata ini menggenang mengakibatkan mata pandaku semakin melebar karena takhluk dibantal sambil berderai. Sementara bahagiamu melupakan aku dalam skenario agenda harianmu yang bergelimang remah cinta dayang-dayang. 

Luka semakin menganga meronta hingga tak stabil grafik cinta dalam cumbu impianku. Selalu ada bahan untuk pertengkaran kita yang tak pernah usai kita ciptakan sejak merajut bahtera asmara. Cemburumu malah lebih besar memasungku dalam bingkai alasan tak berwaktu ketika semakin ingin menjauh darimu. Seperti layangan yang tak henti kau tarik ulur tanpa kepastian masa depan kuharapkan memikat mendamaikan letupan gejolak meronta. 

Terlalu ego dirimu mengakui bahwa aku adalah cinta sejatimu atas nama masa lalu yang tak pernah bisa kau maafkan. Melarikan diri di antara bayang-bayang pemikat yang selalu berusaha menggodamu untuk lari dariku. Mengunci hatimupun hanya untukku satu-satunya perempuanmu dalam hidupmu belum kau kabulkan. Wajar jika aku terus berlari dan kembali berlari tak ingin membersamaimu. Nantikan saja aku, di batas penantian egomu yang nanti telah mengakui bahwa cintamu hanya milikku. 

Griya Kompas Bekasi, penuh gejolak meradang, 4 Agustus 2020

#prosa
#trainingpuisiJA
#msjulimenorehaksara

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Sedih gini miss story nya. Begitulah ya kalau hati belum bertemu... meskipun pernah dekat, belum tentu itu selamanya lekat.

    BalasHapus
  2. Nantikan saja aku, di batas penantian egomu yang nanti telah mengakui bahwa cintamu hanya milikku....hiks sedih sekali baca ini. Keren puisinya, Mis!

    BalasHapus
  3. Aduh aduh cuma satu kata dari aku hempaskannnn .. sana...sana. hahahha

    BalasHapus
  4. Sebuah tulisan yang menyentuh mbak.. Kalimat penutupnya keren banget.. Tandas dan tegas

    BalasHapus
  5. Wah, Mis Juli pinter ya nulis puisi. Menulis puisi adalah hal tersulit dalam menulis buatku. Isinya juga bagus, pemilihan katanya menghanyutkan...keren Mis.

    BalasHapus
  6. Yuni baper. Meski hanya bisa meraba apa yang ingin miss juli sampaikan lewat untaian kata ini. Hehehe

    BalasHapus
  7. Duhaduh... Miss juli memendam kemampuan menulis yang luar biasa euy.. aku padamuuuhh
    Lanjutkan Miss!

    BalasHapus
  8. Keren banget prosa lirisnya, Miss, saya suka diksinya. Baca prosa liris ini rasanya sedih, pengen nangis, tapi kesel juga sama si tokoh "kamu"-nya

    BalasHapus