Ahoii Medan, Saya Jatuh Cinta!



Putaran Keempat ini apa sih yang berbeda dari tugas-tugas saya sebelumnya? Apa yang menarik dari roadshow-roadshow kami (KOGTIK) kali ini? Apa yang special buat saya? Sampai saya harus menulis liputan khususnya di sini?

Saya lupa kapan terakhir kali naik pesawat? Rasanya sudah sejak 2010 yang lalu deh.  Diputaran ke-4 ini saya punya tanggung jawab memegang 3 Kota yaitu: Medan, Jambi dan Bengkulu. Terbayangkan? Pasti keluar  pulau Jawa, dan harus naik pesawat karena saya juga tidak boleh meninggalkan tugas utama mengajar di sekolah di SMK Yadika 13 Tambun Bekasi. Apalagi semester ini hari Minggu saya punya tanggung jawab juga di PGSD UT UPBJJ Bekasi Pokjar Pratama Bekasi Selatan. Seperti biasa, segala tugas sebelum berangkat ke tempat tugas saya selesaikan.

Rencana berangkat jumat, 17 Februari 2017 ini, dengan penerbangan pesawat pukul 17.25. Sudah sepakat dengan Omjay, Pak Bambang, Teh Wiwin dan bunda Betti jam 13 harus sudah berangkat ke bandara. Saya tahu bungsu saya sedang sosialisasi diklat di BBPLK Chevest jelang diklat senin nanti. Biasanya dia pulang lebih dahulu, janjinya sampai rumah jam 11. Okey saya nyantai tidak meminta kunci rumah, dari sekolah jam 11.25 pikiran saya masih keburu untuk berganti pakaian,  setelah mengajar di sekolah menggunakan batik. Untung pagi tadi saya sudah packing sebentar. Walau semalam baru selesai pukul 2 malam menyelesaikan segala tugas.

Saya tidak menyangka kalau bungsu bbm saya, karena pulang terlambat padahal saya pikir hanya sosialisasi. Sampai dirumah sudah 11.45 belum juga sampai. Saya sudah panik sekali, harus bagaimana. Terbayang perjalanan ke Bandara jauh, kata Omjay kalau jumat begini bisa 3 jam kesana. Hhh, mau menangis rasanya. Ini pertama lagi saya naik pesawat, kebayangkan? Kalau sampai ditinggal, harus beli tiket lagi ewhhhh enggak banget. Ribet kata saya. Alhamdulillah Allah menolong saya dengan tiba-tiba telp teh Wiwin masuk, mengajak bareng ke Bandara, diantar suami beliau. Terimakasih ya Allah, dan adek juga akhirnya pulang juga setelah 12.15. Saya langsung ngacir ke dalam nggak pakai lama, sambil siap-siap sholat zuhur, Adek Hussein hanya bengong saja melihat kepanikan saya, he he.

Alhamdulillah akhirnya saya bisa tepat waktu di tempat teh Wiwin Sabayanti menunggu bersama suaminya, dan kami sampai lebih cepat di Bandara, pukul 14.40, keren!. Enggak pake macet lagi, walau di Bandara harus menunggu lama, paling tidak sudah tenang. Ssst tahu enggak sih pemirsah, sejujurnya saya takut kali ini, seperti baru pertama naik pesawat lagi, mengapa? Cuaca sedang tidak menentu. Lebih banyak hujannya, dari pada panasnya. Terbayang delay dan nanti gimana kalau cuaca buruk diatas, ya Allah la haula walla kuwata illa bila, doa saya tak pernah putus. Benarkan pesawat sempat delay 35 menit aduuh. .

Alhamdulillah kami mendarat juga di bandara Kualanamu Medan. Mbak Kiki dari DPF sekaligus PIC di sini menjemput kami bersama teamnya. Dan mengajak makan malam di Nasi goreng Pandu yang terkenal rasanya. Rumah makan yang luas tempat berkumpulnya anak muda, walau bukan bentuk café. Ada yang mengesankan, saya makan pancake yang di tawarkan terpisah oleh pedagang asongan.  Apa bedanya pancake Medan sama yang di Bekasi? Sumpah!! Enak banget  inih kuliner yaw, ,,norak bin lebai ya Enggak apa-apa deh, kali ini boleh ya norak, habis enak banget!



Mbak Kiki bilang,  “Banyak yang mengira saya ini Guru dan Anak Pendidikan gara-gara dikasih kesempatan sama Allah untuk menangani banyak hal berbau pendidikan. Bagi saya ini garis kehidupan yang menakjubkan. Karena dari bidang ini banyak sekali pengalaman dan kerabat-kerabat baru. Malam ini berjumpa dengan para pejuang TIK ada Om Wijaya Kusumah, Babeh Bambang Susetyantoyes, Miss Juli Dwisusanti, Teh Wiwin, Bunda Betty yang dari Jakarta, dan kali pertama menapaki kaki di Kota Medan guna menginspirasi Guru-guru di Medan. Yap, ini pertama kali buat kami, dan Medan kota pertama yang kami kunjungi di putaran ke-4 ini. Keren kan?



Alhamdulillah, Alhamdulillah semua berkat izin Allah,  ini acara sukses dengan menghadirkan banyak bala bantuan dari temen-temen, begitu tulis mbak Kiki dalam status fb nya. Maafkan adegan haru pagi tadi ya miss Juli Dwisusanti, hahaha... Anggap saja itu titik klimaks kebahagian bercampur haru.  He he jadi teringat, perjuangan mbak Kiki di kuliah perdana  S-2 nya di UMSU, terpaksa tidak berangkat demi berjalannya acara, sempat galau juga dia. Tetap salut dan haru dengan pengorbanannya.
Subhanallah sambutan peserta Medan luar biasa, ada hampir 100 peserta dari penjuru Medan. Dan, baru Medan loh, yang masih tetap bertahan belajar dengan jumlah peserta yang sama seperti pagi harinya. Kereeeen. Tahu nggak pemirsah, banyak yang harus menempuh hingga 4-6 jam perjalanan untuk sampai ke Workshop ini. Mereka menggunakan apa saja untuk belajar, ada laptop-netbook atau android. Akhirnya selesai juga bersama sebagian peserta Medan yang begitu hebring. Tapih yang nggak  bisa dilupain ituh adalah semangat mereka yang rela menempuh jarak jauh pulang pergi demi sharing ilmu dan kopdar, yang sebagian hanya bisa dilakukan,  lewat medsos FB dan WA. Terimakasih bapak-ibu peserta. Juga resmi terbentuknya KOGTIK Medan dengan sekjen Rizki Ardhani Situmorang dengan pengalaman bersama DPF nya bisa menjadi boster perkembangan TIK ya.

Ini team dibelakang kesuksesan Workshop elearning Medan. Yang digawangi oleh mbak Rizki Ardhani Situmorang semua anak muda hebat!! Yang all out berjuang agar acara bisa didukung dinas setempat, dan sebuah sekolah perguruan yang terbesar di sini. Sukses yaa. Ketemu lagi dengan event yang lebih besar.

Usai acara kami sudah dijemput oleh travel yang sengaja dipesankan oleh pak Simon Simarmata. Anggota Kogtik yang asli Medan dan tinggal di Tanggerang. Sayang beliau tidak bisa mendampingi karena harus mendampingi ibunya yang sakit. Kami sempat mampir membeli buah tangan khas Medan seperti manisan jambu Bangkok, bolu meranti, bika ambon Zulaikha dan kacang bakar sihobuk. Semua enak dan lezat. Setelah itu baru menuju Danau Toba. Ternyata, perjalanan itu menempuh hingga 6 jam perjalanan ya. Lumayan melelahkan, dan kami menginap di wisma penduduk. Rumah yang disewakan untuk turis, lumayan murah harganya, cukuplah nyaman walau kamar mandi diluar. Namun posisi pemandangannya langsung ke arah Danau Toba. Bagus banget pemandangannya. Cukuplah untuk istirahat semalam untuk melanjutkan lagi besok melihat dan bermain di Danau Toba yang sudah terkenal itu. Besok kami akan dijemput travel jam 9 pagi.

Dan benar saja, terbayar kelelahan dengan view' (pemandangan) inih. Terimakasih KOGTIK sudah ngasih tugas kesinih. Segala kelelahan yang terjadi mulai delay pesawat, Workshop yang luar biasa antusiasme peserta, perjuangan menuju lokasi danau Toba selama hampir 6 ke penginapan Marina yang memanfaatkan rumah penduduk yang lokasinya sangat dekat dengan danau Toba. Akhirnya kami mendapat keindahan alam ini


Dari 18 kota baru kota Medan ini kami bisa istirahat dan menikmati keindahan kotanya. Biasanya langsung pulang, usai workshop.  Terimakasih pak Simon Simarmata yang sudah rekomendasi dan hadiahi kami menikmati keindahan ini. Sambil menunggu pesawat kami hari ini jam 19.10. Alhamdulillah walau tak mampu merambah semua tempat, karena keterbatasan waktu paling tidak sudah ke sini ya. Jam 12 kami harus menuju Kualanamu lagi yang jarak tempuh 5-6 jam an supaya bisa boarding tepat waktu


Akhirnya usai sudah kebersamaan. Berlabuh di bandara lagi. Menunggu pesawat yang akan membawa kami ke Dunia nyata kembali. Berhadapan dengan tugas-tugas daaan kejar setoran again . Terimakasih kawan-kawan di Medan, tahukah kalian?? Saya sudah jatuh Cinta, pada Medan oooh tidak, harus nabung yang banyak biar puas keliling Medan, setuju ya


Posting Komentar

1 Komentar

  1. Alhamdulillah acaranya berjalan lancar ya mba. Saya belum pernah ke medan, pengen juga lihat danau toba :)

    BalasHapus