Sahurku Tak Pernah Berbeda


Punya kebiasaan lagi di Ramadan ini untuk sahur jam 3? Buatku sih nggak juga karena saat puasa senin kamis masih sering melakukan, walau kadang sering jarang sahur. 

Lalu, apa yang berbeda kali ini? Ramadan ini? Pertama kali nggak harus berangkat ke sekolah. Nggak perlu terburu-buru sampai kurang tidur. Perbulan April ini, lebih banyak kerja online dan mengurus perolshopan yang sudah dirintis sejak 7 tahun lalu. Menyiapkan bukaan pasti sepaket dengan sahurnya. Walau keluarga sudah mulai mengurangi nasi, tapi unsur karbohidrat, serat, dan nutrisi tubuh tetap harus terpenuhi. 

Senangnya dekat masjid adalah sahurku dan keluarga terjaga. Kok? Iyaaa, bahkan pandemi kemarin saja tetap ada roadshow membangunkan warga keliling. Berisik? Nggak kok, malah kami merindukan sekali kehadirannya. Hari-hari biasa sepi ... kenapa? Perumahan ini perumahan lama sejak mereka muda sampai pensiun. Kalau sudah masuk jam Isya, mulai sepi di gang ini. Jarang sekali anak-anak bersliweran. Begitu juga anak mudanya. Apalagi anak milenial sekarang jarang nongkrong, seringnya di depan laptop atau pegang gadget di kamarnya. 

Jadi, ketika Ramadan mendengar suara anak-anak lagi itu menyenangkan. Paling tidak menghibur kangen ms Juli sama anak-anak di sekolah, di rumah karena ketiga jagoan sudah besar-beaar sibuk dengan urusannya masing-masing. Nggak pernah berbeda sahurku, sejak 2007 tinggal di perumahan ini dan selalu ada yang keliling sehingga sahurku tak pernah terlewat. Kalau kamu sahabat? 

#day6
#TantanganMenulisRamadan
#nurulamanahpublishing
#joeraganartikel

Posting Komentar

0 Komentar