Sekiranya harapan tak kau taburkan dalam angan
Takkan menjadi manis hari-hari dalam penantian
Empat belas bulan menunggu dalam rasa berbinar rindu
Kedatanganmu menjadi pengobat waktu yang terhampar
Menjemputmu dalam kereta impian yang tersenyum manis untuk kita
Mengarak awan kebahagiaan melewati titian penuh sapa
Bergandeng tangan menyusuri madunya asmaraloka tersemai
Rumah cinta siap untuk menyambut hadirnya pejuang rindu
Namun, kenyataan tak seindah harapan terkabul
Merenda doa dan kesabaran tak cukup dikayuhkan
Janjimu bukan milik keabadian semesta
Mudahnya terlupakan perjalanan yang penuh riak dan aral
Kini, hanya sendu merunduk penuh bisu membeku
Terlalu ciut nyalimu mempertanggungjawabkan janji
Bertatap muka seperti di awal jumpa tak jua
Nistanya waktu tak bernyawa usaikan mimpi
Selamat tinggal penyesalan tanpa raga...
Bekasi, 5 Agustus 2020
#trainingpuisiJA
#tugasakhirkelaspuisi
0 Komentar