Menjadi Soko Guru Kehidupan.

Foto Juli Dwisusanti.
Arsip Pribadi
Diskusi syantiiik dengan orangtua, siswa, mahasiswa, alumni, atau siapapun adalah hal yang sering kulakukan. Menjadi tempat yang sering diajak diskusi, sharing, menambah pengalaman dan wawasan serta ketrampilan dalam problem solving.

Dari situlah saya terus belajar dan belajar lagi.  Di universitas kehidupan itu begitu banyak masalah yang terjadi. Dan itulah pembelajaran yang bisa diambil hikmah dan ilmunya. Bersyukur keluarga mengerti dan memahami bahwa ibu dan istrinya adalah guru. Tidak pernah protes jika ada telpon, SMS,  Whatssap,  atau bertamu dalam rangka sharing. Sepanjang tidak mengabaikan keluarga.

Justru jadi ibroh atau pelajaran bagi saya dan keluarga. Serasa ingat Ki Hajar Dewantara yang menjadi Soko guru bahkan tuan guru bagi masyarakat sekitar. Menjadi tempat untuk memberi saran dan nasehat tidak hanya masalah pendidikan saja, bahkan seluruh sektor kehidupan. Padahal beliau, saya, atau guru juga punya keterbatasan, ya. . .karena guru juga manusia bukan?

Ketika seseorang dianggap pantas untuk tempat yang layak diajak berdiskusi, memberikan pendapat atas suatu permasalahan berarti ada sesuatu harapan mampu memenuhi atas permasalahan mereka. Dan itu adalah beban yang tak mudah dan harus amanah.

Semua dimulai dari jagalah dirimu, keluarga mu dari api neraka. Artinya keluarga dulu baru keluar. Jangan sampai dibalik, keluarga malah nomer dua. Padahal dijadikan tempat diskusi bukan tanpa alasan, karena dianggap mampu dan jadi contoh yang baik dilihat mulai dari keluarganya. . 
.
Berat, tapi bukan tak mungkin. Jadi benahi dulu keluarga kita baru orang lain. Jika kita bisa menjadi contoh yang baik tanpa kepura-puraan maka bisa menjadi contoh yang tulus juga untuk yang lain.

Pesan ini kusampaikan untuk anak-anak ku siapapun di manapun. Menandai hampir tiga dekade berkiprah di dunia pendidikan. Wabil khusus tiga jagoankuh yang hebat yang hingga saat ini masih terus menjadi qurrota ayyunku dunia akhirat. Kalianlah alasan ibu bertahan dengan passion ini. Mendidik siswa sambil mendidik dan membesarkan kalian juga. Tidak ada alasanku mengabaikan kalian. . Karena kalianlah pelengkap dan penyempurna hidup ibu  selamanya.

#bersyukur
#nikmatmanalagiyangkaudustai

Posting Komentar

0 Komentar