Ali Namanya . . .


Arsip Pribadi


Awal perkenalanku dengannya, adalah melalui orang tua siswaku yg telah lulus dan menjadi tetangga Ali.
Ali baru masuk kelas 1 SD disekolah dulu tempatku mengabdi dan sempat menjadi kepsek. Orang tua itu bercerita bahwa anak tetangganya itu sangat autis karena selalu bergerak dan tidak bisa diam. Selalu ada saja yang dipegang dan dia ingin tahu segala hal, tapi  ada yang ditakuti yaitu kegelapan ( waaa) .

Saat bermain kerumahnya untuk melihat lebih dekat,  wow Ali ganteng sekali sekilas, masih keturunan Arab Jawa Timur . Tapi sebentar saja sudah terus bergerak tidak bisa diam. Sejak bulan juli hingga september itu semua guru nya sudah kewalahan menghadapi sikapnya. Selalu memukul temannya, tidak bisa dilarang , tidak mau belajar dsb. Dan mama papanya berlomba menceritakan keadaannya baik dirumah ataupun disekolah. Tapi Ali masih ada rasa takut sama abahnya(ayah) karena ayahnya jarang bicara.mereka juga bercerita bahwa sejak TK Ali sudah seperti itu.

Saat itu aku pernah menawari kedua orang tuanya untuk ikut Program Aktivasi Otak Tengah yang dimana aku jadi Tutor didalamnya. Memang agak mahal, tetapi sayang orang tuanya tidak mampu untuk menyisihkan biaya nya. Akhirnya 2 bulan aku tidak bertemu dengannya.

Aku hampir lupa, kalau saja mamanya tidak menelponku, sambil menangis beliau mengatakan kalau Ali sudah dikeluarkan dari sekolah, temen- teman guru disana tidak bisa mengendalikan dan belajar menguasai hatinya  ya allah, mengapa teman- teman guru disana tidak belajar sabar untuk melihat dan mempelajari karakternya.Akhirnya mereka minta untuk mengikutkan Ali les dirumahku sambil membimbingnya membaca dan menulis , karena Ali selalu merengek untuk minta sekolah dan belajar .

Awal belajar di bimbelku , Ali sama sekali tidak mau belajar, selalu ingin bermain keluar. Aku mencobanya untuk memutar otak bersama temanku yang juga pernah menjadi wakilku dibidang kesiswaan dulu disekolah Ali. Rupanya Ali senang bermain alat olahragaku yang kutaruh diluar ruang kelas. Oke , jadi setiap hari sebelum belajar Ali akan bermain sampai lelah, lalu setelah lelah dia baru mau belajar. Geli juga aku, tapi itulah. Lain kali Ali berulah lagi, dia teriak teriak tidak karuan, aku kembali memutar otak. Ternyata Ali lapar, aku katakan padanya aku akan berikan untuknya biskuat (kesukaannya) setelah itu dia harus belajar membaca dan menulis lagi. Rupanya dia nurut, sejak itu setelah olah raga dan diberi biskuit dia akan belajar dengan tekun. Dan saat ini walau tanpa biskuat pun dia tetap mau belajar , tapi sekali - kali aku memberinya bonus biskuat yang memang amat disukainya . Tentunya selalu ada motivasi untuknya yang mendidik. Tak terasa hampir 9 bulan ini dia belajar dirumahku. Kini Ali bisa membaca , menulis dan berhitung dengan lancar. Memang kita harus mengerti karakter dan tarik ulur dengan sikapnya yang kadang kalau cape sering tidak nice, tapi alhamdulillah karena kami sudah mengenal karakternya, dengan mudah bisa dikendalikan.Dan yang jelas Ali sangat mandiri , karena mamanya masih punya adik perempuan berumur 1,5 tahun. Anehnya dia sayang sekali dan seringnya mau mengalah, apalagi adiknya sangat galak dan sepertinya menguasai kakaknya. Itulah dengan segala kelebihan dan kekurangannya Ali .Semoga ini bisa jadi sharing untuk teman teman guru.

Posting Komentar

4 Komentar