Menikmati Kuliner Saat Bukber

Sebenarnya, masih ada rasa enggan ikut kumpul buka bersama (bukber) di sekolah. Sungguh rasa khawatir itu begitu besar. Bukan apa-apa badai covid di India kembali merebak, semalam sempat kaget ketika sahabatku mengabariku sesuatu yang hubungannya dengan pandemi. Rencana pagi ini mereka akan PCR bersama 1 keluarga. 

Tapi, ini acara kumpul dewan guru setelah tahun lalu kosong, karena pandemi sedang marak-maraknya. Setelah pamit ke suami dan anak-anak, aku berangkat juga janjian dengan teman-teman. Aku sengaja datang jam 5 lewat, biar tidak terlalu lama berkumpul. 

Ternyata sampai sana mereka sudah berkumpul, acara juga sudah mau selesai persiapan berbuka. Aku mampir ke ruang guru, subhanallah aneka kuliner begitu banyak sudah tersaji. Kalau lagi puasa, melihat begitu banyak makanan sangat menggiurkan. Biasanya, di rumah kami hanya semacam saja, menghindari ngemil berlebihan. Kadang aku memasak sendiri. 

Begitu Maghrib, aku hanya meneguk segelas air putih saja dahulu. Khawatir wudhu batal. Alhamdulillah sholat berjamaah baru kini lagi kurasakan setelah hampir dua tahun jarang acara berkumpul seperti ini. Aneka penganan kuliner khas Ramadhan disajikan, bahkan kolak Candil kesukaan. Tapi ingaat, jangan berlebih. Malam ini malam 19 jangan sampai terlewat, batinku. 

Pulang masih berlebih, sehingga seperti biasa keberlimpahan membawa berkah untuk dibawa pulang untuk keluarga guru di rumah. Alhamdulillah keluargaku juga bisa menikmati takjil dengan kuliner khas ini. Fabiayyi alairobbikuma tukajjiba. 

#day18
#TantanganMenulisRamadhan
#NurulAmanahPublishing
#joeraganartikel

Posting Komentar

0 Komentar