Saat Petasan Mengiringi Takbir IedulFitri


Hari ini ketika mis Juli menulis Indonesia semakin gelap rasanya. Kalau ingat Pancasila, ingat apa, yaa? kesaktian Pancasila, di hari ini sungguh diuji. Negri ini sedang terkoyak dan bikin jeri hati. Hampir 100 mahasiswa menjadi korban demo saat menuntut UUD TNI dibatalkan, setelah DPR mengesahkan nya secara kilat tanpa hearing dan melibatkan masyarakatnya. Hampir di seluruh Indonesia terjadi demo.besar-besaran untuk menyuarakan suara rakyat. 

Namun apa lacur penjaga keamanan justru menjadi garda terdepan menggebuk mereka. Astghfirullah mau nangis mis Juli. Walau nggak pernah komentar di luar grup alumni IPB, sejak dulu berusaha menjaga terjadinya ledakan petasan hati. 

Ahayy, kok petasan sih? Larinya . . .iya sejujurnya aku takut kalau segalanya meletus seperti petasan. Pada akhirnya, persaudaraan dan silaturahmi yang kubangun sejak 2008 mulai di Facebook akan meledak juga seperti petasan.

Pengalaman pahit aktif di dunia politik tahun 2000-2005 cukuplah sudah. Saat itu menjabat sebagai sekretaris DPD PAN Bekasi dan belum terpisah. Masih menjadi satu kabupaten dan kota Bekasi dengan 23 kecamatan. Kami dalam satu partai, begitu ada kepentingan berbeda, terasa sekali persaingan dan perbedaan kelompoknya. Itu kenapa, setelah 2005 memutuskan untuk keluar dari partai, ogah lagi berurusan dengan politik.

Pilihan tepat adalah memeluk profesi GURU dalam batinku. Cita-cita ku untuk menjadi psikolog atau wartawan, bisa kuraih dua-duanya. Mengapa begitu? Terkadang, suka dicurhatin anak-anak. "Ms Juli, curhat dooonk" serasa mama Dedeh saja uiks! Wartawannya gimana? Nah ini, setelah aktif kembali menulis, aku bisa melanglang buana baik secara fisik dan batin melalui kegiatan literasiku bersama emak-emak hebat di JA bersama founder ummi aleeya. Meliput dan memberitakannya dalam liputan tulisanku di medsos, gayaa, kaya wartawan beneran saja, ya! Hihi. Apalagi sekarang punya penerbitan Nurul Amanah Publishing dan komunitas menulis sendiri di Jawa Barat ini bersama guru-guru seluruh jenjang. 

Libur kali ini memang serasa panjang, walau berusaha terus menjaga netralitas persaudaraan dan pertemanan di media sosial, tapi ada juga beberapa yang kurang dewasa menyikapinya. Tapi, buat seorang mis Juli yang sering dilabelin keras dan julid, senyumin saja.

 "Kalian tidak mengerti, betapa sulitnya menjaga persaudaraan. Satu musuh terlalu banyak bagiku, seribu kawan terasa kurang." Alhamdulillah dengan sikap ini cukup menjaga juga hati ini. Pak.Suami sering mengingatkan, "Jaga emosi dan mulutmu," Itu yang berulang kali suami sampaikan padaku.

Tak terasa, tinggal 10 hari lagi Ramadhan ini berakhir. Sedih, dan takut bercampur baur dalam hati. Sedih, karena masih belum sempurna ibadah dan amal, terlalu banyak mengejar dunia. Takut, karena khawatir tak cukup waktu bertemu kembali untuk kesempatan memperbaiki, lagi dan lagi. Sementara, di gangku beberapa sudah mulai mudik . . .tetapi, anak-anak alhamdulillah masih tetap ramai di masjid dan sahur tadi pagi . . .uiiih, kebiasaan membangun kan penghuni komplek perumahan kami masih terjaga. Walau ritmenya pasti sebentar lagi berkurang.

16 tahun tepatnya, aku menjadi penghuni perumahan ini. Nggak besar atau kecil, di depan rumah selalu ramai bunyi petasan membahana di malam takbirnya. Maklum, perumahan ini sudah 45 tahun lamanya, sehingga banyak yang justru jadi tujuan mudik dari daerah manapun. Jangan heran, akan banyak cucu-cucu yang berkumpul bersama di setiap Lebarannya.

Berharap bisa tenang tidur atau rileks berzikir dalam takbirnya? Pasti tak mungkin, karena malam takbiran itu biasanya bunyi petasannya. Puncaknya? Ya, saat malam takbiran tak berhenti. Haqqul yakin 1000 persen . . .secara sudah hafal kebiasaan penghuninya. He he, jadi? Tahun ini akankah menikmati petasannya di malam Takbir? Entahlah, secara masih rindu pulang kampung halaman, menjumpai bapak dan ibu angkatku yang mengasihi ku sebagai anaknya. Jogjakarta . . .im coming soon, yaa😍🤩

#Day20
#PetasanDalamTakbir
#TantanganMenulisRamadan2025 
#salamramadandanliterasi 
#nurulamanahpublishing

Posting Komentar

0 Komentar