Susan bukan tidak tahu itu semua, namun tiga jagoan yang selama ini menjadikan figur Faisal sebagai sosok ayah yang dekat dan hangat membuatnya harus bertahan. Susan tak ingin mengorbankan ketiganya hanya karena egonya semata. Kecewa? Jangan ditanya, perempuan mana yang tak kecewa dibohonginya. Sudah harus menghadapi kesulitan keuangan, kebohongan pernikahan, lebih parah lagi harus menerima kebekuan ranjang.
Alasan klasik bermula dari lelah, kemudian DM-nya. Diabetes Melitus yang memang sudah diderita Faisal sejak awal menikah. Namun saat itu masih normal keadaannya, dan masih bisa diatasi. Namun, kali ini ibarat nafkah lahir nol, nafkah batinpun hilang sama sekali. Beban Susan yang harus menanggung keuangan keluarga, kebohongan Faisal bahkan kering batin dari kasih sayangpun harus diterimanya.
Hal ini terus berlangsung selama 2002-2011 tanpa ada keinginan Faisal untuk keluar dari masalah ini. Susan hanya menerima keadaan ini dalam diam pada akhirnya. Setelah, lelah bicara dan berdebat tak ada ujungnya. Yang ada? Hanya kekerasan hati Faisal untuk menutupi kelemahannya. Hanya doa dan air mata letih yang terus dikayuhnya.
Puncaknya, saat Susan harus menjadi Kepala Sekolah di sebuah sekolah Swasta terkenal karena prestasinya. Namun, tekanan dan beban kerja terkadang membuatnya lelah. Di rumah harus melupakan tekanan kerja yang tentu lebih berat dari beban seorang guru. Di sekolah, harus melupakan beban keuangan dan masalah yang terus ditutupinya. Tak ada seorangpun yang pernah bisa untuk diceritakan masalah yang menderanya. Sekolah hanya tahu, Susan seorang kepala sekolah yang tangguh dan keras dalam disiplin dalam memimpin sekolah. Seorang pekerja keras dan gila kerja.
Tak ada yang tahu, jika itu semua Susan lakukan untuk menutupi dan menyeimbangkan keadaan hatinya. Buat beberapa guru yang mengenalnya sejak tahun 2004 Susan dikenal sebagai sosok perempuan yang baik dan keibuan. Mereka percaya, yayasan bukan tanpa alasan memilih wanita cerdas ini untuk memimpin sekolah. Terbukti prestasi demi prestasi terus diraih sekolah hingga tingkat kabupaten.
Dari OB, TU sampai Keamanan sekolah sering melihat Susan pulang paling akhir dari sekolah. Terlebih kalau ada akreditasi hingga sertifikasi bisa sampai jam 8 malam.
Untung jarak sekolah dengan rumah sangatlah dekat. Hanya 5 menit dengan motor ditempuhnya.
Hari itu Susan harus bertemu kolega kepala sekolah di suatu tempat. Ada pekerjaan tambahan yang akan diberikan padanya. Sebagai kepala sekolah swasta satu-satunya di gugus sembilan di kecamatannya, Susan sering membantu kepala sekolah negri untuk membuat laporan dana BOS. Padahal mereka mempunyai banyak guru di sekolahnya, tetapi setelah melihat kemampuan Susan membuat laporan keuangan dengan piawai membuatnya untuk diperhitungkan.
Kali ini sambil bertemu di sebuah rumah makan Susan harus menempuh jarak agak jauh. Sssst buat kepala sekolah negri satu ini, malu kalau sampai ketahuan kerjasamanya dengan Susan terkuak wartawan. Banyak wartawan bodrek atau wartawan gadungan yang sengaja mencari kesalahan.
Postingan ini diikutsertakan dalam One Day One Post bersama Estrilook Community'.
2 Komentar
hehe....wartawan bodrek, emang paling males ngeladeninnya.
BalasHapusIya mbak benar sekali
BalasHapus