![]() |
Dakwatuna |
Wahai ibu, pernahkah merasakan betapa
pentingnya sebuah komunikasi? Bukannya telepati? Telepati adalah pemindahan langsung berpikir dari satu orang (pengirim) kepada orang
lain. Mana yang lebih penting, komunikasi atau telepati?
Sebuah rumah tangga akan menjadi lebih
hidup dan dinamis apabila di dalamnya ada ayah, ibu, anak dan komunikasi.. Kehadiran anak akan
mendatangkan suasana dan keadaan yang baru dalam rumah tangga. Akan ada
komunikasi yang baru yang tercipta oleh adanya anak. Komunikasi merupakan hal
yang penting dalam mendidik anak untuk menjadi lebih baik sesuai harapan orang
tua.
Komunikasi sudah terjadi sejak anak masih dalam
kandungan ibunya dalam bentuk janin. Berkomunikasi dengan bayi dalam kandungan
akan membuat keintiman yang lebih dekat antara ibu dan anak. Walaupun tidak
terjadi komunikasi dua arah antara ibu dan anak, tetapi ketika sang ibu
berbicara dengan janinnya, sang janin dapat mendengarkan suara ibunya melalui
plasenta, melalui suara denyut jantung dan melalui suara udara dalam usus.
Berkomunikasilah dengannya walaupun hanya satu arah.
Sejak setahun pertama kelahiran bayi, bayi
sudah mampu berkomunikasi. Masa setahun pertama ini merupakan masa penting bagi
bayi dalam perkembangan bicaranya. Bahasa dipakai sebagai media tukar informasi
antara ibu dan bayi. Kita tidak dapat menghindari komunikasi. Komunikasi tidak dapat dielakkan. Wajah ramah seorang
ibu akan menimbulkan kehangatan dan diartikan si anak sebagai ungkapan kasih
sayang.
Komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak
dalam satu ikatan keluarga di mana orang tua bertanggung jawab dalam mendidik anaknya. Hubungan yang terjalin antara orang tua dan
anak di sini bersifat dua arah, disertai dengan pemahaman bersama terhadap
sesuatu hal, di mana antara orang tua
dan anak berhak menyampaikan pendapat, pikiran, informasi atau nasehat. Hubungan komunikasi yang efektif ini terjalin karena adanya
rasa keterbukaan, empati, dukungan, perasaan positif, kesamaan antara orang tua dan anak. Saling melengkapi.
Saat ada masalah dengan anak. Fokus pada
solusi, bukan pada masalah. Misal, anak memecahkan gelas kesayangan kita.. Jika
anak tersebut membawa gelas lagi, katakan hati-hati, suruh fokus dan
konsentrasi. Bukan dengan mengingatkannya kembali dengan kesalahannya yang
dulu. Jangan-jangan nanti jatuh lagi, gagal lagi. Komunikasi produktif ibu akan menguatkan kepercayaan diri anak. Ganti
TIDAK BISA menjadi BISA. Tidak ada kegagalan, yang ada hanya hasil yang salah.
Katakan apa yang kita inginkan, bukan apa
yang tidak kita inginkan. Nak, ibu ingin kamu paham dengan kondisi keuangan
keluarga kita. Bukan dengan terus mengeyel. Bukan dengan telepati yang kita
sampaikan dengan pandangan dan paksaan agar anak mampu memahami kita sebagai ibunya.
Sampaikan, komunikasikan, rasakan keajaiban komunikasi bagi ibu dan anak atau keluarga pada umumnya.
Wahai ibu, belajarlah terus untuk ber-komunikasi bukannya telepati.
Mengharapkan selalu dimengerti dan dipahami, bukannya mengerti dan memahami
anak dan keluarga. Karena bila itu dimulai dari dirimu, maka aka nada hadiah
indah dari mereka yang engkau sayangi yaitu anak dan keluargamu.
0 Komentar