Baru-baru ini, kita semua dikejutkan dengan berita tentang perempuan yang menghindari kejaran petugas kepolisian. Belasan kendaraan di tabrak Honda CRV yang di kendarainya, di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan pada hari Selasa malam.
Ternyata dari keterangan orang tuanya, Tanita (demikian nama perempuan itu) mengidap penyakit 'bipolar'. Apa itu penyakit gangguan bipolar? Sudah tahukah semua informasinya? Wajib tahu dong, jadi kalau ada keluarga kita yang mengalami, tahu bagaimana cara mengatasinya.Setuju ya. . .
Gangguan bipolar adalah kondisi seseorang yang mengalami perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis, misalnya tiba-tiba menjadi sangat bahagia dari yang sebelumnya murung. Nama lain dari gangguan bipolar adalah manik depresif.
Terdapat dua episode dalam gangguan bipolar, yaitu episode mania (fase naik) dan depresi (fase turun). Pada periode mania, penderita menjadi terlihat sangat bersemangat, enerjik, dan bicara cepat. Sedangkan pada periode depresi, penderita akan terlihat sedih, lesu, dan hilang minat terhadap aktivitas sehari-hari.
Tahukah wahai perempuan Indonesia? Begitu banyak perempuan penderita Bipolar yang ada di sekitar kita. Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Beberapa pendapat mengatakan, disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa gangguan bipolar berkaitan dengan faktor genetik (keturunan).
Sendy Hadiat adalah salah satu perempuan yang mengalami gangguan bipolar. Beliau baru menyadari keadaannya pada tahun 2012. Lalu Sendy berusaha mencari tahu apa itu bipolar baik secara medis maupun literatur yang ada. Dengan semangat dan kemauannya, dan keluarga tercinta yang mendukung penuh. Akhirnya beliau mampu melewati dengan manis, segala kesulitan yang timbul dari gangguan Bipolarnya. Dengan langkah yang cemerlang, perempuan bipolar ini yang kini mampu mengontrol emosinya dengan menulis. Rupanya, beliau sengaja mencari kegiatan untuk bisa mengatasi gangguan bipolar dalam dirinya, dan ingin berbagi dengan penderita Bipolar dimanapun. Saya salut sekali, belum banyak orang yang mau dan mampu mengatasi permasalahan bipolar ini sehebat beliau. Kalau salah-salah menanganinya bisa jadi mereka akan menjadi perempuan yang terbuang.
Banyak contoh dalam lingkungan saya. Keterbatasan ekonomi dan pengetahuan keluarga ternyata juga mendukung. Beruntung seperti artis Marshanda kini bisa mengatasi permasalahannya pelan-pelan. Begitu juga Sendy Hadiat ini. Menulis! Ya menulis ternyata bisa jadi terapi terbaik untuk mengatasi gangguan ini. Keduanya melakukan aktivitas menulis sebagai bagian dari therapynya mereka berdua menghadapi bipolar.
Sendy Winduvitri atau dikenal dengan Sendy Hadiat. Mengikuti kelas Private Writing Coaching di Indscript untuk menuliskan pengalamannya sebagai perempuan Bipolar. Percaya tidak? Sendy menuliskan 1 buku dalam waktu 2 hari saja. LUAR BIASA. . .Wanita normal saja belum tentu mampu mengikuti jejaknya. Butuh ekstra semangat untuk bisa menyelesaikan sebuah buku.
'MenemukanMu dan menemukannya' adalah karyanya yang ditulis dalam waktu sangat singkat. Buku yang menceritakan tentang pengalamannya menghadapi Bipolar Disorder sejak 2012. Mengapa ia mengalami dan bagaimana suka dukanya melewati gangguan tersebut. Kini sejak 2017 suami dan anak-anaknya menguatkannya. Membuatnya menjadi wanita yang berarti untuk hidup mereka keluarganya.
Saya belum bisa mengikuti jejaknya seperti itu. Memang luar biasa jika energinya di salurkan dengan benar, dipandu oleh coach keceh seperti Teh Indari Mastuti. Teteh Indari memang mampu mengcoach siapapun, untuk mampu menulis seperti beliau, yang merajai Dunia kepenulisan perempuan Indonesia. Yang penting mau belajar.
Punya teman atau keluarga yang mengalami bipolar? Yuk rekomendasikan langkah ini. Langkah positif mengatasi bipolar dengan karya luar biasa. Belajar dari Sendy Hadiat, mengatasi Bipolar dengan menulis.
#bipolar
#indscript
#pasukanblogger
17 Komentar
Benar ya kita bisa mengatasi masalah dengan menulis
BalasHapuskisah yang sangat menginspirasi.
BalasHapusDengan membaca ini kita lebih aware ya mbak. Jika ada ODB di sekitar kita, kita bisa memberi support. Atau kita jadi tahu jangan-jangan kita salah satu ODB🤔
BalasHapusMenulis adalah Healing. Kisah ini sangat menginspirasi.
BalasHapusWanita hebat
BalasHapusLangkah positif, writing for healing!
BalasHapusInspiring woman Sendy Hadiat:)..hebat!
Terbukti, menulis adalah terapi yang sangat ampuh.
BalasHapusTerapi bipolar dengan menulis👍👍👍
BalasHapusMenuliskan kisah bukan cuma menyembuhkan, tapi juga bisa menginspirasi orang lain ya.
BalasHapusInspiratif...
BalasHapusSangat menginspirasi. Efek menulis memang luar biasa. Keep writing!
BalasHapusInspiring banget ya perjuangannya
BalasHapusSip, menulis untuk kesehatan jiwa. Baarakallah buat Mbak Sendy
BalasHapusWriting is healing. Setuju banget deh, salut buat mba Sendy
BalasHapusBerarti bener ya, bahwa menulis itu bisa menyembuhkan.
BalasHapusTerapi menulis memang bisa menyehatkan jiwa. Terbukti bisa mengatasi masalah gangguan bipolar
BalasHapusDengan menulis Kita bisa membagi pengetahuan juga terapi jiwa. Keren mba Sendy.
BalasHapus