𝗦𝗲𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝟱 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻 (1)


Pengantar: 
Menjadi seorang perempuan yang disempurnakan dengan kehadiran amanah itu nggak mudah, melalui proses yang berliku ...

Duapuluh hari ke depan mencoba menoreh kisah, doanya bermakna ... untuk berbagi pengalaman sebagai sesama perempuan. 


𝘽𝙮 𝙈𝙨 𝙅𝙪𝙡𝙞
Menikah di usia muda bukanlah pilihan, namun harus dijalani. Mengapa? Setelah mendapat hidayah untuk berhijab itu, ada rasa takut dan menyesal. Ternyata, banyak hal yang sekarang baru aku ketahui, seperti ikhtilat, menutup aurat, dan lainnya. Ibarat oase di padang tandus, seperti itulah menggambarkan keadaanku saat mendapat hidayah.

Lahir dari keluarga dengan agama kejawen, suatu aliran keagamaan di Jawa Tengah. Namun bersyukur, mamah dan papah tidak pernah melarangku sejak kecil untuk ikut mengaji. Baik secara bersama-sama dalam suatu kelas, maupun kelas privat membaca al-quran. Rasanya seneeng banget, bisa membaca al quran walau mungkin saat itu masih salah-salah. Bahkan, dengan pedenya aku membaca dengan kencang. Kalau ingat saat itu, aku suka senyum sendiri. Habis malu sih ...

Begitu lulus SMA, aku diterima di sebuah perguruan tinggi negeri melalui jalur PMDK,  Beasiswa murni, bahkan diberi uang saku setiap 2 bulannya. Kampus, dimana menempatkan agama sebagai mata kuliah wajib yang harus diambil di semester pertama.  Tempat dimana banyak keajaiban terjadi. Aku sering gemetar setiap ada yang memakai hijab, rasanya hampir setiap hari ada yang baru pakai mendapat hidayahnya. Duh, bikin baper, tapi takuut. Papah keras sekali dan melarang untuk terburu-buru memakai hijab.

Inikah hukum karma untukku? Menjelang ujian SMA, pernah terucap kata-kata tidak pantas keluar dari mulutku. Saat itu, di tahun 90 an masih langka yang menggunakan hijab. Nah,  di sekolahku dulu, ada 2 anak perempuan yang suka bongkar pasang hijab. Kebetulan, wakasek kurikulum dan kepseknya belum paham islam, jadilah mereka ditekan untuk tidak memakai hijab saat ujian, sehingga mereka harus bongkar pasang.

Apa hubungannya dengan aku?  Ada-lah ... Saat itu karena ketidakpahaman terhadap agama, dengan mudah jiwa muda mengatakan: 

”Ih najis! Gue nggak akan pake jilbab sampe kapanpun, nyusahin orang tua saja.” Kataku saat itu. 

Mashaallah kalau aku ingat, Allah maha pembolak balik hati manusia, Enam bulan berikutnya, hatiku dibuat bergetar, setiap melihat muslimah baru yang menggunakan hijab. Wajahnya yang putih bersih, memancarkan cahaya yang aku sukaa.

Saat itu, diam-diam aku mulai berpakaian, lengan panjang, walau masih bercelana jeans. Hem. Maklumlah ... Siapa yang tak kenal Minul panggilanku? Pemain basket tomboy yang punya banyak teman laki-laki dan senang memakai baju serba minim. Hem lengan panjang papah, aku minta 2 buah dengan alasan untuk keperluan kuliah. Aku juga mulai mencicil untuk membeli jilbab putih dan hitam. Biar praktis, sampai orang tuaku ikhlas mengijinkan berhijab.

Saat libur semester, aku memberanian diri pulang memakai hijab untuk pertama kali pulang ke rumah. Reaksinya? Bisa ditebak, papah marah besar. Mamah sih nggak marah, tapi juga tidak lantas setuju. Papah merasa sayang dengan rambutku yang panjang. Di rumah, dari 3 gadis papah yang rambutnya panjang dan bagus hanya aku semata, dan beliau senang sekali ikut mengurus rambutku. Kalau sedang belajar dan rambutku menjuntai, papah langsung mengambil karet atau sumpit untuk menggelung rambutku.  Pernah sampai diratus loh, bayangkan bapak-bapak masak ikut ngeratus rambut perempuan. Heuuu, itulah kenyataan yang aku alami.

Jadi, wajarkan papah marah? Kaget? Dengan perubahan sikap yang beliau anggap aneh. Kalau ada laki-laki selain adikku, segera berlari ke kamar untu memakai jilbab. Salahku juga sih, terlalu drastis. Belum bisa bersikap normal yang membuat papah melihatku memakai hijab, tambah adem sikapku yang ada aku terlalu terburu-buru. Tapi,  siapa yang bisa menghalangi ghiroh agamaku yang saat itu masih baru, hangat  𝒇𝒓𝒆𝒔𝒉 𝒇𝒓𝒐𝒎 𝒕𝒉𝒆 𝒐𝒑𝒆𝒏, he he. Siapapun, di posisi aku saat itu  pasti akan melakukan hal yang sama bukan (pede banget ya hihi). 

#eventSJB
#StatusJadiBuku2
#JoeraganArtikel
#ChallengeStatus
#Nulis20hari
#Harike1

Posting Komentar

0 Komentar