Biru Itu Penanda

Melarung duka dalam timbunan malam
Gurat bayangan gelap biarkan melenyap
Memantaskan perasaan pada ruang kosong
Melepas tekanan dalam guyuran cahaya kehidupan sesungguhnya.

Menerima bagian-bagian kesedihan dalam perasaan
Membiarkan bermain liar dalam pusaran keinginan
Memadatkan rindu pada tumpukan terbawah kehampaan
Aromanya masih berputar mencari landasan

Lelakiku bilakah benang rindu kau mainkan?
Tak pantaskah game keabadianmu kau pahatkan
Pada hari-hari panjang menolak kegelapan
Hanya senyum dan senyum milik perjalanan

Biarkan awan bergeser pada cerahnya kebiruan

*Kompas belum pantas dibahagiakan*

13 Agustus 2018 menunggu

Posting Komentar

0 Komentar