Berbuat Baik Sesungguhnya

Ms Juli ini sejak tahun 1998 adalah kontraktor, alias berpindah tempat. Karena krismon memporakporandakan keadaan sesungguhnya, sampai ke sendi kehidupan keluarga. Bagaimana keadaan Ramadan seorang ms Juli dengan lingkungan? Alhamdulillah baik-baik saja. Sejak kecil dididik Mamah papah untuk menghargai tetangga, walau saat itu orang tua belum mengerti dan menjalani agama sesungguhnya. Ya mereka berdua hanya mengerti kejawen aliran nenek moyang jadi belum tahu ilmu dan pegangan bertetangga. Namun, karena orang tua perantauan sejak tahun 70 an, perasaan bersaudara membuat hubungan dengan tetangga atau siapapun sangat baik.

Ketika mamah berjualan gado-gado, seringkali banyak yang berhutang atau bayar belakangan. Mamah ikhlas, hanya aku yang ngomel. Apalagi gaji papah banyak masuk ke situ untuk modal. Mamah bilang, kalau mereka punya uang juga pasti dibayar kok mbak. Itu keyakinan Mamah, dan itu terbukti. Tidak ada prasangka negatif sedikitpun. Apalagi anak kost-an, kata Mamah mereka hidupnya dari kiriman orang tua. Kalau nggak baik sama mereka nanti anak Mamah gimana di perantauan seperti ini kata Beliau. Ternyata benar juga, yang kurasakan. Beliau yang menanam kebaikan, aku yang merasakan buahnya. Dalam Al Qur'an kini aku mengerti sebesar biji zarah perbuatan ada balasannya.

Dalam ilmu Low Of Attrack, kinipun merasakan. Jadi dimanapun aku tinggal dalam lingkungan yang kata orang pahit pun selalu ada banyak keajaiban, akibat prasangka diri ini. Dulu waktu di Semarang saat tinggal di daerah hitam, karena sewa rumah amat murah. Aku justru aman menitipkan ke-3 jagoaan saat harus bertarung dengan hidup agar tak menjadi pecundang. Itu kenapa ketika Allah titipkan rezeki, tetangga dan lingkungan sekitarlah orang pertama berbagi nikmat itu. Bukan yang jauh-jauh, tapi mereka yang selama ini dalam suka dukaku. Bersyukur abang Sulung Kemal Fathurrokhman, dimanapun berada mudah sekali beradaptasi sehingga banyak tetangga yang sayang padanya.

Saat Ramadan, aku selalu ikutan guyup bersama lingkungan bergotong royong membuat makanan lebih atau kenclengan uang atau beras sebagai baitul mal istilahnya untuk mereka yang kesulitan. Ditambah bu RT dan RW nya gercep dengan kesulitan warga tanpa diminta. Bikin siapapun nyaman, info selalu didapat dari arisan atau pertemuan warga lainnya.

Kini sejak 2009 hingga kini, tinggal di perumahan besara pensiunan, sedikit berbeda. Karena akunya sok sibuk dengan full mengajar di beberapa tempat dan side job juga olshop lainnya. Anak-anak sudah besar dan bekerja, tidak ada lagi perwakilan untuk pertemuan, tapi aku selalu siaga sekira nya tetangga meninggal atau sakit, ada musibah dan lainnya. Sampai hari ini aku nyaman bersama mereka dan membersamai, WA dan grup RT jadi ajang segala informasi membantu sekali buat seorang ms Juli yang sedikit jarang bertetangga karena kesibukan. Maafkan yaa ... Tapi aku selalu berprasangka baik dengan keadaan, dengan harapan merekapun berprasangka baik padaku, Aaammin. Jadwal imsakiyah dari sekolahku kuberikan kepada pak RT yang lebih tahu siapa yang membutuhkan, ketimbang aku he he ... aku sih manut saja waktu dibagikan jadwal takjilan sama Ibu-ibu pengurus. Damai itu pasti indah.

#day3
#TantanganMenulisRamadan
#NurulAmanahPublishing
#JoeraganArtikel
#RamadandanTetangga

Posting Komentar

0 Komentar